Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
2.709 views

Demokrasi Menghargai Kritik?

 

Oleh:

Ainul Mizan || Peneliti LANSKAP

 

PADA 13 Agustus 2020, Fahri Hamzah dan Fadli Zon menerima penghargaan dan tanda jasa dari Presiden Jokowi. Bintang Mahaputra Nararya sebagai penghargaan dan tanda jasa sipil atas jasa keduanya pada negara. Padahal Fahri Hamzah dan Fadli Zon dikenal vokal mengkritisi kebijakan pemerintah. Akankah ini menjadi pertanda angin segar bagi demokratisasi di negeri ini? Ataukah bintang dan tanda jasa tersebut sebagai upaya meredam suara - suara kritis? 

Fahri Hamzah sendiri baru - baru ini mengkritik dengan tajam tentang vaksin Covid-19. Ia menegaskan bahwa sudah saatnya Indonesia mandiri di bidang kesehatan. Indonesia harus bisa membuat vaksin dan APD sendiri. Pandemi sudah berjalan sekitar 6 bulan, mestinya Indonesia tidak menunggu negara lain, imbuhnya.  

Fadli Zon pun tidak kalah sengitnya. Saat masyarakat dihebohkan dengan tagihan listrik yang membengkak di masa pandemi, Fadli melontarkan kritikan pedas. Seharusnya PLN bisa transparan, tegasnya. Lebih lanjut ia menuding, walau dengan narasi pertanyaan bahwa ada upaya privatisasi di dalam tubuh PLN. 

Termasuk pula terkait dengan kenaikan iuran BPJS. Fadli Zon menyatakan bahwa tidak layak direksi BPJS gajinya besar layaknya CEO sebuah bank. BPJS itu bukan BUMN dan atau unit usaha lainnya, tegasnya. Apalagi menurut Fadli Zon, BPJS selalu mengalami defisit pengelolaan keuangannya.

Demikian sekelumit kritikan keras dari duo F (Fahri Hamzah dan Fadli Zon). Tentunya bagi lingkaran kekuasaan, kritikan demikian secara politis kurang menguntungkan. Artinya membuka borok - borok kekuasaan. Dan lambat laut bisa mengurangi kepercayaan rakyat.

Efek ikutan berikutnya, pemerintah menjadi susah dalam mengendalikan rakyatnya. Contoh nyata adalah di masa new normal ini. Sempat Jokowi menanyakan sebab apa angka kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan di era new normal. Jokowi mengeluhkan rakyat yang susah sekali untuk mematuhi protokol kesehatan. Jadi sangat wajar bila kubu istana merasa keberatan bila duo F ini mendapatkan Bintang dan tanda jasa dari pemerintah. 

Hanya saja ada beberapa hal yang patut dicermati dalam pemberian bintang dan tanda jasa ini. Terdapat hal yang saling bertolak belakang. PA 212 sendiri meminta agar Fahri Hamzah dan Fadli Zon menolak pemberian Bintang dan tanda jasa tersebut. Sedangkan Anis Matta selaku Ketua Partai Gelora menyatakan bahwa Bintang dan tanda jasa itu bukan dalam rangka membungkam suara kritis duo F. Dalam demokrasi, pemerintahan bisa berjalan baik dengan adanya check dan balance. Jadi menurutnya, bintang jasa tersebut sebagai bentuk penghargaan presiden atas pengabdian Fahri dan Fadli. Dari pihak Fahri dan Fadli Zon sendiri merasa biasa saja saat mengetahui kalau mereka akan mendapatkan bintang dan tanda jasa tersebut.

Hal ini disampaikannya dalam d'rooftalk detik.com. Masing - masing dari keduanya menilai satu sama lain memang layak mendapatkan Bintang Mahaputera Nararya. Fadli Zon sendiri berkelakar bahwa untuk bisa mendapatkan Bintang dan tanda jasa tersebut harus banyak mengkritik pemerintah. Terkesan membela diri, Fadli Zon mengatakan jika kritikannya selama ini masih sopan, berbeda dengan negara demokrasi yang lain. 

Bahkan yang lebih aneh lagi adalah penjelasan Mahfudz MD. Ia memaparkan bahwa jika pemerintah tidak memberikan penghargaan tersebut kepada orang yang kritis, sama saja pemerintah telah mempolitisasi hak seseorang. Pertanyaannya kritis yang bagaimanakah yang berhak mendapatkan Bintang dan tanda jasa? Dalam Pasal 25 UU No 20 Tahun 2007 menyatakan bahwa syarat umum bagi penerima penghargaan dari pemerintah salah satunya adalah tidak mengkhianati bangsa dan negara. Ini menjadi syarat umum yang ambigu. Tentu saja pemerintah yang memegang lisensi memaknai frase tersebut. 

Mari kita telusuri lebih jauh. Secara obyektif bila hanya mendasarkan pada jasa, pengorbanan dan sumbangsih kritik bagi kemajuan bangsa, harusnya semua pihak yang melakukan hal positif bagi bangsa dan negara berhak mendapatkan bintang dan tanda jasa dari pemerintah.

Aktifitas mengoreksi pemerintahan dengan menawarkan solusi Islam adalah sebuah kebaikan. Krisis multidimensi yang mendera negeri ini sejatinya merupakan persoalan sistemik. Ambil contoh masalah kenakalan remaja. Orang tua, masyarakat, sekolah, dan negara ikut berperan menjaga generasi. Asas sekulerisme yang mendasari kehidupan telah menjadikan nilai materialistik sebagai ukuran kebahagiaan. Halal dan haram tidak lagi menjadi ukuran perbuatan. Meraih ridho Alloh SWT tidak lagi menjadi ukuran kebahagiaan. Akibatnya kerusakan demi kerusakan selalu mendera negeri ini. 

Yang terjadi justru upaya kriminalisasi terhadap para aktifis Islam. Bahkan ajaran Islam Khilafah pun tidak luput dari upaya monsterisasi. Islam yang berasal dari Tuhan semesta alam, mustahil menyebabkan kehancuran bagi negeri ini. 

Sebagai sebuah gambaran sederhana. Seorang sopir yang mengendarai mobil tua. Di tengah jalan sering mogok. Penumpang terpaksa berkali - kali harus turun mendorong mobil itu. Berkali - kali pula membawa mobil ke bengkel. Agar penumpang tetap semangat, sang sopir mengajak mereka ke warung. Hal demikian terus berulang dan berulang. Seharusnya bila ada penumpang yang sangat kritis dan memberikan masukan agar mobilnya yang diperbarui niscaya akan bisa menyelamatkan semuanya. Tentunya sang sopir yang berkompeten akan mengarahkan kendaraannya menuju kesejahteraan. 

Terakhir mari kita renungkan firman Alloh SWT yang artinya: "Ikutilah oleh kalian orang - orang yang tidak mengharapkan imbalan (dalam menyampaikan ajaran Tuhannya) dan mereka adalah orang - orang yang mendapatkan petunjuk" (TQS Yasin ayat 21).*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Jamaah masjid, siswa sekolah dan warga pelosok Garut ini kesulitan air untuk ibadah, bersuci, wudhu, memasak, minum, mandi, dan mencuci. Ayo Wakaf Sumur, Pahala Mengalir Tak Terbatas Umur.!!!...

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Syafani Azzahra, bocah yatim sejak usia tujuh tahun ini bercita-cita ingin menjadi dokter penghafal Al-Qur'an. Setamat SD ia ingin melanjutkan sekolah ke pesantren, tapi terkendala biaya. Ayo...

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan layanan ambulans untuk pasien dan jenazah terus meningkat. Mobil baru IDC akan disulap jadi ambulans, butuh dana 39 juta rupiah untuk biaya modifikasi....

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Menggabung keutamaan Jum’at dan Cinta Yatim, IDC akan berbagi ke Pesantren Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah Cikarang. ...

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Terlahir dengan fisik tak sempurna, Ustadz Rohmat diuji istri dan kedua orang tuanya murtad jadi korban kristenisasi. Kini ia gigih berdakwah di pelosok Lembah Ciranca Garut....

Latest News
Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Rabu, 29 Mar 2023 16:30

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Rabu, 29 Mar 2023 14:16

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Rabu, 29 Mar 2023 13:14

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Rabu, 29 Mar 2023 12:15

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Rabu, 29 Mar 2023 10:40

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Selasa, 28 Mar 2023 21:33

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Selasa, 28 Mar 2023 17:38

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Senin, 27 Mar 2023 23:02

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

Senin, 27 Mar 2023 22:54

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Senin, 27 Mar 2023 17:00

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Senin, 27 Mar 2023 16:00

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Senin, 27 Mar 2023 15:00

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Senin, 27 Mar 2023 14:00

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Senin, 27 Mar 2023 13:46

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Senin, 27 Mar 2023 12:30

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Senin, 27 Mar 2023 11:26

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Ahad, 26 Mar 2023 16:07

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Ahad, 26 Mar 2023 15:00

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Ahad, 26 Mar 2023 14:37

Penulis Naskah Hollywood Ikuti Lomba Tilawah Al-Qur’an Internasional

Penulis Naskah Hollywood Ikuti Lomba Tilawah Al-Qur’an Internasional

Ahad, 26 Mar 2023 14:05


MUI

Must Read!
X