Kamis, 4 Rajab 1446 H / 22 Mei 2014 10:55 wib
7.989 views
Internal Taliban Konflik, Pimpinan: Jihad Tetap Berlanjut Hingga Syariat Tegak
AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pertikaian antar kelompok Taliban telah menghambat pembicaraan damai dengan pemerintah, menurut laporan berbagai sumber Senin (19/). Sebagian pemimpin pemberontakan anti-pemerintahan itu bersumpah untuk terus berjuang sampai hukum Syariah diberlakukan di Pakistan.
Dua faksi Tehreek-i-Taliban Pakistan ( TTP ) yang merupakan payung pengelompokan untuk kelompok-kelompok militan yang berbeda, saling bentrok berdarah setidaknya sejak Maret.
Pertempuran itu telah menewaskan lebih dari 90 orang di wilayah kesukuan sepanjang perbatasan Afghanistan dan sekarang telah memaksa komandan TTP Mullah Fazlullah untuk menunjuk mediator untuk mencoba untuk mengakhiri permusuhan, menurut laporan sumber militan kepada AFP.
"Pertikaian tersebut telah memaksa para pemimpin Taliban untuk menunda pembicaraan damai untuk saat ini," kata seorang anggota TTP AFP tanpa menyebut nama.
Komandan Taliban lain di barat laut mengkonfirmasikan kepada AFP bahwa pembicaraan perdamaian telah terhenti sampai selesainya pertikaian antara kedua kelompok yang bersaing.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif telah memulai pembicaraan pada bulan Februari untuk mencoba untuk mengakhiri tujuh tahun pemberontakan yang telah merenggut ribuan nyawa.
Orang dalam mengatakan perseteruan TTP, yang terungkap pada bulan Maret, adalah alih komando di daerah suku Waziristan Selatan dan siapa yang berhak untuk memimpin suku Mehsud dan dari mana asal anggotanya.
"Perbedaan antara kelompok Sajna dan Sheheryar berarti perbedaan dalam suku Mehsud dan kemelut ini yang sangat berbahaya bagi Taliban," kata komandan itu.
Fazlulah, yang menjadi kepala TTP pengganti Hakimullah, telah bersumpah untuk melanjutkan perjuangan bersenjata sampai hukum Syariah berlaku di seluruh Pakistan.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh sayap media TTP, Fazlullah terlihat tiba di sebuah kamp pelatihan di suatu tempat di daerah pegunungan dengan sekitar dua lusin pria bertopeng yang bersenjatakan senapan, pistol, granat, dan peluncur roket.
"Jihad kami akan berlanjut sampai Syariah diberlakukan atau kita mendapatkan syahid," kata Fazlullah dalam video, mendesak calon militan untuk melakukan kontak dengan komandan. [Aulia Rifada/adivammar/Dawn]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!