Ahad, 4 Rajab 1446 H / 9 Februari 2014 09:34 wib
10.100 views
Taliban: Kami Tidak Akan Perangi Pemerintah Jika Mereka Jalankan Syariat Islam
PAKISTAN (voa-islam.com) - Juru bicara pusat dari Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP), Shahidullah Shahid pada hari Jumat (7/2/2014) mengatakan bahwa Taliban tidak akan melancarkan perang terhadap pemerintah jika pemerintah mengikuti hukum atau konstitusi syariat Islam.
Menurut laporan di website BBC Urdu, ia mengatakan, tujuan sebenarnya di balik dialog dengan pemerintah Pakistan adalah untuk menegakkan syariat Islam di negeri tersebut.
"Perang kita adalah perjuangan bagi penegakan syariat, dan pembicaraan dengan pemerintah juga untuk tujuan yang sama," kata Shahidullah.
Mengomentari kondisi yang terjadi, juru runding pemerintah mengatakan bahwa mereka sedang mengkonsultasikan hal tersebut. Namun, ia menambahkan bahwa setiap keputusan dalam hal ini akan dilakukan setelah pertemuan dengan negosiator TTP.
Pembicaraan untuk mengakhiri tujuh tahun pemberontakan militan berdarah secara resmi dimulai pada Kamis lalu antara empat anggota komite pemerintah dan tiga orang tim Taliban, di tengah merebaknya skeptisisme mengenai apakah dialog tersebut dapat menghasilkan kesepakatan perdamaian abadi.
Ketika ia ditanya bagaimana mungkin penegakan syariat Islam bisa terjadi dengan konstitusi yang sudah diberlakukan di negara ini, ia menjawab: “Sederhana. Kita sedang mengadakan pembicaraan damai dengan klaim bahwa mereka adalah Muslim. Dan Pakistan didirikan atas nama Islam. Jadi tugas ini seharusnya tidak sulit bagi setiap Muslim."
"Jika kita menuntut Amerika menegakkan syariat di negara mereka, maka hal demikian akan sulit dimengerti oleh mereka, tetapi tidak untuk orang-orang yang menyebut diri mereka Muslim," kata juru bicara TTP.
Demi optimisme akan hasil pembicaraan damai, pertemuan tersebut akan berlangsung dalam empat sampai lima hari.
Smeentara itu, menjawab pertanyaan mengenai keluarnya Maulana Abdul Aziz dari pembicaraan damai, Shahidullah berkata bahwa Aziz masih memiliki wakil dan keabsenannya akan dibahas segera.
“Maulana (Abdul) Aziz tidak salah dalam pendiriannya," tambahnya.
Terkait permintaannya atas proses dialog, ia mengatakan tidak akan menjadi bagian dari negosiasi lebih lanjut. Aziz mendesak pemerintah untuk menghapus rencana mengadakan pembicaraan di bawah konstitusi.
"Tidak akan ada masalah jika konstitusi kita adalah Al-Quran dan Sunnah. Namun Taliban mengatakan tidak akan mengakui konstitusi yang berlaku," kata Aziz dalam konferensi pers di Islamabad. "Orang-orang tidak boleh disesatkan untuk percaya bahwa konstitusi kita adalah Islam," ujarnya. (st/islamianes)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!