Kamis, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 27 Maret 2014 21:30 wib
14.998 views
Ulama Saudi Syaikh Muhaysini dan Komandan Chechnya Rayakan Kemenangan di Latakia
LATAKIA, SURIAH (voa-islam.com) - Seorang ulama terkemuka Saudi dan komandan militer Chechnya dalam unit Jabhat Al-Nusrah, cabang resmi Al-Qaidah di Suriah, merayakan kemenganan bersama setelah pertempuran sengit baru-baru ini melawan pasukan pemerintah Suriah di daerah pegunungan di provinsi pesisir Latakia.
Muslim Al-Shishani, seorang mujahid Chechnya dan komandan militer Jabhat Al-Nusrah, terlihat dalam sebuah video dengan Dr Abdallah Muhammad Al-Muhaysini, seorang ulama Saudi pro Al-Qaidah, setelah Jabhat Al-Nusrah menyerbu posisi militer Suriah di provinsi timur. Video ini diposting di YouTube pada 26 Maret 2014.
Dalam video tersebut, ratusan mujahid ditampilkan berjalan di sekitar pos militer yang direbut yang masih terbakar. Sebuah tank dan truk pickup dengan senapan mesin yang dipasang di atasnya terlihat sebagai latar belakang. Beberapa letusan senjata perayaan kemenangan juga terdengar dalam video.
Kamera kemudian mengarah kepada seorang pria berjanggut merah berpakaian militer yang tak lain adalah Dr Abdallah Al-Muhaysini saat ia memuji para mujahidin kerena mengalahkan pasukan Suriah. Pada menit 00:58, jeda video ketika Muslim Al-Shishani digambarkan dengan komandan Chechnya lain, Abu Tarab Al-Shishani. Video kemudian berhenti lagi di menit ke 1:02 ketika Muslim Al-Shishani dan Syaikh Muhaysini berpelukan merayakan kemenangan.
Jabhat Al-Nusrah telah bersekutu dengan Ahrar Al-Sham, sebuah kelompok yang merupakan bagian dari Jabhat Islamiyah, dan kelompok Salafi yang dikenal sebagai Ansar Al-Sham, dalam serangan untuk menguasai wilayah di Latakia. Kelompok-kelompok ini telah menyita sebuah desa pesisir, desa Kasab dan sebuah perlintasan perbatasan dengan Turki, menurut Reuters .
Dr. Abdallah Al-Muhaysini, ulama Saudi yang pindah ke Suriah pada tahun 2013 dan memiliki lebih dari 240.000 pengikut di Twitter, telah secara terbuka mendukung posisi Jabhat Al-Nusrah dan Jabhat Islamiyah dalam sengketa mereka dengan Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS). Ketika ia meluncurkan sebuah inisiatif pada bulan Januari untuk mendamaikan kelompok-kelompok bertikai tersebut dengan menciptakan pengadilan syariah untuk menyelesaikan sengketa, Muhaysini mengutip perkataan pemimpin pusat AL-Qaidah Syaikh Ayman Al-Zawahiri.
Syaikh Abdallah Al-Muhaysini (tengah) memeluk komandan Jund Al-sham, Muslim Al-Shishani didampingi Abu Turab Al-Shishani.
Muslim Al-Shishani
Muslim Al-Shishani telah melakukan jihad selama tiga dekade, menurut sebuah video biografi yang dirilis pada bulan November tahun 2013 dan diterjemahkan oleh MEMRI.
Muslim "bertugas di divisi pertahanan udara tentara Soviet di Moldova" sebelum runtuhnya Uni Soviet , MEMRI melaporkan. Setelah itu ia bergabung dengan jihad di Chechnya dan berjuang bersama Ibn Khattab, seorang Saudi yang memimpin Brigade Islam Internasional Al-Qaidah di Chechnya sebelum ia dibunuh oleh dengan cara pengecut oleh penghianat pada tahun 2002.
"Dia bekerja dengan banyak tokoh terkemuka dalam unit Chechnya-Arab, termasuk penerus Abu Jafar Al-Yamani dan Ibnu Khattab, Abu Walid, dan akhirnya dipromosikan ke posisi komandan lapangan," menurut MEMRI. Dia ditangkap oleh pasukan Rusia pada tahun 2003 dan dibebaskan setelah dua setengah tahun dalam tahanan. Pada tahun 2008, ia membentuk sebuah unit tempur di Rusia Republik Dagestan. Dia telah bersumpah setia kepada Doku Umarov, amir dari Emirat Islam Kaukasus yang berafiliasi dengan Al-Qaidah.
Pada tahun 2012, Muslim meninggalkan Kaukasus untuk berjihad di Suriah dan memimpin kelompok yang dikenal sebagai Jund Al-Sham, atau Tentara Suriah. Kelompoknya, bersama dengan para mujahidin di bawah komando Saifullah Al-Shishani dan mujahid Chechnya lain yang dikenal sebagai Abu Walid Al-Shishani, bergabung dengan Jabhat Al-Nusrah.
Kelompok jihad yang dipimpin mujahid asal Chechnya telah menjadi beberapa unit yang paling sengit dalam perang melawan rezim Assad di Suriah. Mujahid Chechnya dan yang lain dari Kaukasus Rusia dan bahkan dari Ukraina memegang posisi terkemuka dalam unit-unit jihad yang bertempur di Suriah. Omar Al-Shishani mengkomando pejuang di ISIS dan para pejuangnya secara rutin berada di garis depan pertempuran. Mujahid Chechnya lain, Salahuddin Al-Shishani, berfungsi sebagai amir Tentara Muhajirin, wakilnya adalah Abdul Karim Krymsky, seorang Tatar Krimea dari Ukraina. Ratusan pejuang dari Kaukasus dan Rusia dikenal karena bertempur di jajaran kelompok jihad di Suriah yang dikomando oleh para pemimpin Chechnya.
Dua komandan Chechnya senior lainnya, Saifullah Al-Shishani dan Muhammad Al-Shishani, telah gugur syahid (Insyallah) pada bulan Februari dan Maret tahun ini saat bertempur dengan pasukan pemerintah Suriah di Aleppo. (by/tlwj)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!