Kelompok itu juga membakar satu buah Al-Qur'an lainnya di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen.
Para pelaku meneriakkan slogan anti-Islam saat melakukan aksi provokatif mereka, yang berlangsung dengan pengawalan polisi.
Aksi tersebut disiarkan langsung di sejumlah akun media sosial milik pelaku.
Dalam beberapa bulan terakhir, kerap terjadi pembakaran Al-Qur'an, penistaan atau upaya untuk melakukan penistaan oleh kelompok Islamofobia terutama di negara negara Nordik dan Eropa utara.
Tindakan itu menuai kecaman dunia dan negara-negara Muslim.
Pada awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Denmark menyebutkan bahwa kepolisian akan memperketat kontrol perbatasan setelah pembakaran al-Qur'an terjadi hingga berdampak pada situasi keamanan.
"Pembakaran Al-Qur'an belakangan ini, seperti yang diungkapkan polisi keamanan, berimbas pada situasi keamanan baru-baru ini," kata Menteri Kehakiman Denmark Peter Hummelgaard lewat pernyataan. (ANT)