Ahad, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Desember 2012 22:11 wib
4.670 views
Mujahidin Suriah Kembali Rebut Instalasi Militer Utama Rezim Assad di Aleppo
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Sebuah faksi mujahidin Suriah merebut pangkalan infanteri di utara kota Aleppo, para pejuang kelompok itu mengatakan Ahad (16/12/2012), saat pasukan yang berjuang untuk menggulingkan Presiden Bashar Assad bergerak maju di kota terbesar di negara itu.
Markas tersebut adalah instalasi militer utama kedua yang direbut oleh para pejuang Islam dalam sepekan di Aleppo. Pejuang Suriah juga merebut pangkalan udara di dekat Aleppo dan Damaskus dalam beberapa pekan terakhir.
Sebuah pernyataan oleh Brigade al-Tauhid mengatakan para pejuang Suriah "sepenuhnya membebaskan" fasilitas militer di Aleppo, Sabtu. Pernyataan ini telah diposting di website resmi al-Tauhid pada hari Ahad dan mengatakan bahwa komandan mujahidin brigade Al-Tawhid gugur dalam dalam pertempuran tersebut.
Kompleks tersebut, yang dikenal sebagai Barak Hanano, termasuk sebuah pangkalan militer, pusat perekrutan dan sekolah militer.
Brigade Al-Tauhid adalah salah satu kelompok pejuang Suriah terbesar yang beroperasi di Aleppo, kota terbesar Suriah , yang telah menjadi front utama dalam perang saudara sejak Juli.
Salah satu video yang diposting di website kelompok tersebut menunjukkan jenazah seorang pria yang narator katakan adalah "pahlawan dan Syuhada (Insyallah) yang gugur pada hari pembebasan sekolah infanteri tersebut," tampaknya adalah komandan Brigade Al-Tauhid, Kolonel Youssef al-Jader. Seorang anak yang dikatakan anak komandan tersebut terlihat menangis saat ia membungkuk di atas mayat.
Para pejuang Suriah terlihat memuat kotak-kotak amunisi ke truk, dan beberapa tank dan kendaraan lapis baja yang diparkir di dekatnya.
sementara video lain menunjukkan beberapa pejuang shalat di markas yang direbut itu. Pejuang bersenjata juga terlihat berjalan di sekitar sekolah infanteri dengan slogan "Assad Selamanya" dan gambar dari Assad dan mendiang ayahnya, Hafez Assad, tergantung di dinding.
Keluarga Assad telah memerintah Suriah dengan tangan besi selama lebih dari 40 tahun.
Pemberontakan dimulai pada Maret 2011 dengan protes damai terhadap rezim Assad tapi dengan cepat berubah menjadi perang saudara setelah penumpasan brutal oleh pemerintah terhadap para pemrotes yang hingga kini telah menyebabkan 40.000 orang tewas dalam konflik tersebut. (st/AP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!