Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.509 views

Prioritas Dakwah Pemikiran

 

Oleh:

Ustaz Ilham Jaya, Lc. MA

 

PADA tahun 1987, ulama dan dai Muhammad al-Ghazali mencatat kerisauannya. “Pada periode pertama masa kerja saya di Aljazair dan pembukaan universitas Islam,” tulisnya, “saya merasa bahwa tantangan dakwah sesungguhnya tidak berbeda antara kawasan Timur Islam dan Barat Islam. Defisit yang besar terhadap dai dengan pemahaman yang mumpuni. Langkanya ulama yang menyelaraskan antara kajian dan fiqh. Serta imperialisme budaya, sosial dan politik yang bebas bekerja di kawasan-kawasan yang hampir tanpa penjaga.”

Keprihatinan itu dia tulis untuk pengantar bukunya Sirru Ta’akhhuril Arab wal Muslimin (Rahasia Kemunduran Bangsa Arab dan Kaum Muslim). Entah bagaimana reaksi al-Ghazali bila hidup di era kita yang dihantui dengan istilah post-truth.

“Hantu” yang menurut Harari, “In fact, humans have always lived in the age of post-truth. Homo sapiens is a post-truth species, whose power depends on creating and believing fictions . . . Indeed, Homo sapiens conquered this planet thanks above all to the unique human ability to create and spread fictions. We are the only mammals that can cooperate with numerous strangers because only we can invent fictional stories, spread them around, and convince millions of others to believe in them.”

Sangat getir, kedengarannya. Tapi dalam konteks tersebut, imperialisme budaya sesungguhnya fenomena klasik dalam sejarah bangsa-bangsa. Namun, belakangan menjadi terorganisir seiring masuknya imperialisme modern. Dan memasuki era post-truth, imperialisme budaya itu bisa punya daya merusak yang lebih besar lewat pemanfaatan teknologi.

Melihat semakin besarnya tantangan tersebut, sudah seharusnya dakwah punya prioritas dan strateginya sendiri. Hal-hal yang disusun berdasarkan referensi serta pengalaman dakwah yang panjang. Setidaknya, tulisan ini merekomendasikan dua strategi penting.

Pertama, secara ekstensif mengintrodusir ke publik tokoh-tokoh dan pemikiran sarjana Muslim. Imperialisme budaya mencakup bidang yang sangat luas dan kompleks. Satu hal yang sulit untuk mengurai kompleksitas tersebut kepada masyarakat umum. Di sisi lain, ummat membutuhkan waktu yang bisa sangat lama untuk mencerna cakupan imperialisme budaya yang luas itu. Menjabarkan gagasan-gagasan Islam lewat tokoh-tokoh serta pemikiran mereka merupakan jalan pintas serta bentuk penyederhanaan yang jitu.

Mengintrodusir Ibnu Taimiyah dan pemikiran-pemikirannya sama saja dengan melakukan reformasi pemikiran terhadap model yang kritis, terbuka, dan konsisten terhadap kemurnian ajaran Islam. Pemikiran Ibnu Taimiyah dikenal kritis terhadap unsur-unsur kunci di luar Islam.

Sikap “mengekor” kepada non-Muslim dia kupas dalam risalah khusus: Iqtidha’us Shiratil Mustaqim fii Mukhalafati Ashaabil Jahiim. Kritiknya kepada filsafat klasik dia tuangkan antara lain dalam risalah Naqdhul Mantiq. Untuk bidang aqidah, Al-Qur’an dan Hadits, menurutnya, sudah menjelaskannya secara jelas dan mudah. Bagi Ibnu Taimiyah, argumentasi Al-Qur’an lebih indah sekaligus lebih menggerakkan. Hari-hari ini, kita melihat bukti dari sikap Ibnu Taimiyah itu. Semakin banyak orang yang masuk Islam setelah membaca sendiri Al-Qur’an.

Kedua, Islamisasi ilmuan dan tatsqiif terhadap para sarjana Muslim. Seruan terhadap Islamisasi sains telah berlalu beberapa dekade. Alhamdulillah, pada banyak aspek, program ini telah berhasil mengembalikan kesadaran Muslim terhadap identitasnya yang rahmatan lil ‘alamiin. Namun tidak bisa dipungkiri, masih banyak pula aspek yang memerlukan upaya lebih besar termasuk respons terhadap kritik dan masukan terhadap program ini.

Kritik substansial terhadap program Islamisasi sains terutama pada pendekatannya yang terkesan elitis dan bahasanya yang filosofis. Ummat memerlukan program kerja yang lebih luas dan terjangkau. Melibatkan ummat secara lebih luas dengan akses yang terbuka merupakan pilihan bijak. Islamisasi sains, apalagi yang kontemporer, adalah program peradaban. Beban berat tersebut tidak mungkin dipikul oleh satu kelompok tertentu.

Untuk itu, bukannya Islamisasi sains, program tersebut sebaiknya dialihkan menjadi Islamisasi ilmuan dan sarjana Muslim. Langkah ini mengubah fokus kepada melahirkan lebih banyak kader yang akan berperan di bidang keilmuan dan praksis masing-masing. Biarlah program tersebut terdistribusi secara luas dan bahkan menjadi diskursus publik. Sehingga rahmatan Islam benar-benar terasakan lil ‘alamiin.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X