Kamis, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Desember 2012 16:48 wib
5.511 views
Muhaimin Iskandar Jangan Asbun!
JAKARTA (voa-islam.com) - Prilaku tidak pantas seolah tidak luput dari para pejabat publik. Sikap-sikap tidak terpuji bukan kian hilang, malah semakin menjadi. Trend sikap kontoversi seolah menjadi senjata untuk mendiskreditkan golongan lain. Mulai dari kasus korupsi hingga pelecehan perempuan serta membuat pernyataan fitnah. Kini kita dikejutkan dengan pernyataan Muhaimin Iskandar saat menghadiri Muktamar pelajar NU.
Menakertrans, Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum PKB dalam wawancara dengan media. Dia mengatakan bahwa siswa yang aktif di unit kerohanian Islam di SMA atau dikenal Rohis sebagai anak-anak radikal dan culun-culun. "Siswa-siswi SMA kita kini tidak kenal NU, kenalnya Rohis, yang hasilnya radikal dan culun-culun itu....," kata Muhaimin saat ditemui di Kongres Pelajar NU, Asrama Haji Palembang, Minggu (2/12/2012).
Sikap tidak pantas ini tentunya sangat melukai hati para aktifis Rohis. Stigma Rohis sebagai basis Islam radikal dimunculkan kembali. Dan seakan ingin meyakinkan publik akan fitnah itu. Kebelumnya pernah dimuat dalam berita Metro TV. Pernyataannya mendiskreditkan Rohis (Kerohanian Islam) se-Indonesia.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda PUI, H.Iman Budiman. “Sikap dan pernyataan Muhaimin adalah cermin dirinya dalam bersikap, politisi ini culun.” Lanjutnya, sebagai seorang tokoh politik sekaligus pejabat publik. Muhaimin seharusnya tidak asal bicara. “Tolak ukur kualitas pemimpin bisa dilihat dari tutur katanya”.
Dia (Muhaimin) tidak pantas disebut sebagai tokoh muda. Bahkan Muhaimin dinilai telah melecehkan kalangan aktifis Rohis. Sebagai orang yang lahir dari NU, pernyataannya menodai karakter warga NU yang menjunjung nilai ukhuwah dan mendukung dalam setiap langkah perbaikan moral bangsa.
Tekait dengan Rohis. “Mestinya semua pihak bahkan negara harus berhutang terhadap kehadiran Rohis sebagai benteng moral pelajar Indonesia. Mereka adalah anak-anak pelajar yang komitmen dalam dalam memperbaiki akhlak pelajar. Mereka turut menciptakan generasi berkualitas. Lihat saja kegiatan-kegiatan mereka yang sejalan dengan agenda negara dalam menciptakan iklim pelajar yang berkualitas,” tandas Iman. [Ahmed Widad]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!