Kamis, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Januari 2016 22:20 wib
5.979 views
Hamas Tegaskan Janjinya Meniti Jejak Yahya Ayyasy
PALESTINA (voa-islam.com) - Memperingati 20 tahun syahidnya Ir. Yahya Ayyasy, Gerakan Hamas kembali menegaskan janjinya untuk meniti jejak Ir. Yahya Ayyasy dan para muridnya generasi awal al-Qassam. Hamas menegaskan bahwa para pemuda pioner intifadhah al-Quds mereka adalah para murid insinyur arsitek aksi-aksi syahid.
Melalui jurubicaranya, Hussam Badran, dalam pernyataan yang disampaikan Senin (4/1) malam Hamas menegaskan, “Gema ledakan aksi-aksi syahid yang diarsiteki Ayyasy masih terdengar suaranya di telinga putra-putra perlawanan. Legenda 'arsitek nomor satu yang torehkan Ayyas dengan kerja keras dan dedikasinya dalam menyiapkan kesakitan musuh, dan akan ada yang semisalnya dari realitas kita hari ini.”
Badran percaya bahwa ibu Palestina yang melahirkan Ayyasy, yang memiliki kemampuan tinggi dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk bertahan, adalah seorang ibu yang sepanjang 20 tahun yang lalu, menyiapkan orang-orang seperti insinyur Ayyasy, yang telah melakukan pembalasan demi darah para syuhada dan di antara mereka ada yang menyiapkan aksi balasan atas kejahatan penjajah Zionis.
Yahya Ayyasy gugur syahid setelah melakukan perjlanan jihad dan menjadi buron, dalam operasi pembunuhan di Bet Lehiya, wilayah utara Jalur Gaza, pada 5 Januari 1996 dengan menggunakan peledak yang dipasang intelijen Zionis
Badran menegaskan bahwa perlawanan abadi yang dituliskan Ayyasy dengan tangannya “memungkin saya Yahudi hengkang secara fisik dari Palestina, namun saya ingin menanamkan sesuatu pada bangsa ini yang tidak bisa dicabut”, masih tetap abadi di hati dan akal orang-orang Palestina sampai hari ini. Dialah yang telah menanam ide tidak ada yang mustahil dalam perlawanan.
Badran menyampaikan penghormatan kepada para insinyur dan arsitek perlawanan yang menempuh jalan Ayyasy. Yahya Ayyasy gugur syahid setelah melakukan perjlanan jihad dan menjadi buron, dalam operasi pembunuhan di Bet Lehiya, wilayah utara Jalur Gaza, pada 5 Januari 1996 dengan menggunakan peledak yang dipasang intelijen Zionis di telepon genggamnya, yang kadang-kadang dia gunakan. Telpon ini asalnya dari salah seorang antek mata-mata Zionis dari kerabat salah seorang yang dia berinteraksi dengan mereka. [ilham/ip/sharia]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!