Kamis, 8 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Juni 2024 17:16 wib
25.362 views
Malam Sabtu Masuk Dzulhijjah 1445 H. Apa Doanya?
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Dzulhijjah adalah bulan ke 12 dari tahun Hijriyah atau tahun Qomariyah. Dinamakan dengan Dzulhijjah karena di bulan itu ada ibadah haji. Ini merupakan bulan terakhir dari bulan haji yang telah maklum seperti tersebut dalam kitabullah.
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ
“(Musim) haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi.” (QS. Al-Baqarah: 197) maksudnya: musim haji ini diawali dari bulan Syawal dan berakhir di bulan Dzulhijjah.
Bulan Dzulhijjah tercatat sebagai salah satu dari empat bulan haram. Di dalamnya terdapat keutamaan yang besar dan amal-amal besar dalam Islam seperti haji, umrah, udhiyah, shalat Idul Adha, memperbanyak puasa di sepuluh hari pertamanya–terutama puasa ‘Arafah-, bertakbir dan memperbanyak dzikir.
Karenanya, kedatangan Dzulhijjah sangat spesial bagi kaum muslimin. Berharap kepada Allah dirinya mendapatkan hidayah iman dan Islam serta taufiq menjalankan ketaatan.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah menuntunkan cara terbaik menghadapi bulan baru; apalagi bulan yang special.
Dari Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila melihat hilal beliau berucap:
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
"Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan, iman, selamat dan Islam. Rabb-ku dan Robb-mu (bulan) adalah Allah." (HR. al-Tirmidzi, beliau berkata: ini adalah hadits hasan gharib. Syaikh Al-Albani berkata: Shahih)
Di sebagian riwayat terdapat tambahan kalimat,
هِلالُ رُشْدٍ وخَيْرٍ
“Semoga hilal ini menambah petunjuk dan kebaikan.”
Dalam sebagian riwayat lain, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca:
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ ، رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ
"Allahu Akbar, Ya Allah perjalankanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (hai bulan) adalah Allah." (HR. Al-Tirmidzi: 9/142 dari hadits Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu 'Anhu dengan yang serupa. Lihat juga Musnad Imam Ahmad: 1/162 dari hadits Bilal bin Yahya bin Thalhah bin Ubaidillah, dari ayahnya, dari kakeknya. Lihat juga Musnad al-Daarimi: 2/7, dari hadits Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu. Lihat pula Kitab al-Sunnah milik Abi 'Ashim: 1/165 dari hadits Bilal bin Yahya bin Thalhah bin Ubaidillah, dari ayahnya, dari kakeknya. Lihat pula Mu'jam al-Thabrani al-Kabir: 12/357 dari hadits Ibnu Umar. Lihat pula al-Mustadrak milik Al-Hakim: 4/285 dari hadits Bilal bin Yahya . . . Lihat juga Majma' al-Zawaid wa Mamba' al-Fawaid: 10/139. Lihat Tuhfah al-Dzakirin, hal. 176 dan 177. Lihat Faidh al-Qadiir: 5/136 dan 137, dan Shahih al-Waabil al-Shayyib, hal. 220)
Keterangan
Doa ini belaku secara umum, saat melihat hilal, yakni petunjuk masuknya bulan baru. Tidak khusus pada bulan hijriyah tertentu. Disyariatkan dibaca saat memasuki awal Ramadhan, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan bulan selainnya.
Doa kepada Allah agar menerbitkan dan memperlihatkan hilal kepada kita dengan diiringi keamanan dan iman, serta dengan keselamatan dan Islam. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan “keamanan dan keselamatan,” sebagai bentuk permintaan untuk dihindarkan dari segala kerugian dan bahaya.
Dan beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan “Iman dan Islam”, sebagai bentuk permintaan untuk memperoleh segala manfaat dalam bentuk yang paling baik.
Dalam doa tersebut Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga menegaskan “Rabbku dan Rabbmu adalah Allah”. Di sini terkandung nilai tauhid, bahwa Rabb segenap makhluk, termasuk manusia, dan termasuk pula hilal yang sedang terbit itu adalah Allah. Dia-lah satu-satunya Rabb, yakni Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam semesta dan segala yang ada di dalamnya.
Penegasan ini meniadakan adanya sekutu bagi Allah dalam pengaturan alam semesta, termasuk dalam mengatur terbitnya hilal. Menerbitkan, menenggelamkan, dan mengatur peredaran hilal hanya Allah semata. Sebagaimana Allah adalah satu-satu-Nya Pencipta, Pemilik, Penguasa, dan Pengatur seluruh alam semesta, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Di sini juga terdapat bantahan terhadap orang-orang yang menyembah selain Allah, baik matahari, bulan, bintang, ataupun yang lainnya. Padahal segala sesuatu selain Allah adalah makhluk yang tidak boleh dan tidak layak untuk disembah.
Penutup
Tercatat dalam sebagian kalender bahwa Jum’at (08/06/24) atau Malam Senin (19/06/23) masuk bulan Dzulhijjah 1445 H. Berarti kita memasuki kumpulan hari terbaik yang amal shalih di dalamnya sangat dicintai Allah Subahanahu wa Ta'ala. Karenanya, siapkan diri kita dengan doa terbaik yang dituntunkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di atas. Wallahu A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!