Senin, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 16 Juni 2014 20:00 wib
6.108 views
3 Muslim Tewas 78 Terluka Diserang Budha Radikal di Sri Lanka
ALUTHGAMA, SRILANGKA (voa-islam.com) - Setidaknya tiga orang Muslim tewas dan 78 lainnya terluka dalama sebuah serangan massa yang dipimpin oleh para biksu Budha radikal Sinhala di dua kota pantai Sri Lanka, para petugas medis mengatakan.
Polisi Sri Lanka, Senin (16/6/2014) memperpanjang jam malam di kota resor populer Aluthgama dan Beruwala setelah rumah-rumah dan masjid umat Muslim diserang, sementara kekerasan juga menyebar ke kota Lathugana.
Polisi mengatakan mereka menembakkan gas air mata dan memperluas jam malam untuk Beruwala, daerah mayoritas Muslim, setelah kekerasan awal pecah di Aluthgama, 60km selatan ibukota Kolombo.
Kedua daerah tersebut adalah resor pantai yang populer yang sering dikunjungi oleh wisatawan internasional, tetapi tidak ada laporan dari orang asing yang terjebak dalam kekerasan.
Menurut saksi mata, kelompok radikal Budha, Bodu Bala Sena (BBS) turun ke jalan, meneriakkan seruan anti Islam, menarik warga Islam dari bis dan melempari rumah para warga muslim.
"Beberapa umat Buddha yang sengaja menargetkan Muslim. Namun sayangnya polisi belum mampu melindungi minoritas," kata Hilmi Ahmed, juru bicara Dewan Muslim Sri Lanka kepada Al Jazeera.
"Sebuah perseteruan kecil antara dua individu telah diizinkan untuk dibawa dalam suasana agama. Umat Buddha ekstremis yang dipimpin oleh BBS menyerang Muslim dan masih melakukannya di daerah tersebut meskipun jam malam diberlakukan."
Hilmy Ahmed mengatakan kepada bahwa situasi lebih tenang sekarang, tapi ada kerusakan skala besar di bidang properti.
"Setidaknya ada sembilan toko dan sampai 40 rumah telah memusnahkan di Aluthgama, sementara tiga mesjid diserang," kata Ahmed melalui telepon dari selatan Sri Lanka.
Tentara telah didatangkan untuk mengendalikan situasi, sementara orang yang terluka telah dirawat di rumah sakit.
Meningkatnya bentrokan
Seorang juru bicara polisi mengatakan masalah dimulai pada hari Ahad malam ketika anggota Bodu Bala Sena, atau Angkatan Buddha mencoba untuk berunjuk rasa di daerah dengan populasi Muslim yang cukup besar.
Menteri Kehakiman Rauff Hakeem menuduh pemerintah gagal melindungi umat Islam dari massa yang dipimpin para biksu dari BBBS, yang telah terlibat dalam kampanye anti-Muslim dalam beberapa tahun terakhir.
Hakeem mendesak "semua pihak terkait untuk tetap tenang dan tidak untuk menghasut kekerasan lebih lanjut".
"Tolong biarkan polisi melakukan pekerjaan mereka. Serangan semalam tidak akan ditoleransi dan kami akan mengadili setiap dan semua yang bertanggung jawab," katanya kepada Al Jazeera.
Dia juga menyesalkan keputusan polisi yang memperbolehkan umat Buddha berunjuk rasa tiga hari setelah terjadi konflik sektarian antar seorang pemuda Muslim dan biksu.
Di satu tempat komando polisi elit dipanggil untuk menyelamatkan seorang wakil menteri, Faiser Mustapha, yang terperangkap di dalam sekolah bersama dengan puluhan Muslim yang meninggalkan rumah mereka karena takut serangan dari massa Buddha.
Tidak ada laporan penangkapan, saat penduduk di daerah yang dilanda kerusuhan mengatakan Muslim meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke balai masyarakat karena kekhawatiran kekerasan lebih mengintai.
Kerusuhan terbaru itu terjadi hanya beberapa pekan setelah legislator Muslim meminta Rajapaksa untuk melindungi komunitas minoritas mereka dari "unsur-unsur ekstremis Budha" yang disalahkan untuk banjir serangan kebencian baru-baru. (st/aje,bbc)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!