Jum'at, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 19 September 2014 17:05 wib
11.239 views
Besok dan Lusa, ANNAS Adakan Diklat "Membentengi Aqidah Ummat"
BANDUNG (voa-islam.com) – Aktivitas gerakan sesat Syi’ah terasa semakin meningkat dan berani sehingga kewaspadaan dan anttisipasi bersama perlu ditingkatkan. Hal tersebut merupakan salah satu dari lima alasan utama. Aliansi Nasional Anti Syi’ah (ANNAS) menggelar acara Pendidikan dan Latihan (Diklat). Berikut isi lengkap pers rilis yang diterima oleh redak voa-islam.com, Juma’at, 19 September 2014.
- Bahwa aktivitas gerakan sesat Syi’ah kini terasa semakin meningkat dan berani sehingga kewaspadaan dan antisipasi bersama perlu ditingkatkan pula;
- Bahwa gerakan sesat Syi’ah memilikistrategi ambivalen, di satu sisi menampilkan diri kepada masyarakat umum seolah-olah menjadi bagian dari madzhab Islam yang harus ditoleransi perbedaannya (dengan menyembunyikan sikap dendam dan kebencian--taqiyah), namun di sisi lain kepada kader-kader dan obyek da’wah penyesatannya ditanamkan doktrin militan pemujaan Ali Ra dan penghinaan kepada sahabat-sahabat serta istri-istri Nabi.
- Bahwa gerakan sesat Syi’ah di Indonesia kini sudah semakin kuat dan mulai memasuki marhalah idhar berani tampil membuka baju dan membusungkan dada menyatakan “kami Syi’i”, merayap memasuki ranah politik dengan menyusupkan pimpinan dan kader-kadernya di lembaga-lembaga politik strategis.
- Bahwa toleransi dan pembiaran politik terhadap perkembangan Syi’ah hanya merupakan bom waktu bagi terjadinya proses radikalisasi. Syi’ah yang menguat akan menjadi kekuatan radikal yang menafikan faham yang berbeda. Sementara itu penguatan Syi’ah pun akan mendapat reaksi nyata yang tak akan kalah radikalnya. Konflik horizontal yang memecah belah bangsa sangat potensial terjadi akibat toleransi, salah persepsi, serta pembiaran perkembangan faham sesat Syi’ah ini. Pencegahan dan penindakan merupakan suatu keniscayaan.
- Bahwa biaya sosial untuk menata kembali kehidupan keagamaan ke keadaan “Indonesia tanpa Syi’ah” akan lebih murah jika dilakukan saat ini juga sebagai langkah antisipasi dini. Akan sangat mahal jika dilakukan nanti setelah fakta gerakan sesat Syi’ah sudah semakin besar, kuat, dan mengakar. Karenanya semua fihak sudah seharusnya memiliki kepekaan dan kepedulian tinggi akan bahaya Syi’ah yang jelas-jelas merupakan candu (narkotika) bagi generasi muda kita. Ulama dan Pemerintah berada di garis depan perjuangan menyelamatkan masyarakat, bangsa, dan negara dari bahaya Syi’ah.
Bertitik tolak dari berbagai fakta tersebut di atas, sekaligus sebagai realisasi dari amanah Musyawarah Ulama pasca Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syiah yang diselenggarakan pada 20 April 2014 yang lalu, dengan ini Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) menggelar DIKLAT ANNAS, yang in sy’a Allah akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu - Ahad, 20-21 September 2014
Waktu : Pkl.08.00-16.00 WIB
Tempat : Masjid Al Fajr Jl. Cijagra Raya Buah Batu Bandung.
Tema : “Membentengi Aqidah Ummat”
Pendaftaran peserta yang ditutup pada 17 September 2014 telah terdaftar mendekati “SERIBU” peserta yang datang dari perwakilan majelis-majelis ta’lim, pengurus DKM, pengurus DKM Kampus, dan Ormas-Ormas Islam berbagai daerah Jawa Barat.
Para narasumber yang telah siap mengisi acara DIKLAT ANNAS ini di antaranya:
- K.H. Athian Ali M. Da’i, Lc. MA, Ketua Harian Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) & Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI);
- Habib Ahmad Zain Alkaff, Ketua Front Anti Aliran Sesat Jawa Timur, Anggota Dewan Syuro ANNAS;
- K.H. Lailaturrahman, Lc, Pengasuh Ponpes Ummul Quro Pamekasan Jawa Timur, Anggota Majelis Syuro ANNAS;
- Farid Ahmad Okbah, MA, Pimpinan Islamic Center Al Islam Bekasi, Anggota Majelis Syuro ANNAS;
- K.H. Atip Latifulhayat, SH. LLM. Ph.D, Dosen Fakultas Hukum UNPAD, Anggota DPP PERSIS, Ketua I Dewan Pakar ANNAS.;
- H. Herman Ibrahim, Pengamat Intelejen, Ketua II Dewan Pakar ANNAS.
Bandung, 19 September 2014
Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS),
TTD
Tardjono Abu Muas
Sekretaris
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!