Kamis, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 4 Desember 2014 14:30 wib
25.122 views
Tentara Libanon Nyatakan Perang Terbuka dengan Mujahidin
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Komandan Angkatan Darat Libanon Jenderal Jean Kahwagi telah menyatakan perang terbuka dengan mujahidin di perbatasan Suriah setelah tujuh tentara tewas dalam serangan baru-baru ini.
"Pertempuran kami dengan terorisme dan teroris (baca;mujahid) adalah perang terbuka, dan kami berharap untuk menjadi perang yang menguras tenaga, terutama setelah kami menembus jauh ke pinggiran dan zona terpencil," kata Kahwagi dalam komentar yang dipublikasikan hari Kamis (4/12/2014) oleh harian lokal An-Nahar.
Meski banyak jatuh korban akibat serangan mujahidin terhadap tentara Libanon, Kahwagi tetap sesumbar bahwa kelompok-kelompok mujahidin - Islamic State (IS) dan jabhat Al-Nusrah - telah terguncang oleh "serangan pre-emptive Angkatan Darat.
"Para teroris ini sekarang menanggapi serangan pre-emptive Angkatan Darat terhadap mereka, serangan ini banyak dan akan ada lebih banyak lagi dan serangan pre-emptive yang konsisten," Kahwagi mengancam para mujahidin.
Kahwagi, bagaimanapun, menghindari respon langsung ketika ditanya apakah serangan mematikan baru-baru ini para mujahidin terhadap Tentara Libanon terkait dengan penangkapan Saja Dlaimi, yang pihak Libanon bersikeras anggap sebagai mantan istri pemimpin IS Syaikh Abu Bakar Baghdadi, meski hal ini telah dibantah oleh pemerintah Syi'ah Irak.
"Wanita itu ditangkap 15 hari lalu setelah pemantauan intens yang dimulai dua bulan yang lalu, dan tujuan kami adalah untuk mengkonfirmasi identitasnya."
Kahwagi juga tidak akan menghubungkan serangan terakhir terhadap Angkatan Darat di timur laut Libanon dengan penahanan Dlaimi.
"Organisasi teroris bukan tentara klasik dan kami mengecualikan segala sesuatu dari musuh ini," katanya, menambahkan bahwa Angkatan Darat telah melakukan beberapa pukulan keras untuk para mujahidin.
Kahwagi kembali sesumbar bahwa serangan Angkatan Darat melawan mujahidin akan terus berlangsung "sampai mereka kalah, tidak peduli berapa lama."
Militer Libanon, yang kerap melakukan tindakan keras dan tak adil kepada mujahidin dan Muslim Sunni pendukung revolusi di Suriah, telah menderita banyak kerugian akibat menjadi sasaran beberapa serangan mujahidin dari Suriah yang menyusup ke negara itu. Setelah benterokan mematikan di kota perbatasan Libanon-Suriah, Arsal, yang menewaskan 20 tentara dan berakibat ditawannya hingga kini 27 anggota tentara dan polisi oleh mujahidin IS dan Jabhat Al-Nusrah, aksi terbaru mujahidin Suriah adalah penyergapan pada Selasa malam lalu di daerah Ras Baalbek yang menyebabkan 7 tentara Libanon tewas. (st/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!