Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.406 views

Perangi Islam, AS Rangkul Kelompok Modernis, Tradisionalis dan Sufi

Isu-isu tentang intoleransi, kekerasan fisik, radikalisme agama, dan deradikalisasi yang digulirkan oleh berbagai LSM liberal, ternyata agenda kampanye anti syariat Islam, adudomba antar kelompok Islam (devide et impera), pelemahan, dan penyesatan  akidah.

Hal itu diungkap Direktur An Nasr Institute For Strategic Policy, Munarman SH, dalam sebuah diskusi terbatas dengan sejumlah pimpinan ormas Islam di Jakarta, (12/1/2011).  Munarman merujuk data rahasia itu dari sebuah dokumen berjudul “Civil Democratic Islam: Partners, Resources, and Strategies,” yang dikeluarkan oleh Rand Corporation, sebuah lembaga riset di AS. Dokumen itu menjabarkan sejumlah strategi untuk menghantam kelompok Muslim fundamentalis.

Munarman juga membeberkan aktor utama, bahasan, agenda, alur isu dan program serta strategi antek-antek AS dan Zionis Yahudi yang selama ini mendiskreditkan kelompok Islam dengan berbagai stigmatisasi, seperti  fundamentalis, radikal, intoleran, dan terorisme.

Ada beberapa NGO yang sering mengangkat pokok bahasan soal toleransi, intoleransi, pluralisme, moderasi, radikalisasi agama, terorisme, dan demokrasi. Sebut saja seperti Setara Institute, Moderate Muslim Society (MMS), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Rand Corporation.  Keempat NGO ini selalu kompak dalam mengangkat isu yang sama tentang topic tersebut.

BNPT misalnya sering mengangkat pokok bahasan tentang Darul Islam (DI), Negara Islam Indonesia (NII), Jamaah Islamiyah (JI), terorisme, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan Setara Institute, MMS, dan LSM liberal lainnya kerap mengangkat isu tentang intoleransi, kekerasan fisik, radikalisme agama.

Agenda yang mereka gulirkan merupakan satu paket dalam rangka mengkampanyekan anti syariat Islam dan anti formalisasi syariat, membenturkan kelompok Islam (devide et impera), pelemahan, penyesatan  dan penghapusan akidah, anti jihad, membelokkan jihad, memusnahkan jihad, pengakuan dan memuliakan agama lain benar, persamaan agama dan kontrol atas Islam dan umat Islam.

Belakangan, program bersama itu disebut-sebut sebagai  program deradikalisasi. Sasaran bidiknya adalah ormas Islam, majelis taklim, para kiai dan ustadz/ustadzah, berbagai institusi perguruan tinggi, dan masyarakat. Untuk jangka panjang, program deradikalisasi yang dikembangkan oleh BNPT bekerjasama dengan LSM liberal, bisa menghasilkan pola pandang yang bisa melemahkan dan merapuhkan akidah umat Islam. Sehingga yang muncul adalah pimpinan ormas Islam, ustadz, kiai, mahasiswa, dan masyarakat Muslim yang anti syariat Islam, anti jihad, bersikap plural, sekuler dan liberal. Bahkan bukan tidak mungkin,  murtad dengan sendirinya.

Adapun proses alur isu dan program yang digulirkan, bermula dari Zionis international, US Government, NGO International (seperti USAID, Asia Foundation dsb), LSM local, hingga kepada Rezim Pemerintah/BNPT.

Perlu juga diketahui, sumber rekrutmen antek-antek AS dan Zionis Yahudi itu biasanya merangkul intelektual dan akademisi muslim yang liberal dan sekuler, ulama muda yang moderat, komunitas-komunitas aktivis, kelompok-kelompok perempuan yang terlibat dalam kampanye kesetaraan, penulis dan jurnalis moderat.

Munarman juga membeberkan actor utama yang selama ini mengebiri Islam dan kelompok Islam di dunia internasional. Dari Rand Corporation terdapat actor utama, seperti: Angel Rabasa, Cheryl Bernard, Lowell H. Schwartz, Peter Sickle, Kim Cragin. Kemudian ada Ross Johnson dari CIA, Steven Cook dari Council on Foreign Religion, Micahel Whine dari British Jews, lalu ada J. Scott Carpenter dan Alberto Fernandez dari US State Secretary (Deplu AS). Aktor utama ini dikendalikan oleh kekuatan Zionis Internasional.

Lebih jauh Munarman juga membongkar alokasi dana untuk menyudutkan Islam di belahan dunia. Dari Smith Richardson Foundation disebarkan melalui NGO internasional lainnya, seperti NDI (National Democracy Institute), NED (National Endowment For Democracy), IRI (International Republican Institute), Asia Foundation, USAID, CSID (Center For The Study of Islam and Democracy).

Dana internasional (founding agency) itu kemudian dialokasi lagi kepada LSM-LSM local di Tanah Air atau yang disebut antek-antek local. Sebut saja seperti:  Setara Institute (Hendardi, Bonar TN, Azyumardi Azra), Moderate Muslim Society/MMS (Zuhairi Misrawi), Yayasan Fahmina Cirebon, Maarif Institute, Wahid Institute, ICIP, Satgas BOM (Gorries Merre dan Petrus Gplose), BTPT (Ansyad Mbai), JIL (Ulil Absar Abdalla), Media (Kompas, Tempo, Jawa Pos).

Ada beberapa strategi dan taktik yang direkomendasikan Rand Corporation untuk kemudian diteruskan kepada LSM local berpaham Sepilis. Strategi itu, meliputi:

  1. Melawan interpretasi mereka tentang Islam dan menampakkan ketidakakuratannya
  2. Mengungkap hubungan mereka dengan kelompok dan tindakan yang illegal.
  3. Mempublikasikan konsekuensi tindak kekerasan mereka.
  4. Mendemonstrasikan ketidakmampuan mereka dalam memimpin untuk meraih pembangunan yang positif bagi negara dan komunitas mereka.
  5. Menyebarkan pesan khususnya kepada generasi muda, penduduk tradisionalis yang saleh, kelompok minoritas di Barat dan kepada perempuan.
  6. Mencegah memperlihatkan penghormatan dan kekaguman terhadap kekerasan kaum fundamentalis ekstremis dan teroris.
  7. Menstigma mereka sebagai pihak perusak dan pengecut dan bukan sebagai pahlawan.
  8. Mendorong para jurnalis untuk menginvestigasi isu-isu korupsi, sikap hipokrit dan tindakan amoral kelompok fundamentalis dan teroris

MAKAR JAHAT ANTEK-ANTEK AS

Untuk mendukung kelompok modernis guna melawan kaum fundamentalis, di antaranya: mempublikasikan dan mendistribusikan hasil kerja mereka dengan biaya yang disubsidi. Mendorong mereka menulis untuk massa dan untuk pemuda memasukkan pandangan-pandangan mereka ke dalam kurikulum pendidikan Islam

Kemudian, memberikan mereka platform public, menyediakan opini dan sikap mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang agama sebagai tandingan kaum fundamentalis dan tradisionalis yang memiliki website, rumah produksi, sekolah, institute dan berbagai kendaraan lain dengan tujuan untuk menghambat pemikiran kaum fundamentalis dan tradisionalis.

Selanjutnya, memposisikan sekularisme dan modernisme sebagai pilihan counterculture bagi pemuda muslim yang belum terpengaruh. Memfasilitasi dan mendorong kesadaran terhadap budaya dan sejarah pra-Islam dan yang tidak islami melalui media dan kurikulum di negara-negara yang relevan. Membantu pembangunan organisasi sipil yang independen untuk mempromosikan budaya sipil dan mendorong penduduk lokal untuk mendidik diri mereka tentang proses politik dan mengartikulasikan pandangan-pandangan mereka.

Adapun, strategi untuk kaum tradisionalis adalah sebagai berikut: Mempublikasikan kritik terhadap kekerasan fundamentalis dan kaum ekstremis, mendorong munculnya pertentangan antara tradisionalis dan fundamentalis, menghambat aliansi antara kaum tradisionalis dan fundamentalis, mendorong kerjasama antara kelompok modernis dan tradisionalis yang lebih dekat dengan kelompok modernis, mendidik kelompok tradisionalis untuk memberikan bekal kepada mereka agar dapat berdebat melawan kelompok fundamentalis karena kelompok fundamentalis dianggap sering memiliki retorika yang lebih superior.

Selanjutnya, meningkatkan citra dan profil kelompok modernis di institusi tradisionalis, membedakan berbagai aliran tradisional dan mendorong mereka agar memiliki persamaan dengan kelompok modernis, mendorong popularitas dan penerimaan kelompok Sufi.

Sementara itu strategi untuk melawan kelompok fundamentalis, meliputi: Melawan interpretasi mereka tentang Islam dan menampakkan ketidakakuratannya, mengungkap hubungan mereka dengan kelompok dan tindakan yang illegal, mempublikasikan konsekuensi tindak kekerasan mereka, mendemonstrasikan ketidakmampuan mereka dalam memimpin untuk meraih pembangunan yang positif bagi negara dan komunitas mereka.

Lalu, menyebarkan pesan khususnya kepada generasi muda, penduduk tradisionalis yang saleh, kelompok minoritas di Barat dan kepada perempuan, mencegah memperlihatkan penghormatan dan kekaguman terhadap kekerasan kaum fundamentalis ekstremis dan teroris, menstigma mereka sebagai pihak perusak dan pengecut dan bukan sebagai pahlawan, mendorong para jurnalis untuk menginvestigasi isu-isu korupsi, sikap hipokrit dan tindakan amoral kelompok fundamentalis dan teroris, mendorong perpecahan di antara kelompok fundamentalis. [desastian]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Intelligent Leaks lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X