Ahad, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Juni 2019 20:07 wib
2.830 views
Kepala Negara Amhara Ethiopia Tewas di Tengah Upaya Kudeta Regional
ETHIOPIA (voa-islam.com) - Presiden wilayah Amhara Ethiopia dan penasihat utamanya tewas dalam percobaan kudeta di mana kepala militer negara itu juga ditembak mati, kata kantor Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed.
Juru bicara Billene Seyoum mengatakan kepada wartawan bahwa "regu pembunuh" yang dipimpin oleh kepala keamanan Amhara, Asaminew Tsige mengadakan pertemuan di kantor negara bagian ibukota Amhara, Bahir Dar, pada hari Sabtu dan menembak Presiden pemerintah daerah Ambachew Mekonnen dan penasihatnya Ezez Wassie.
Orang-orang itu terluka parah dalam serangan itu dan kemudian meninggal karena luka-luka mereka, katanya.
"Beberapa jam kemudian, dalam serangan yang terkoordinasi, kepala staf pasukan keamanan nasional Seare Mekonnen terbunuh di rumahnya oleh pengawalnya di Addis Ababa.
Juga ditembak mati adalah seorang pensiunan jenderal yang telah mengunjunginya, tambah Billene.
Pengawal itu ditangkap sementara Asaminew masih bebas, kata sumber tersebut.
Leah Harding dari Al Jazeera, melaporkan dari Addis Ababa, kata Abiy menyebut mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu adalah tentara bayaran.
"Jenderal intelijen militer mengatakan kudeta itu dimaksudkan untuk menciptakan kekacauan dan perpecahan di militer. Dia mengatakan militer sekarang memiliki kendali atas situasi dan dia menegaskan bahwa tidak ada perpecahan dalam militer," Harding melaporkan.
"Ini sangat penting karena dua jenderal yang tewas di Addis Ababa adalah bagian dari kelompok etnis Tigre, dan orang yang kami percaya bertanggung jawab atas plot kudeta adalah bagian dari kelompok Amhara."
Analis mengatakan insiden itu menunjukkan keseriusan krisis politik di Ethiopia, di mana upaya Abiy untuk melonggarkan cengkeraman tangan para pendahulunya dan mendorong reformasi telah melancarkan gelombang kerusuhan.
"Insiden tragis ini, sayangnya, menunjukkan kedalaman krisis politik Ethiopia," kata analis International Crisis Group William Davison.
"Sekarang sangat penting bahwa aktor di seluruh negeri tidak memperburuk ketidakstabilan dengan bereaksi keras atau mencoba mengeksploitasi situasi yang sedang berlangsung ini untuk tujuan politik mereka sendiri," kata para ahli.[fq/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!