Senin, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 18 Februari 2019 10:45 wib
2.975 views
Laporan: Putra Mahkota Saudi Berencana Beli 'Setan Merah' Seharga 62 Trilyun Lebih
RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Putra Mahkota Saudi yang kontroversial Mohammed bin Salman (MBS) telah meluncurkan tawaran pengambilalihan senilai 3,8 miliar poundsterling (-+ Rp 62,2 trilyun) terhadap Manchester United dengan harapan menjadi pemilik baru klub sepakbola Inggris tersebut pada musim depan.
Pejabat United telah menghabiskan sejumlah besar waktu di Arab Saudi dan tawaran yang menggiurkan itu bisa menggoda pemilik saat ini, keluarga Glazer untuk menjualnya, menurut The Sun.
Keluarga Amerika itu membeli klub berjuluk "Setan Merah" tersebut seharga £ 790 juta hampir 14 tahun yang lalu dan akan menghasilkan keuntungan $ 2,2 miliar jika mereka menerima tawaran Saudi.
Mohammed bin Salman sebelumnya dikabarkan akan membeli Manchester United tahun lalu tetapi kesepakatan itu macet setelah putra mahkota dikaitkan dengan pembunuhan brutal terhadap wartawan Saudi Jamal Khashoggi, The Sun melaporkan.
Avram Glazer adalah salah satu dari beberapa pemimpin bisnis terkemuka yang memboikot forum ekonomi di Arab Saudi Oktober lalu - dijuluki 'Davos di Gurun' - menyusul kemarahan internasional atas pembunuhan atas Khashoggi yang diakui Saudi.
Sumber yang dekat dengan keluarga Glazer mengklaim bahwa mereka menentang penjualan klub sepakbola tersebut.
Tawaran pengambilalihan Mohammed Bin Salman terhadap Manchester United dikatakan sebagai bagian dari keinginan pangeran muda itu untuk bersaing dengan Manchester City, yang dimiliki oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan dari keluarga kerajaan Abu Dhabi.
Tawaran menggiurkan itu mencerminkan pentingnya olahraga sebagai arena di mana persaingan terjadi dalam upaya untuk supremasi ekonomi dan politik di Teluk.
Sejauh ini salah satu permainan olahraga terbesar Riyadh adalah melarang Qatar Sports dari melakukan penyiaran di negara itu setelah blokade yang dipimpin Saudi pada negara Teluk kecil tersebut pada Juni 2017.
BeIN telah menuduh bahwa sejak Agustus 2017 jaringan bootlegging Saudi yang luas dan canggih yang dikenal sebagai "beoutQ" telah mentransmisikan program-program curiannya melalui penyedia satelit Arabsat yang berbasis di Riyadh.
Kantor penyiaran yang berbasis di Doha itu meluncurkan klaim kompensasi senilai $ 1 miliar terhadap saluran pembajakan Saudi, sementara Qatar mengajukan tindakan di Organisasi Perdagangan Dunia.
Upaya Qatar yang sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 telah menjadi penyebab kecemburuan yang pahit di antara saingan-saingan Teluk, dengan banyak yang mencurigai blokade Saudi tersebut sebagian dirancang untuk mengganggu persiapan untuk turnamen global bergengsi itu. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!