Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS

Liberalism

Rabu, 19 Juni 2013 11:02 wib

Lecehkan Kesucian Masjid, Umat Islam Makin Tahu Kesesatan LDII

Perlu diketahui, penyerangan LDII terhadap pengajian di Masjid-masjid selama ini telah berkali-kali di berbagai daerah. Ustadz Hartono Ahmad Jaiz contohnya, telah berkali-kali diserang ketika sedang memberikan materi pengajian di beberapa Masjid. more →

Jum'at, 14 Juni 2013 22:47 wib

Melarang Polwan Berjilbab, Nanan Sukarna, Ente Muslim?

Jilbab bagi wanita muslimah dalam rangka menutup auratnya adalah kewajiban yang disepakati semua ulama. Mereka hanya berbeda pendapat, apakah wajah termasuk yang wajib ditutupi. more →

Kamis, 13 Juni 2013 18:16 wib

Muslimah HTI: Miss World Simbol Penjajahan

Panggung kontes kecantikan selalu menjadi sorotan publik. Penolakan ini bukan hanya sebatas urusan bikini, tetapi sudah jelas kontes ini bertentangan dengan syariat Islam. more →

Sabtu, 18 Mei 2013 14:35 wib

Demokrasi Cacat Sejak Lahir, Ustadz Pengikut Demokrasi Ustadz Cacat

Ustadz Mustaqim, Lc alumni pesantren NU Bahrul Ulum Tambak Beras, Jombang, ini menyampaikan, sejak lahirnya demokrasi sudah cacat, maka siapa pun yang mengikutinya juga cacat. more →

Kamis, 9 Mei 2013 10:32 wib

Antara Anak Nabi Palsu Ahmadiyah dan Jenderal Pengecut

Ada tuan berpangkat jenderal di negeri Muslim yang jumlah umat Islamnya terbesar di dunia, sampai kini belum berani apa-apa dalam menghadapi sisa-sisa ajaran Nabi palsu MGA yakni aliran sesat Ahmadiyah itu.Padahal di tangannya harapan 200 juta Ummat Islam berharap dibubarkannya Ahmadiyah more →

Senin, 6 Mei 2013 17:26 wib

Mass Brainwashing di Balik Miss World

Sejatinya, dibalik Miss World, semua ajang sejenis, berbagai hiburan dan tontonan yang diproduksi Barat dan para pembantunya ada udang di balik batu (hidden agenda) berupa mass brainwashing more →

Kamis, 18 April 2013 19:05 wib

Proyek Menegakkan Toleransi - Pluralisme Menghapus Ektrimisme di UIN

JAKARTA - Sebanyak 5.000 generasi muda mendapatkan pelatihan pencegahan tindak kekerasan di Indonesia dari tokoh muda Pakistan Dr. Hussain Mohi-Ud-Din Qadri. Dalam public lecture series dengan tema Pakistani Youth Role in Preventing Pro-Violence Ideology yang diselenggarakan Lazuardi Birru bersama dengan UIN Syarif Hidayatullah. Dr. Hussain Mohi-Ud-Din Qadri mengatakan sektarianisme yang muncul di negara-negara muslim seperti Pakistan dan Indonesia kerap menjadi pemicu konflik dan kekerasan di masyarakat. Oleh karena itu, perlu penyadaran bagi generasi muda untuk menghilangkan faham sektarianisme berlebihan. ?Sikap toleransi yang tinggi di antara pemeluk agama sangat penting untuk meminimalisir kekerasan yang kerap terjadi,?tegas Hussain Mohi dalam kuliah umum di hadapan 5.000 mahasiswa dan pelajar se-Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah, Kamis (18/4/2013). Menurut Hussain Mohi, negara perlu turun tangan untuk mendorong agar sikap toleransi dapat tumbuh di generasi muda sejak dini melalui berbagai perangkat yang ada termasuk Undang-Undang. ?Pendidikan karakter tolerasi harus terus di dorong oleh pemerintah terutama negara-negara yang memiliki keberagaman agama,? tambahnya. Hussain Mohi menjelaskan perlunya dialog kondusif di antara para pemimpin agama agar tercipta keharmonisan yang bisa menekan terjadinya tindakan radikalisme dan kekerasan atas nama agama. ?Di Pakistan dan negara manapun termasuk Indonesia dialog antar pemimpin agama itu sangat penting untuk menciptakan harmonisasi yang pada akhirnya bisa menekan bibit anarkisme dan kekerasan. Selain itu, saya juga menyarankan kepada generasi muda Indonesia untuk tidak mudah terpancing hasutan-hasutan yang bisa menjerumuskan mereka dalam tindak kekerasan yang merugikan orang lain,?jelasnya Sementara itu, Ketua Lazuardi Birru, Dhyah Madya Ruth SN, menegaskan bahwa telah terjadi sekitar 1.000 aksi bom bunuh diri di Pakistan dalam jangka waktu 10 tahun, dengan korban telah mencapai lebih dari 1 juta rakyat sipil. Sekitar 40 hingga 50 nyawa hilang setiap harinya karena penembakan langsung oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sementara di Indonesia sejak pasca reformasi telah terjadi 12 kali aksi bom bunuh diri dengan korban lebih dari 300 rakyat sipil. Apabila kita tidak mampu melakukan pencegahan, bukan tidak mungkin prediksi bahwa Indonesia akan seperti Pakistan dalam waktu 10 tahun akan terjadi. ?Kita semua tentu tidak mengharapkan Indonesia seperti Pakistan kini, yang jauh dari rasa aman. Untuk itu generasi muda Indonesia perlu belajar dari pengalaman Pakistan, agar Indonesia mendatang tidak menjadi seperti Pakistan kini,? ujarnya. Lebih jauh, Dhyah menjelaskan bahwa Dr. Hussain Mohi-ud-Din Qadri merupakan putera dari Muhammad Tahir ul Qadri, pendiri Minhaj-ul Qur'an International, sebuah lembaga sosial yang berpusat di Lahore, Pakistan dan hingga kini telah memiliki cabang di sekitar 100 negara. ?MQI merupakan gerakan sosial keagamaan yang aktif dalam mereformasi politik di Pakistan melalui kegiatan pendidikan. MQI telah melakukan kerja-kerja sosial dan edukasi yang luar biasa dalam menanggulangi ekstrimisme dan terorisme serta menciptakan harmoni antara masyarakat yang berbeda budaya, etnis, dan agama. Peace of Humanity Conference dan London Declaration for Global Peace and Resistance Against Extrimism yang diselenggarakan MQI telah mengecam berbagai aksi kekerasan atas nama agama,? tegas Dhyah. Untuk kinerja MQI dalam melakukan edukasi guna menanggulangi extrimisme dan terorisme tersebut, Unesco dan Ecosoc secara formal mengakui dan menganugerahkan Special Consultative Status untuk MQI atas kinerjanya dalam mempromosikan perdamaian toleransi dan harmoni antar agama. Dhyah menyatakan bahwa Indonesia dan Pakistan memiliki ikatan historis yang kuat antara lain pada masa perjuangan pra-kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan hingga kemudian aktif bersinergi dalam Gerakan Non Blok. ?Persamaan keadaan juga terjadi pada masa kini, dimana kedua negara sedang memerangi ideologi pro-kekerasan. Seperti diketahui, bahwa ideologi pro kekerasan telah menyusup dan berkembang di lingkungan generasi muda Pakistan, yang terus berupaya menjaring kader-kader baru terutama generasi muda Islam. Rentannya generasi muda terhadap ideologi pro kekerasan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti krisis ekonomi, isolasi dari lingkungan sekitar dan represi serta pengaruh internet sebagai media dalam menyebarluaskan ideologi pro kekerasan mengatasnamakan agama di kalangan muda. Hal yang relatif sama juga terjadi di Indonesia,? katanya. Sementara itu Purek II Bidang Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. M. Mastna, MA menyampaikan bahwa pandangan-pandangan dan pengalaman-pengalaman Dr. Hussain Mohi-ud-Din Qadri sangat menarik dan patut menjadi inspirasi serta contoh generasi muda Indonesia dalam mengatasi ideologi pro-kekerasan. Pidato-pidatonya dalam memperjuangkan perdamaian di Pakistan seolah mengingatkan kita kepada Soekarno di masa muda. ?Stabilitas keamanan dan perdamaian merupakan dua sisi menarik yang harus tetap bersinergi bila ingin mencapai Indonesia yang lebih baik di masa mendatang,? tegasnya. more →

Jum'at, 5 April 2013 15:25 wib

Pancasila dan UUD 945 harga mati, kata siapa?

Syariat Islam Harga Mati yang tidak bisa ditawar. Islam tidak bisa dipisahkan dengan syariat Islam yang bersumber dari Allah dan rasulNya. Itu karena Islam adalah agama sempurna. Kesempurnaannya sebagai sebuah sistem hidup dan sistem hukum meliputi segala perkara yang dihadapi oleh umat manusia. more →

Senin, 25 Maret 2013 17:30 wib

Mengapa Kita harus Menjadikan Jakarta sebagai Kota Syariah?

Tahun 2014 sudah didepan mata. Kaum kafir sungguh menikmati rencana kemenangan dengan menaikkan status Jokowi sebagai presiden sehingga Ahok akan naik menjadi Gubernur. Lantas apa yang harus dilakukan umat Islam ke depan? more →

Rabu, 27 Februari 2013 05:39 wib

Ngawur! Label Halal dikatakan Mengekor Tradisi Yahudi

Zaim Saidi, Direktur Wakala Induk Nusantara, menyatakan Badan Halal tak Perlu Dibatasi. Tulisan ini dibuat untuk mengkritisi opini Zaim Saidi yang menolak sertifikasi halal dimana selama ini MUI menjadi satu-satunya lembaga yang berhak mengeleluarkannya. more →

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren