Rabu, 4 Rajab 1446 H / 28 Mei 2014 10:30 wib
7.928 views
Pesan Pemimpin Anshar Al-Syariah ke AS: Jangan Intervensi atau Hadapi Lebih Buruk dari Irak
BENGHAZI, LIBYA (voa-islam.com) - Pemimpin kelompok mujahidin Ansar Al-Syariah di kota Benghazi Libya hari Selasa (27/5/2014) memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak melakukan intervensi di negara tersebut atau akan menghadapi konflik yang lebih buruk daripada di Somalia, Irak, atau Afghanistan.
Ansar Al-Syariah, terdaftar sebagai organisasi teroris asing oleh Washington, dituduh mendalangi serangan 2012 terhadap konsulat AS di Benghazi di mana Duta Besar AS Chris Stevens dan tiga pasukan khusus Amerika lainnya tewas.
Mohamed Zahawi, kepala brigade Ansar Al-Syariah Benghazi, menuduh pemerintah AS mendukung mantan jenderal pemberontak Khalifa Haftar, yang telah memulai kampanye menyatakan diri untuk membersihkan Libya dari mujahidin.
"Kami mengingatkan Amerika, jika mereka ikut campur, tentang kekalahan mereka di Afghanistan, Irak dan Somalia, karena mereka akan menghadapi di Libya sesuatu yang jauh lebih buruk," katanya dalam sebuah pernyataan. "Itu adalah Amerika yang mendesak Haftar untuk mengubah negara itu ke arah perang dan pertumpahan darah."
Amerika Serikat memiliki kedutaan besar di Tripoli, namun menutup konsulat di Benghazi setelah serangan 2012.
AS sendiri telah mengirim kapal perang dan 1000 marinir ke lepas pantai Libya untuk mengantisipasi keadaan yang terus memburuk di negara Afrika Utara itu menyusul pertempuran antara pasukan pimpinan jenderal pembangkang Khalifa Haftar dan mujahidin.
Khalifa Haftar awal bulan ini melancarkan serangan bersama dengan pasukannya terhadap basis-basis mujahidin di Benghazi sehingga menewaskan 80 orang dan melukai ratusan lainnya.
Jenderal pemberontak itu juga mengancam untuk menggulingkan pemerintahan Libya di Tripoli saat ini yang didukung oleh kelompok Islam. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!