Kamis, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 24 Desember 2009 12:00 wib
4.621 views
Tentara Philipina Terus Dekati Markas MILF
Basilan (Voa-Islam.com) - Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) membuat sejumlah pergerakan tiba-tiba yang tidak biasa di kota-kota Basilan dan Lanao del Norte hari terakhir.
Pasukan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) di wilayah tersebut menilai gerakan-gerakan ini merongrong kemajuan perundingan perdamaian antara pemerintah dan MILF dan pernyataan penangguhan serangan militer (SOMO) oleh pemerintah terhadap MILF.
Pasukan dari Angkatan Darat dan Marinir Philipina dilaporkan bergerak ke arah komunitas masyarakat dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF) di Barangay Guinanta di Al Barka Basilan sejak tiga hari yang lalu.
Sebuah laporan lapangan yang diteruskan kepada Luwaran.Com kemarin menunjukkan bahwa Batalyon Marinir Landing Team (MBLT) ke-7 telah menempatkan sebuah pos dan barak di Barangay Magkawa di Al Barka, Basilan.
Pasukan marinir tiba pada 20 Desember 2009 di Magkawa, yang berjarak kurang dari satu kilometer jauhnya dari Guinanta, komunitas masyarakat MILF.
Pos tersebut, didirikan di sekitar persimpangan jalan menuju Guinanta.
Oleh karena itu, hanya sekolah dasar di Magkawa yang memisahkan Marinir Phlipina dan pasukan MILF, situasi tersebut menempatkan dua pasukan dalam ketegangan konfrontatif yang meningkat.
hanya sekolah dasar di Magkawa yang memisahkan Marinir Phlipina dan pasukan MILF, situasi tersebut menempatkan dua pasukan dalam ketegangan konfrontatif yang meningkat.
Di provinsi Lanao del Norte, Kompi Bravo dari Batalion Infanteri ke-35, Angkatan Darat Philipina , kemarin sore ditempatkan di Barangay Biruar di kotamadya Tangkal.
Penyebaran tiba-tiba Batalion Infanteri ke-35 dilaporkan oleh Haji Ahmad Lao, anggota Komite Koordinasi MILF Terhadap Penghentian Permusuhan (CCCH) di Lanao.
Masyarakat sipil di wilayah ini terkurung dalam ketegangan dan ketakutan luar biasa setelah penggelaran pasukan Angkatan Darat Philipina di pinggiran desa.
Pasukan Philipina juga akan mendirikan perkemahan di areal tersebut yang akan membuat efek samping bagi kebebasan bergerak warga sipil di daerah itu.
Tambahan pasukan infanteri dari Batalion Infanteri ke-35 tiba pagi ini di Barangay Biruar dan desa yang berdekatan Banisulun, pada akhirnya menciptakan sinyal untuk operasi militer di wilayah itu dan melanggar batas posisi MILF.
Sementara itu, pemerintah belum menginformasikan kepada MILF tentang penyebaran mendadak AFP pasukan di daerah-daerah di Basilan dan Lanao del Norte.
Persetujuan pada Penghentian Umum dari Permusuhan (AGCH) antara pemerintah dan MILF memerintahkan kedua belah pihak untuk menghindari situasi konfrontatif antara kedua pasukan dengan menjalankan koordinasi terlebih dahulu melalui GRP-MILF CCCH. Gerakan pasukan tak terkoordinasi oleh salah satu pihak merupakan pelanggaran terhadap gencatan senjata. (aa/lwrn)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!