Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.056 views

Pentingnya Bersinergi Mengurai Polemik Sekolah Daring

 

Oleh: Nurdalena, S. Pd. 

Memasuki era new normal, kegiatan belajar dan belajar mulai dijalankan. Berdasar Surat Keputusan Bersama beberapa kementerian, wilayah zona hijau sudah bisa melakukan pembelajaran tatap muka, asal mengikuti protokol kesehatan dan izin orang tua. Sementara untuk zona orange, kuning dan merah masih melakukan pembelajaran sistem online dan offline dari rumah.

Pemberlakuan daring pun menuai polemik. Banyak orang tua yang mengeluh kerepotan karena harus mendampingi langsung proses belajar anak,  belum lagi keluhan besarnya biaya kuota, hingga kekesalan orang tua karena tetap harus membayar SPP meski sekolah diliburkan. Tidak sedikit yang menuding guru makan gaji buta bahkan melayangkan berbagai protes di media sosial meminta pemerintah segera membuka sekolah.

Mengurai Masalah

Kebijakan sekolah daring diambil oleh pemerintah, mengingat pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda kapan akan berakhir. Apalagi IKatan Dokter anak Indonesia (IDAI) telah mewanti-wanti jika nekad membuka sekolah, maka kemungkinan akan ada 30 juta anak yang rentan terinfeksi dan 1 juta anak yang meninggal akibat Covid-19 (TVOne, 2/6/20).

Di tengah kondisi ketidakpastian ini,  tentu saja sekolah daring menjadi pilihan paling efektif bagi daerah yang belum aman. Apalagi di Indonesia, wilayah yang dinyatakan zona hijau hanya sekitar 19% saja, artinya masih 80%  wilayah yang terkategori belum aman dari Covid-19.

Jika kita telusuri ada 3 faktor menyebabkan sekolah daring menuai masalah sebagai berikut :

Pertama, faktor keterbatasan orang tua.  Sekolah daring mengharuskan orang tua terlibat dalam mendampingi anak-anak dalam kegiatan belajar dan mengajar.  Sementara tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua orang tua memiliki kapasitas seorang pengajar. Namun sekolah daring menuntut mereka untuk mampu membantu anak-anak mereka memahami materi. Bukan rahasia umum, bahwa selama ini kebanyakan orang tua memang tidak biasa mengajari anak-anak mereka.  Sehingga sekolah daring akhirnya dianggap beban bagi sebagian orang tua.

Ditambah lagi, tidak semua orang tua memiliki kemampuan ekonomi yang memadai. Sebagian diantara mereka bekerja, sehingga kesulitan menemani anak-anak mereka belajar. Belum lagi kesulitan keuangan juga menambah beban orangtua, sementara sekolah daring menuntut orang tua menyiapkan media pembelajaran seperti gedjed, laptop dan kuota agar anak-anak mereka bisa ikut sekolah daring, Akhirnya sebagian orang tua bertambah setress.

Kedua, faktor keterbatasan Guru dan sekolah. Tidak hanya orang tua yg mengalami kesulitan menjalani sekolah daring. Banyak juga guru dan sekolah yang memiliki keterbatasan. Hadirnya covid-19 yang tak pernah terduga, menjadikan persiapan menghadapi daring minim. Para guru juga mengalami kesulitan menyiapkan bahan ajar, apalagi tidak semua guru mengerti IT, belum lagi urusan kuota yang menguras dompet,  sangat berdampak pada para guru, terutama guru honorer. Namun,  kewajiban tetap harus dijalankan.

Begitupun dengan pihak sekolah. Masih banyak sekolah-sekolah yang belum memiliki fasilitas daring. Di beberapa daerah banyak sekolah yang tidak bisa mengakses internet karena terkendala jaringan. Sekolah juga terpaksa tetap memungut SPP demi tetap bisa menggaji guru, terutama sekolah-sekolah swasta, karena minimnya bantuan dari pemerintah meski harus berhadapan dengan protes dari wali murid.

Ketiga,  faktor ketidaksiapan negara. Ini adalah faktor utamanya. Tidak dapat dipungkiri jika polemik sekolah daring tidak lepas dari peran negara yang kurang maksimal. Selama ini pemerintah belum memiliki anggaran dan kebijakan terkait pendidikan dalam menghadapi kondisi darurat. Maka, wajar jika banyak kebijakan yang cenderung masih prematur dan uji coba.

Belum lagi, kecilnya anggaran alokasi pendidikan yang hanya 20% dari APBN tentu saja tidak cukup untuk memfasilitasi seluruh sekolah di negeri ini agar bisa melaksanakan sekolah daring dengan efektif. Akhirnya kebijakan di lapangan berjalan amburadul.

Tidak dapat dipungkiri, fasilitas teknologi untuk pelaksanaan daring belum merata di seluruh wilayah di negeri ini. Masih banyak keluarga yang belum mampu mengakses teknologi. Jangankan gajet dan laptop hingga sinyal internet, bahkan listrik saja belum ada.  Begitupun pihak guru dan sekolah. Di negeri ini masih banyak guru yang bahkan untuk memenuhi kebutuhan makan saja tidak cukup.  Masih banyak sekolah yang tidak memiliki akses teknologi seperti komputer dan internet. Bahkan, kondisi bangungan sekolah dan ruang kelas saja banyak yang masih belum layak.

Penting Bersinergi

Demi terwujudnya sekolah daring yang efektif memang dibutuhkan sinergi dari semua elemen pendidikan.  Baik orang tua,  guru dan sekolah juga negara. Karena ketiga komponen ini saling berkaitan satu sama lain.

Pertama, dari sisi orang tua. Orang tua harus menyadari bahwa kewajiban mendidik anak berada di tangan orang tua. Maka, sudah seharusnya orang tua lebih bisa bersabar menghadapi tingkah pola anak-anak saat sekolah daring. Orang tua harus lebih bijak menyikapi kebijakan ini demi keselamatan anak-anak. Anak adalah aset yang tak ternilai harganya. Maka, Sekolah daring adalah pilihan terbaik saat ini agar anak tetap aman, namun tetap tidak melewatkan waktu begitu saja tanpa memperoleh pengetahuan.

Kedua, para guru dan sekolah juga harus memahami keterbatasan orang tua.  Apalagi tidak semua orang tua berpendidikan tinggi. Guru dan pihak sekolah harus bekerja sama memberikan materi dan penjelasan yang bisa dipahami oleh orang tua. Sehingga saat membantu anak-anak mengerjakan  tugas di rumah setress orang tua bisa berkurang. Pihak sekolah juga harus berusaha memfasilitasi guru dengan baik. Terutama para guru honorer yang kadang kesulitan menyiapkan bahan ajar karena terkendala biaya. Pihak sekolah juga harus menjelaskan kepada orang tua dan memberikan keringanan dalam pelunasan SPP, sehingga tidak muncul kesalah pahamaman antara orang tua dan pihak sekolah.

Ketiga, negara adalah kunci dari semua polemik yang dihadapi orang tua, guru dan sekolah. Negara harus sepenuhnya hadir memberikan dukungan penuh kepada masyarakat dan sekolah, agar proses belajar mengajar melalui daring bisa berjalan lancar. Negara harus siap mengeluarkan anggaran lebih diluar gaji guru, untuk memfasilitasi penyelenggaraan sekolah daring,  mulai dari pnyediaan media seperti gedjed atau komputer bagi murid dan guru, hingga pemasangan provider yang mampu mengjangkau semua daerah.

Tentu hal ini tidaklah mudah untuk diwujudkan, dibutuhkan upaya serius dari pemerintah dalam memperbaiki regulasi yang ada. Termasuk penyiapan kurilkulum khusus pandemi dan anggaran darurat pandemi. Negara harus berupaya memaksimalkan potensi kekayaan alam negeri ini yang melimpah ruah untuk memenuhi semua kebutuhan penyelenggaraan negara, termasuk pendidikan. Sehingga negera tidak perlu hanya bergantung pada pajak,  apalagi hutang luar negeri, yang bukannya menjadi solusi malah menjadikan negeri ini semakin tergadai. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Tiga Masjid dan Tiga Sekolah di Pelosok Garut ini Krisis Air Bersih. Ayo Wakaf Sumur.!!

Jamaah masjid, siswa sekolah dan warga pelosok Garut ini kesulitan air untuk ibadah, bersuci, wudhu, memasak, minum, mandi, dan mencuci. Ayo Wakaf Sumur, Pahala Mengalir Tak Terbatas Umur.!!!...

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Bocah Yatim Anak Ustadz Pejuang Dakwah Ingin Jadi Dokter Penghafal Quran. Ayo Bantu.!!!

Syafani Azzahra, bocah yatim sejak usia tujuh tahun ini bercita-cita ingin menjadi dokter penghafal Al-Qur'an. Setamat SD ia ingin melanjutkan sekolah ke pesantren, tapi terkendala biaya. Ayo...

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Mobil Baru Akan Disulap Jadi Ambulans, Butuh Biaya 39 Juta Rupiah. Ayo Bantu.!!

Di tengah pandemi Covid-19, permintaan layanan ambulans untuk pasien dan jenazah terus meningkat. Mobil baru IDC akan disulap jadi ambulans, butuh dana 39 juta rupiah untuk biaya modifikasi....

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Berburu Keutamaan Jum’at dan Yatim, Mari Berbagi Hidangan dan Santunan kepada Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Menggabung keutamaan Jum’at dan Cinta Yatim, IDC akan berbagi ke Pesantren Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah Cikarang. ...

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Keluarganya Jadi Korban Pemurtadan, Ustadz Difabel Gigih Berdakwah di Pelosok, Ayo Bantu.!!

Terlahir dengan fisik tak sempurna, Ustadz Rohmat diuji istri dan kedua orang tuanya murtad jadi korban kristenisasi. Kini ia gigih berdakwah di pelosok Lembah Ciranca Garut....

Latest News
Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Maksimalkan Ramadhan Anda Dengan Beramal, Yuuk Berdonasi Di Berbagai Program Ulurtangan!

Rabu, 29 Mar 2023 16:30

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Saudi Akan Izinkan Orang Asing Non-Muslim Beli Properti Di Mekkah Dan Madinah

Rabu, 29 Mar 2023 14:16

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Kekerasan Senjata Di AS Tewaskan 'Lebih Dari 10.000' Sejauh Ini Tahun 2023

Rabu, 29 Mar 2023 13:14

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

Rabu, 29 Mar 2023 12:15

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru

Rabu, 29 Mar 2023 10:40

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Pembakaran Al-Qur'an Terbaru Di Denmark Tunjukkan Politisasi Kebencian Anti-Muslim

Selasa, 28 Mar 2023 21:33

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah

Selasa, 28 Mar 2023 17:38

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Pemuda Eksis Non-Ekstremis

Senin, 27 Mar 2023 23:02

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

“Food Estate” IKN, Proyek Demi Pencitraan?

Senin, 27 Mar 2023 22:54

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan

Senin, 27 Mar 2023 17:00

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'

Senin, 27 Mar 2023 16:00

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel

Senin, 27 Mar 2023 15:00

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'

Senin, 27 Mar 2023 14:00

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Wanita Haid Baca Al-Qur’an dengan Pegang Mushaf, Bolehkah?

Senin, 27 Mar 2023 13:46

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Hoaks! Oralit Bantu Cegah Haus Saat Puasa

Senin, 27 Mar 2023 12:30

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Viral Video 'Jadilah Hamba yang Membunuh', Ini Fakta di Baliknya

Senin, 27 Mar 2023 11:26

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark

Ahad, 26 Mar 2023 16:07

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan

Ahad, 26 Mar 2023 15:00

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Dari Buku Hitam ke Buku Putih

Ahad, 26 Mar 2023 14:37

Penulis Naskah Hollywood Ikuti Lomba Tilawah Al-Qur’an Internasional

Penulis Naskah Hollywood Ikuti Lomba Tilawah Al-Qur’an Internasional

Ahad, 26 Mar 2023 14:05


MUI

Must Read!
X

Ahad, 26/03/2023 14:37

Dari Buku Hitam ke Buku Putih