Rabu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Oktober 2013 16:50 wib
22.275 views
APEC 2013 (3) : Menguak Agenda Tersembunyi yang tidak Pro-Rakyat
JAKARTA (voa-islam) Di balik kesan pertemuan APEC yang megah, ternyata tak lebih dari upaya lobi dagang dan menyeret Indonesia dalam agenda bodoh dan tak pro-rakyat!
Mari kita bongkar tipu daya di balik APEC 2013, 5-8 Oktober mendatang. Berikut temuan tim cyber army voa-islam :
1. Sumber Pertamina mengungkap. Info terselubung APEC diantaranya adalah agenda dimana Obama akan meminta perpanjangan kontrak karya PT Freeport, yang sudah sangat merugikan Indonesia. Anehnya, sumber dari Pertamina menyebutkan Presiden SBY akan menyetujui perpanjangan PT Freeport selama 40 tahun mendatang. Terkait politik, penting bagi dunia Internasional bahwa 2014 akan ada pergantian presiden. SBY tidak lagi dapat mencalonkan diri. Maka hal yang penting bagi dunia adalah menjaga keamanan investasi dan keberlangsungan perdangan dunia dalam pasar bebas. Dunia internasional tidak ingin kehilangan kepentingan politiknya. Jika presiden terpilih 2014 tidak sesuai dengan kepentingan dunia internasional. Bisa dipastikan anggota APEC dan lainnya akan gelisah. Kedatangan mereka tentu akan membawa misi penting. SBY sangat mungkin memerlukan dukungan bagi Partai Demokrat, dan calon presiden Demokrat di 2014. SBY sangat menginginkan "successornya" (penggantinya) nantinya tokoh yang dapat melindunginya pasca dia mundur sebagai presiden di tahun 2014.
baca juga : Persembahan Terakhir Untuk VOC & Obama
2. KTT APEC DI Bali akan digunakan PM Australia untuk lobi pemerintah Indonesia. Rupanya Ratu Narkoba asal Australia akan dipercepat pembebasannya. PM Australia Tonny Abbot tentunya mendapatkan CREDIT POINT DI DALAM NEGERI.
3. Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice M Riza Damanik. Dia bahkan menuding,
"APEC ini tidak lebih dari arisan orang-orang kaya dunia. Dia tidak memiliki legitimasi apapun," ujar Riza dalam media briefing 'APEC dan potensi ancaman bagi kedaulatan Indonesia' di Jakarta, Senin (23/9).
Riza mengatakan, Indonesia sebenarnya sama sekali tidak memiliki kepentingan dalam APEC. Sebab, menurutnya, pertumbuhan ekonomi dalam negeri cukup bagus. Negara industri majulah yang sebenarnya memiliki kepentingan langsung dalam APEC. Oleh karena itu, Riza menegaskan, forum APEC tidak lebih dari alat pemaksaan kepentingan negara industri untuk membangun ekonominya yang saat ini sedang tidak stabil. "Mereka hanya ingin memastikan pasar masih terbuka, agar industrinya dapat tetap berjalan," pungkas Riza.
baca juga : APEC 2013 (1) : Amerika datang dalam Kebangkrutan & Memeras Indonesia
4. Blok Mahakam jatuh lagi ke Total. Skenario yg diputuskan: Total-Inpex 70%, Pertamina 30% tapi bagi dua sama daerah, dimana daerah akan dibiayai oleh Mandiri Oil. APEC adalah forum para pebisnis dengan memanfaatkan dukungan negara. Sebanyak 1200 orang CEO perusahaan internasional mensponsori dan bertemu dalam APEC Bali, meminta dukungan dari negara untuk memperluas ekspansi bisnis mereka, namun mendesak negara untuk mencabut subsidi dan menghilangkan perlindungan bagi rakyatnya. Selain itu, kabar Blok Masella ke Inpex Jepang dan Shell.
sumber : http://www.inpex.co.jp/english/business/indonesia.html
5. APEC melibatkan lembaga keuangan internasional yakni Internasional Monetary Fund (IMF), Bank Dunia (WB), Asian Development Bank (ADB). Melalui APEC lembaga yang merupakan tengkulak internasional tersebut menjerat negara-negara miskin dengan utang. Indonesia merupakan contoh nyata bagaimana sebuah negara dijerat dengan utang.
6. APEC beranggotakan negara-negara imperialis seperti AS, Jepang dan negara miskin. Melalui APEC disepakati persaingan bebas antara kekuatan ekonomi yang tidak berimbang. Akibatnya APEC menjadi jalan bagi penghisapan negara imperialis terhadap negara miskin. Indonesia merupakan contoh kongkrit negara miskin yang berada dibawah penghisapan Jepang dan AS.
7. APEC membawa agenda liberalisasi investasi, mendorong negara untuk membuka semua sektor bagi modal asing untuk menguasai perusahaan di sebuah negara secara mayoritas. Melalui APEC perusahaan multinasional akan semakin leluasa menguasai sumber strategis, barang publik, penguasaan infrastuktur melalui Public Private Partnership (PPP) suatu skema penguasaan infrastrultur oleh swasta dan rakyat dipaksa membayar sangat mahal.
8. APEC membawa agenda perdagangan bebas yakni penghapusan bea masuk (tariff), penghapusan perlindungan ekonomi domestik lainnya seperti kuota dan subsidi. Akibatnya negara-negara miskin menjadi sasaran impor pangan, produk pertanian, impor minyak dan produk industri negara-negara maju. Negara miskin dihisab, dijerat dalam ketergantungan. Indonesia merupakan contoh kongkrit negara yang terjerat impor. APEC akan menjadi ajang SBY menjual negara sampai habis-habisan.
#openmind
Masihkah sistem demokrasi yang sangat menyengsarakan rakyat dapat anda percaya? masihkan ada akan berpihak pada agenda Internasional yang tidak pro-rakyat? Tentu kita paham, tidak ada makan siang yang gratis, apalagi demokrasi perlu biaya tinggi dan perlu dukungan restu dari Amerika sekutu Yahudi pembunuh para Nabi dan Ulama shalih hingga kini.
ولن ترضى عنك اليهود ولا النصارى حتى تتبع ملتهم
Al-Baqarah 2:120 " Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti (milad) agama mereka."
لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ ، قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلْيَهُوْد وَالنَّصَارَى ، قَالَ فَمَنْ ؟
“ Sungguh kalian ( banyak diantara ummatku ) yang akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, lalau sehasta demi sehasta . Kami ( para sahabat ) berkata : “ wahai Rasulullah, kebiasaan orang sebelum kami maksudnya siapa?, Yahudi dan Nasrani kah?, rasul bersbada : “ siapa lagi kalau bukan mereka ? “ ( Shahih Al Bukhari )
Maka ummat ini semakin hari akan terus mengikuti adat non muslim dan akan semakin jauh dari sunnah nabi Muhammad (saw), meskipun seandainya non muslim itu masuk ke lubang biawak niscaya mereka akan ikut juga ke lubang biawak .
Maksudnya meskipun itu adalah hal-hal yang hina maka akan diikuti juga oleh sebagian orang dari ummat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam , maka ketika itu para sahabat bertanya : “ siapa mereka yang akan diikuti oleh ummatmu kelak di akhir zaman , apakah mereka yahudi dan nashrani kah “ ? maka rasul menjawab : “ kalau bukan mereka siapa lagi “ !.
.
Rakyat Indonesia harus tahu! Anda punya info lainnya? kirimkan ke redaksi@voa-islam.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!