Jum'at, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Juli 2020 21:00 wib
3.129 views
Mesir Kirim 150 Tentaranya Ke Suriah Untuk Bantu Rezim Assad Perangi Pejuang Oposisi
ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Mesir dilaporkan telah mengirim 150 tentara untuk berperang bersama rezim teroris Bashar al-Assad dalam operasi terencana melawan pejuang oposisi di Suriah barat laut.
Kantor berita Turki Anadolu pada hari Kamis (30/7/2020) mengutip "sumber-sumber militer yang dapat dipercaya" melaporkan bahwa tentara Mesir telah dikirim ke provinsi Aleppo dan Idlib, berkoordinasi dengan Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC),
Iran telah menjadi pendukung utama rezim Suriah sejak pemberontakan terhadap pemerintahan Assad dimulai pada Maret 2011, mengirim milisi Syi'ah bayaran dari seluruh dunia seperti Fatemiyoun Afghanistan, Zaenabiyoun Pakistan dan Hizbulata Libanon.
Pasukan Mesir telah dikerahkan ke daerah Khan Al-Asal provinsi Aleppo barat dan di sekitar kota Saraqeb di provinsi Idlib selatan, kantor berita itu melaporkan.
Saraqeb direbut kembali oleh rezim pada akhir 2019 dan berada di garis depan antara rezim dan pasukan oposisi.
Kantor berita Suriah, Shahed juga melaporkan sumber militer oposisi Suriah mengatakan bahwa "tentara bayaran Mesir telah tiba untuk berperang bersama pasukan rezim dan milisi sektarian di Suriah utara"
Shahed mengatakan mereka memperkirakan lebih banyak pasukan Mesir akan tiba di Suriah tetapi menambahkan bahwa kontingen asing beroperasi secara terpisah dari pasukan rezim teroris Assad dan tidak terlibat dalam operasi pemboman.
Seorang komandan oposisi Suriah, Brigadir Fateh Hassoun, mengatakan kepada layanan berbahasa Arab The New Arab bahwa kedatangan pasukan Mesir ke Suriah terkait konflik proxy dengan Turki dan
Mesir di Libya.
Turki telah memberikan dukungan kritis kepada Pemerintah Libya yang diakui secara internasional, Pemerintah Kesepakatan Nasional, sementara Mesir - bersama Rusia dan UEA - telah mendukung panglima pemberontak Khalifa Haftar.
Baik Turki dan Rusia telah mengirim pejuang Suriah ke Libya untuk bertempur di pihak lawan.
"Masalah Libya adalah masalah prioritas tinggi untuk Mesir, dan tampaknya Suriah sekarang menjadi ruang untuk bertukar pesan," kata Hassoun.
Pemerintah Turki telah mendukung pepjuang oposisi Suriah dalam pemberontakan mereka melawan rezim Assad.
"Kehadiran tentara Mesir di Khan Al-Asal dan Saraqeb adalah pesan Mesir ke Turki bahwa kehadiran Turki di dekat perbatasan Mesir [dengan Libya] untuk mendukung pasukan bermusuhan Mesir dan akan bertemu dengan kehadiran militer Mesir di dekat perbatasan Turki, "tambah Hassoun.
Hassoun juga mengklaim bahwa rezim telah menggunakan jasa para ahli militer Mesir "untuk waktu yang lama", mengikuti permintaan Rusia.
Pada November 2016, surat kabar Lebanon As-Safir melaporkan bahwa Mesir telah mengirim sekelompok pilot ke Suriah untuk bertempur bersama pasukan rezim teroris Assad, meskipun ini dengan tegas tidak mau diakui oleh Kairo pada saat itu. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!