Sabtu, 27 Rajab 1446 H / 25 Januari 2025 16:47 wib
1.824 views
Hamas Bebaskan 4 Tentara Wanita Israel yang Ditahan di Gaza Sebagai Bagian dari Perjanjian Gencatan
GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas hari Sabtu (25/1/2025) telah membebaskan empat tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, menyerahkan mereka kepada pejabat Palang Merah di Palestine Square di Kota Gaza.
Sebagai imbalan atas pembebasan kedua tawanan pada hari Sabtu, Israel diperkirakan akan membebaskan 200 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Menjelang pembebasan, sejumlah pejuang Hamas dan Jihad Islam yang bertopeng berkumpul di alun-alun tempat kerumunan besar warga Palestina juga berkumpul. Selain ratusan anggota Hamas, faksi-faksi Palestina lainnya, termasuk Jihad Islam Palestina, juga hadir di lokasi tersebut.
Perwakilan Palang Merah dan seorang pejuang Hamas terlihat menandatangani dokumen sebelum pembebasan.
Hamas mengidentifikasi empat tentara perempuan Israel sebagai Karina Riev, Daniella Gilboa, Naama Levy, dan Liri Albag. Keempat tawanan, yang mengenakan seragam militer Israel, melambaikan tangan kepada orang banyak saat mereka dibebaskan.
Ibrahim Al Khaliji, yang melaporkan untuk Al Jazeera dari Palestine Square, menggambarkan pembebasan itu sebagai "momen bersejarah".
Kemudian pada hari Sabtu, tentara Israel mengonfirmasi bahwa mereka menerima tentara yang dibebaskan dari Palang Merah, dan menambahkan bahwa mereka akan menjalani pemeriksaan medis.
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, pasukan Israel juga diharapkan untuk menarik diri dari Koridor Netzarim, yang memungkinkan ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara.
Israel juga diharapkan untuk membuka perbatasan Rafah di selatan agar lebih banyak bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial lainnya dapat masuk.
Hind Khoudary dari Al Jazeera, melaporkan dari kamp pengungsi al-Bureij di Gaza, mengatakan banyak warga Palestina menganggap pertukaran tawanan dan tahanan pada hari Sabtu lebih penting karena akan membuka jalan bagi mereka untuk kembali ke Gaza utara. (AJE/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!