Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 5 Juli 2014 23:58 wib
83.000 views
Debat Pilpres Terakhir Jokowi-JK Sangat Arogan dan Kehilangan Kenegarawanan
JAKARTA (voa-islam.com) - Debat capres dan cawapres malam ini berlangsung sangat arogan, mengusung tema pangan, energi dan lingkungan. Hingga sesi ke 5 terasa sekali hawa menyudutkan antar kedua pasangan,dan yang paling arogan malam ini adalah Jokowi-JK.
Acara ini tak lagi seperti debat, tapi lebih tepat disebut ajang menyudutkan lawan. Hatta Rajasa sedikit lebih baik dibandingkan Jokowi-JK yang terlihat sangat berapi-api terutama sekali JK. Keduanya juga melontarkan berbagai pertanyaan maupun pernyataan yang bertendensi menyudutkan Prabowo-Hatta.
Khusus debat pamungkas malam ini menyoroti sikap JK yang sepertinya dari setiap debat lebih suka mencari-cari kelemahan lawan, sehingga nilai debat itu sendiri menjadi tercoreng. JK telah kehilangan sikap kenegarawanannya. Nampak sangat diliputi nafsu, dendam dan benci, bahkan cenderung sok suci.
Mulai menyindir masalah mafia yang ditimpakan kepada kubu Prabowo-Hatta, dengan lantang dan secara halus menyindir kubu Prabowo-Hatta diisi oleh para mafia dan koruptor.
Tapi sepertinya JK lupa diri dan tak berkaca pada kubunya sendiri juga banyak koruptor, mungkin JK juga lupa darimana dia berasal, bahwa dirinya berasal dari Golkar yang menjadi gudang koruptor. Dia menyinggung korupsi al-Qur'an, tapi lupa yang melakukan korupsi orang Golkar.
Maka, layak JK bercermin biar bisa berkaca sekaligus melihat kejelekan dari kubunya sendiri dulu baru kemudian melihat ke kubu orang lain. JK lupa, bagimana ketika Mega berkuasa, berapa banyak orang PDIP yang menjadi koruptor. Bahkan, Mega menjual asset negara, termasuk menjual gas tangguh kepada Cina yang merugikan negara ratusan triliun rupiah.
Memang, debat akhir malam ini melihat bahwa JK sangat emosional. Apa yang dapat dirasakan dengan pemandangan debat malam ini adalah ada rasa kurang pantas dengan apa yang ditampilkan JK. Nadanya bergetar dan kesan menyerang yang sangat kentara dan terlihat penuh nafsu ini memberikan kesan bahwa JK bukan negarawan yang tenang dan simpatik.
Justru apa yang dilakukan JK membuat JK terkesan sebagai pihak yang kurang pantas menjadi pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. Dan menimbulkan kesan antipasti pada pemilih. Ambisinya yang begitu penuh dengan nafsu, menghilangkan kesantunan dan kenegarawanannya.
Debat malam ini, di tutup dengan pernyataan sikap kenegarawanan dari Prabowo, yang mengatakan dengan tegas, betapapun akan menghormati pilihan rakyat, apapun keputusan rakyat.
Prabowo menyatakan, bila diberi kepercayaan rakyat akan bekerja keras memakmurkan dan mensejahterakan rakyat, serta menjadi negara yang berdaulat secara ekonomi dan politik. (jj/dbs/voa-islam.com)
#Pemilu2014
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!