Ahad, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 15 Desember 2013 07:00 wib
11.782 views
Masihkah Berminat Memilih Anggota DPR di Pemilu 2014?
JAKARTA (voa-islam.com) - Rakyat masihkah berminat memilih anggota legislatif (DPR) di pemilu di tahun 2014? Karena mereka bukan wakil rakyat yang sejati. Mereka hanya mewakili golongannya (partainya), dan dirinya sendiri. DPR hanya menjadi sarana mengeruk uang rakyat lewat APBN.
Mereka hanya bisa menebar janji saat kampanye, tetapi sesudah menjadi anggota legislatif dan duduk di Senayan, mereka menipu rakyat belaka. Mereka tidak sungguh-sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat, dan bangsanya.
Sepanjang reformasi, tak henti-hentinya disuguhi kisah tentang para anggota legislatif yang digelanang KPK, dan kemudian dijebloskan ke dalam bui, karena korupsi dan berbagai kasus lainnya. Hari-hari media yang ada “headline” (berita utama)nya, hanyalah kisah korupsi para pejabat publik.
Tidaklah berlebihan kesimpulan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menilai lembaga negara yang menduduki posisi teratas dalam kasus tindak kejahatan korupsi adalah DPR. Sebab, kejahatan korupsi di DPR kerap dilakukan secara berjamaah.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja dalam sambutannya saat malam anugrah pemenang lomba festival film anti korupsi, di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Sabtu (14/12/2013) malam.
Pernyataan Adnan Pandu Praja ini, benar-benar memupus harapan rakyat, dan menimbulkan skeptis dan pesimisme di masa depan. Di mana lembaga yang mewakili rakyat, isinya justeru para koruptor, dan tukang tipu rakyat.
"Empat tahun berturut-turut yang menduduki rangking teratas korupsi adalah DPR, negara lain enggak ada. Disini korupsi berjamaah, contoh kasus cek pelawat. Bahkan ada yang mengajak anaknya, bapaknya," kata Adnan.
Dalam kesempatan itu, Adnan menjelaskan, berdasarkan hasil karya tangan-tangan kreatif dalam film tersebut tergambar dengan jelas bahwa contoh kasus korupsi secara sederhana. Untuk itu, ia berharap agar faksin anti korupsi harus disebarkan.
"Artinya Insan film melihat ini (Korupsi) penyakit masyarakat yang harus diperangi bersama, semoga di masa depan dapat tercipta kondisi masyarakat dan budaya yang bersih dari korupsi,"pungkasnya.
Diketahui, rangkaian acara festival Film Anti Korupsi disenggelarakan sejak September 2012. Awalnya panitia hanya menargetkan 50 peserta tapi pada akhirnya mencapai 190 peserta.
Festival film antikorupsi 2013 adalah festival film di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai antikorupsi, menggugah kesadaran akan dampak korupsi dan manfaat yang didapat dari pergerakan pemberantasan korupsi.
Festival ini juga dapat menjadi sarana menanamkan perilaku antikorupsi, mendorong partisipasi masyarakat turut serta dalam pemberantasan korupsi, serta dalam rangka membangun kampanye, pendidikan dan gerakan antikorupsi melalui media.
Acara ini dilaksanakan secara serentak di sejumlah kota di Indonesia. Antara lain Jakarta, Malang, Padangpanjang, Balikpapan, dan Palu. Pad atahun pertama pelaksanaannya, acara ini diadakan 9-14 Desember 2013 dalam rangka memperingati hari antikorupsi internasional.
Acara ini adalah event yang sangat ideal bagi seluruh masyarakat untuk menyebarluaskan yang berkaitan dengan nilai kejujuran, integritas, dan transparansi, maupun perlawanan terhadap korupsi.
Indonesia memang negara paling korup, dan pelakunya para pejabat publik. Penyakit ini seperti sudah masuk ke sungsum setiap pejabat publik, tanpa bisa dihilangkan lagi. Para koruptor masih bisa tertawa, karena hukumannya ringan. Af/hh
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!