Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
9.358 views

TVOne, Metro TV, dan Monolog Densus 88 Antiteror

Barangkali kita semua masih ingat ketika reporter Metro TV Nurudin Lazuardi berada satu pesawat dengan Sjahril Djohan dalam penerbangan Singapura-Jakarta. Nurudin satu-satunya wartawan yang “berhasil” mewawancara Sjahril dan mengabadikan kepulangan mantan diplomat yang diduga markus itu. Mudah ditebak: Metro diberi informasi eksklusif oleh Polri. Pada saat yang sama TVOne sedang punya hubungan tidak enak dengan Polri akibat dugaan markus palsu dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi. Sebelumnya, untuk kasus-kasus terorisme, TVOne menjadi “yang terdepan dalam mengabarkan”. Wartawan TVOne, Ecep S Yasa, selalu menempel pada Densus 88 ketika aksi-aksi penyergapan dilakukan. Ketika Amrozi cs dieksekusi, TVOne yang pertama kali memastikan terpidana mati teroris itu sudah ditembak mati.

Tetapi apa harga yang harus dibayar TVOne dan Metro TV setelah mereka mendapat informasi dan fasilitas eksklusif dari Polri? Tidak ada makan siang gratis. Di tengah kontroversi penahanan Susno dan belitan markus di tubuh Polri, tiba-tiba “teroris” itu muncul kembali. Dan rupanya kini giliran TVOne dan Metro TV yang harus “memberi sesuatu” kepada Polri. Dalam penyergapan “teroris” yang penuh kejanggalan ini, kedua TV itu menjadi corong Polri. Mereka menelan mentah-mentah apa saja yang ke luar dari mulut Polri. Selain menampilkan gambar-gambar “kegesitan” Densus, TVOne dan Metro juga menyajikan berbagai dialog dengan “pengamat terorisme” yang menggambarkan hebatnya Polri dan Densus dan menggambarkan betapa Presiden dan pejabat tinggi sedang dalam ancaman. Kedua TV itu membiarkan Polri melakukan pertunjukan monolog.

...Bukan tanpa alasan jika Mahfud MD, Ketua Mahmakah Konstitusi, mengkhawatirkan penyergapan “teroris” ini sekedar upaya pengalihan isu. Dan bukan tanpa alasan pula jika Kompas tidak menempatkan peristiwa penyergapan ini dalam headline...

Bukan tanpa alasan jika banyak pihak seperti Mahfud MD, Ketua Mahmakah Konstitusi, mengkhawatirkan penyergapan “teroris” ini sekedar upaya pengalihan isu. Dan bukan tanpa alasan pula jika Kompas edisi Jumat 14 Mei yang lalu tidak menempatkan peristiwa penyergapan ini dalam headline, tidak juga muncul di halaman pertama. Kompas menempatkannya di halaman 26, halaman Metropolitan, dengan judul: "Polisi Tewaskan 5 Orang." Headline Kompas hari itu justru: Susno Duadji Terus Melawan.

Wartawan senior Hanibal Wijayanta (ANTV) menuliskan berbagai kejanggalan dalam penyergapan itu:

Namun ada yang menarik dalam penggerebegan teroris di Solo kali ini. Sebab, sebelum penggerebegan itu, polisi sempat menggelar brieffing terlebih dahulu dan persiapan-persiapan seperlunya di sebuah rumah makan. Di tempat itu pula –di pinggir jalan— mereka baru memakai rompi anti peluru setelah melempar-lemparkannya sebentar di antara mereka, memasang sabuk, penutup kepala, senjata api dan persiapan-persiapan lain. Beberapa warga yang melintas sempat menonton mereka show of force, dan terkagum-kagum heran melihat semua persiapan itu…

Nah, setelah semua anggota lapangan memakai peralatan rapi, mereka lalu masuk ke mobil dan langsung bergerak. Hanya bergerak sebentar tiba-tiba mobil-mobil Densus 88 itu berhenti. Para anggota lapangan pun bergerak mengepung sekitar lokasi dan kemudian memasuki rumah yang dipakai menjadi bengkel itu. Para wartawan yang mengikuti mereka sampai tergopoh-gopoh karena terkejut. Mereka tidak mengira rumah sasaran sedekat itu. Tahukah anda, berapa jaraknya dari rumah makan tadi? Hanya 200 meter, dan terlihat jelas dari restoran tadi!!…

Dalam rekaman para cameraman televisi, Lazuardi reporter/cameraman Metro TV dan Ecep S Yasa, dari TV-One tampak diberi privilege untuk mengambil gambar terlebih dahulu dari wartawan lain. Meskipun demikian mereka juga sempat disuruh keluar terlebih dahulu, “Nanti dulu-nanti dulu, belum siap,” kata seorang anggota Densus 88. Para wartawan sempat bertanya-tanya, apanya yang belum siap. Namun ketika boleh masuk, para wartawan melihat bahwa barang bukti sudah tersusun rapi di lantai.

(lihat selengkapnya di: http://www.facebook.com/note.php?note_id=389398343542&id=1294733809&ref=mf)

Hal menarik lain, konferensi pers kali ini, selain langsung disampaikan Kapolri, juga dihadiri Menko Polhukam Djoko Suyanto. Padahal biasanya untuk peristiwa penyergapan yang tidak melibatkan tokoh teroris kelas berat, konferensi pers hanya dilakukan Kadiv Humas Mabes Polri. Ada apa? Polri mungkin berpikir bahwa Menko Polhukam harus dihadirkan dalam konferensi pers untuk memberi kesan bahwa ini penyergapan yang serius. Tetapi sebaliknya kita bisa berpikir: penyergapan ini penuh sandiwara sehingga Polri memerlukan Menko Polhukam untuk meyakinkan publik.

...kita bisa berpikir: penyergapan ini penuh sandiwara sehingga Polri memerlukan Menko Polhukam untuk meyakinkan publik...

Jika “penyergapan teroris” digunakan sebagai upaya pengalihan isu atau digunakan sebagai upaya untuk mendapatkan atau mempertahankan alokasi dana, maka hal-hal seperti ini harus kita kutuk keras. Dan tugas media untuk memberikan perspektif kepada publik, tidak menelan mentah-mentah penjelasan sepihak. Hal seperti ini hanya bisa dilakukan jika media menjaga jarak dengan sumber berita (Polri) dengan menjalin relasi yang proporsional. [Irfan Rahadian]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X