Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.773 views

Agama Bukan Musuh Pancasila

 

Oleh:

Yons Achmad, Kolumnis

 

DI MEDIA (Detik/12/2/20), Kepala BPIP, Yudian Wahyudi menyebut agama jadi musuh terbesar Pancasila. Sungguh pernyataan yang kontroversial. Tapi, kalau kita baca dengan jernih, dia sebenarnya ingin mengatakan Islam sebagai musuh terbesar Pancasila. Arahnya jelas, disebut ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Pembuat Ijma ulama untuk menentukan calon wakil presiden tahun lalu adalah contoh yang dilontarkannya. Jelas, pernyataan serampangan demikian sangat disayangkan dari seorang “Kepala Pancasila”. Begitu juga, alih-alih mempersatukan, justru membuat kegaduhan.

Tapi, di era pemerintahan Jokowi ini, umat Islam sepertinya sudah terbiasa mendengar komentar-komentar pejabat semacam itu. Sudah terlalu sering narasi Islam dibenturkan dengan narasi Pancasila. Padahal, keduanya selaras. Bahkan, kalau boleh jujur perspektif apa yang paling memungkinkan ketika Pancasila ingin ditafsirkan? Ya Islam. Kenapa? Karena sebenarnya Pancasila itu inspirasi terbesarnya adalah dari Islam.

Bagaimana mungkin dalam hal ini agama dikesampingkan, bagaimana mungkin Islam bakal disingkirkan? Jadi, akrobat konyol dan menggelikan demikian tak pantas dipertontonkan oleh pejabat negara. Alih-alih menyalahkan agama, dalam hal ini Islam sekaligus kelompok Islam, sebenarnya, justru yang perlu dilakukan adalah bagaimana Pancasila ditafsirkan dan dijalankan oleh penyelenggara negara.

Dengan keteladanan yang baik, saya kira ini usaha yang urgen untuk dilakukan. Kenapa hal ini perlu dilakukan? Karena Era sekarang, Pancasila sekadar “Lip Service” semata. Menjadi Pancasilais direduksi sekadar mengatakan “Pancasila Harga Mati”. Implementasinya? Nol.

Jauh hari, Prof. Kuntowijoyo (almarhum), salah satu pemikir Islam, aktivis Muhammadiyah, memberikan “wejangan” bagaimana mengukur implementasi Pancasila. Apakah sudah berjalan dan dilaksanakan dengan baik atau belum. Setidaknya, ada tiga kriteria bagaimana Pancasila benar-benar diimplementasikan. Diantaranya adalah konsistensi, koherensi dan korespondensi.

Jeffrrie Geovani (2013) dalam buku “Civil Religion” memberikan penjelasan yang cukup baik. Konsistensi, berasal dari bahasa Latin “Consistere” berarti “Sesuai, “Harmoni,” atau “Hubungan Logis”. Sila-sila dalam Pancasila harus mempunyai hubungan terpadu dengan semua dokumen konstitusi seperti UUD 1945, Tap MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah (baik pusat maupun daerah) dan titah para pejabat.

Koherensi, berasal dari bahasa Latin “Cohaerere” berarti “lekat satu dengan lainnya”. Antara sila satu dengan yang lainnya harus terkait, tidak boleh terlepas. Menerapkan sila Ketuhanan misalnya, harus lekat dengan sila Kemanusiaan, Persatuan, Permusyawaratan dan Keadilan. Sedangkan, Korespondensi yang berasal dari bahsa Latin “Co” yang artinya “Bersama” dan “respondere” yang berarti “Menjawab”. Korespondensi berarti kesamaan antara teori dan praktik, antara yang diucapkan dengan yang diterapkan.

Kalau melihat parameter itu, sungguh sangat gamblang. Daripada sekadar menyalahkan agama dan beragam cara orang menafsirkan agama, maka lebih baik adalah mendorong para pejabat, khususnya pemimpin negeri ini, apakah sudah melaksanakan Pancasila dengan baik atau belum? Mulai dari Presiden Jokowi, apakah sudah konsisten menjalankan Pancasila, apakah sudah ada koherensi, apakah sudah ada kesamaan antara apa yang diucapkan dan apa yang dilakukan? Ini lebih prioritas Pak “Kepala Pancasila”. Bukan malah menuduh agama (Islam) sebagai musuh Pancasila. Kalau sekadar pernyataan demikian, sekelas Abu Janda dan Denny Siregar juga bisa.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
D A M A I

D A M A I

Kamis, 16 Jan 2025 07:56

Ragu Sujud yang Kedua, Harus Sujud Lagi?

Ragu Sujud yang Kedua, Harus Sujud Lagi?

Rabu, 15 Jan 2025 15:25


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Kamis, 16/01/2025 07:56

D A M A I