Ahad, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Juni 2019 19:49 wib
2.210 views
AS Luncurkan Serangan Cyber Terhadap Sistem Kontrol Rudal Iran
WASHINGTON (voa-islam.com) - Militer Amerika Serikat melancarkan serangan cyber terhadap sistem kontrol rudal Iran dan jaringan mata-mata negara itu pada hari Kamis lalu setelah Teheran menjatuhkan drone pengawasan Amerika, kata para pejabat AS.
Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan militer pembalasan terhadap Iran setelah penembakan drone tetapi kemudian membatalkannya, mengatakan tanggapannya tidak akan "proporsional" dan sebaliknya menjanjikan sanksi baru pada negara itu.
Tetapi setelah pesawat tak berawak itu jatuh, Trump diam-diam memberi wewenang kepada Komando Dunia Maya AS untuk melakukan serangan cyber terhadap Iran, dua pejabat mengatakan kepada kantor berita Associated Press, Sabtu kemarin.
Seorang pejabat ketiga mengkonfirmasi garis besar serangan itu. Semua berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang berbicara secara terbuka tentang operasi tersebut.
Outlet media AS, Yahoo News dan The Washington Post juga melaporkan serangan cyber tersebut.
Serangan dunia maya - sebuah rencana darurat yang dikembangkan selama beberapa minggu di tengah meningkatnya ketegangan - melumpuhkan sistem komputer Iran yang mengendalikan peluncur roket dan misilnya, kata para pejabat itu.
Para pejabat mengatakan AS menargetkan komputer Korps Pengawal Revolusi Islam ( IRGC ) setelah Washington menyalahkan Iran atas dua serangan ranjau baru-baru ini terhadap kapal tanker minyak milik AS.
Tidak ada reaksi langsung pada hari Ahad pagi di Iran terhadap klaim AS. Iran telah mengeraskan dan memutus banyak infrastruktur dari internet setelah virus komputer Stuxnet, yang secara luas diyakini sebagai ciptaan AS-Israel, mengganggu ribuan sentrifugal Iran pada akhir 2000-an.
"Sebagai masalah kebijakan dan keamanan operasional, kami tidak membahas operasi dunia maya, intelijen atau perencanaan," kata juru bicara Departemen Pertahanan AS Heather Babb kepada kantor berita AFP.
Dalam beberapa pekan terakhir, peretas yang diyakini bekerja untuk pemerintah Iran telah menargetkan badan-badan pemerintah AS, mengirimkan gelombang email spear-phishing, kata perwakilan dari perusahaan cybersecurity CrowdStrike dan FireEye - yang secara teratur melacak aktivitas semacam itu - kepada AP.
Kampanye baru ini tampaknya telah dimulai tak lama setelah pemerintahan Trump memberlakukan sanksi pada sektor petrokimia Iran bulan ini.[fq/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!