AS dan Taliban Akan Lakukan Perundingan yang Ketujuh Kali Pekan Depan

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat dan Taliban akan membuka perundingan baru pekan depan, perunding AS mengatakan pada hari Sabtu (23/6/2019), saat ia menyuarakan harapan untuk kemajuan dalam mengakhiri perang terpanjang Amerika.

Zalmay Khalilzad, perwakilan khusus AS di Afghanistan, mengatakan kedua pihak akan memulai perundingan putaran ketujuh pada 29 Juni.

"Berdasarkan kunjungan saya ke Afghanistan dan Qatar baru-baru ini, saya percaya semua pihak menginginkan kemajuan yang cepat," tulis Khalilzad di Twitter.

Departemen Luar Negeri, yang mengumumkan perjalanan Khalilzad sebelum tanggal pembicaraan terakhir ditetapkan, mengatakan negosiasi dengan Taliban akan berlangsung seperti biasa di Qatar.

Khalilzad berharap untuk menegosiasikan kesepakatan di mana Amerika Serikat akan menarik pasukan pertama yang dikirim setelah serangan 11 September 2001.

Pada gilirannya, Taliban akan menjamin bahwa Afghanistan tidak akan digunakan sebagai tempat pementasan oleh para jihadis seperti Al-Qaidah - alasan utama invasi AS hampir dua dekade sebelumnya.

Taliban telah menolak permintaan AS untuk mengakhiri serangan untuk meningkatkan suasana pembicaraan, alih-alih mendesak pemberontakan mereka.

Pemimpin Taliban Haibatullah Akhundzada dalam sebuah pesan untuk libur Idul Fitri awal bulan ini mengatakan bahwa "perlawanan Taliban terhadap pendudukan mendekati tahap keberhasilan."

Di titik penting lainnya, Taliban belum bernegosiasi dengan pemerintah yang diakui secara internasional di Kabul, meskipun seorang pejabat PBB baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa Jerman dan Qatar bekerja untuk mengatur pertemuan antar-Afghanistan.

Presiden Donald Trump telah menyatakan ketidaksabaran dengan perang tersebut, percaya tidak ada alasan lebih lanjut untuk menanggung biaya dalam bentuk uang atau nyawa. (st/TNA)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Fisikawan Nuklir Pakistan Ungkap Fakta Kunci Alasan di Balik Kudeta Terhadap Presiden Mursi
• Malaysia: Pelaku Kekerasan Terhadap Minoritas Rohingya Harus Dibawa ke Pengadilan
• Pemimpin Hamas Kecam 'Normalisasi Hubungan Arab-Israel' di Konferensi Bahrain
• Anggota Kongres AS Ilhan Omar Serukan Penyelidikan Independen Atas Kematian Mantan presiden Mursi
• Pasukan Zionis Israel Serang Demonstran Palestina di Perbatasan Gaza, 70 Terluka
• Mesir Blokir Situs Berita Turki Karena Meliput Kematian Mantan Presiden Mursi
• Takut Ditembak Jatuh Iran Sebagaimana Drone AS, Maskapai Penerbangan Hindari Melintasi Selat Hormuz
• FAA Larang Maskapai AS Terbang di Wilayah Udara Iran