Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.287 views

Christchurch, antara Daoed Nabi, Brenton Tarrant dan Will 'Eggboy' Connolly

Oleh : Dessy Fatmawati, S. T

 

“Welcome Brother.” Demikian sapaan Daoud Nabi Imam berusia 71 tahun itu di bawah todongan senjata. Aksi ini bukanlah tanpa perhitungan. Sang Imam sadar bahwa seseorang yang kini menodongkan senjata dan secara beringas menembaki puluhan umat Islam New Zealand, tak lebih dari hasil provokasi Islamophobia sistemik besutan Barat.

Transformasi seorang Brenton Tarrant tidaklah acak. Di satu sisi ia adalah individu yang menyambut agenda global Islamophobia. Rekam jejak digitalnya menunjukkan bahwa secara kontinyu ia menyerap nilai-nilai Islamophobia yang tersebar sistematis dan terbuka di internet. Informasi yang diasuh serius oleh politisi, akademisi dan media Barat. Temasuk provokasi dendam kesumat peninggalan perang salib, dihubungkan dengan kenyataan bahwa saat ini – diakui atau tidak - ras kulit putih (baca:Barat) mengalami degradasi multidimensi.

Di sisi yang lain, ada eggboy, Will Connolly satu dari sekian ras kulit putih yang muak akan ‘kebiadaban’ Islamophobia rekaan Barat. “This was the moment when I felt so proud to exist as a human being. Let me inform you guys, Muslim are not terrorists and terrorism has no religion. All those who consider Muslims a terrorist community, have empty heads like Anning.”,  tulis remaja 17 tahun ini dalam akun twitternya paska melempar telur ke kepala senator Quensland, Fraser Anning.

Pernyataan rasis Fraser Anning tidak sekedar sikap individual, namun sikap kompak Barat dalam menghadapi Islam. Menjadikan Islamophobia sebagai rasialisme yang diterima secara umum untuk menjustifikasi kejahatan terhadap muslim dan Islam. Sanggahan hanya semakin menunjukkan hipokrisi Barat, sebab data justru menunjukkan hal sebaliknya, di USA dari 65 kejadian aksi terorisme 37 insiden dilatarbelakangi sikap anti-muslim (Global Terrorism Database 2018).

[Tetap Fokus] – Apresiasi positif layak berikan pada otoritas pemerintah New Zealand dan respon warga dunia atas simpati kepada umat Islam di New Zealand. Gerakan menjaga masjid, diperdengarkan adzan, pembacaan ayat suci Al Qur’an dan berkerudung bagi kaum perempuan di New Zealand mengokoh di tengah gelombang Islamophobia yang terus disebar. Akan tetapi sangat perlu dicatat, akar masalah kejadian ini harus tetap menjadi fokus tidak boleh goyah oleh euphoria fenomena simpati. Harus ada langkah-langkah nyata bukan saja untuk menyembuhkan luka namun mencegah luka yang sama kembali menganga.

“Will Christchurch finally change the way we view global terrorism?”,  tutur Rifat Audeh, aktivis HAM dan filmmaker di laman independent.co.uk. Berbeda dengan insiden serupa di tenpat lain, insiden di New Zealand menyentak kesadaran global bahwa 1)Islamophobia adalah kejahatan Barat yang nyata, 2)Ambruknya supremasi kebenaran Barat, 3)Seruan kesatuan kaum muslimin lebih diatas simbol, terlepas sempurna dari kesemuan nation state adalah relevan dan kebutuhan mendesak.

Pertama, Islamophobia adalah kejahatan Barat yang nyata. Antara tahun 2008 sampai 2013, CAIR (Council on American-Islamic Relations) mengidentifikasi setidaknya 74 kelompok yang mendukung atau mendanai Islamophobia. Selama periode ini, 33 kelompok lapisan inti (inner core) telah mengakses setidaknya USD 204 juta (setara 2,7 triliun rupiah) pendapatan total.  Lalu pada tahun 2013 saja, kelompok-kelompok lapisan inti telah mengakses 34.687.465 dolar (setara 464 miliar rupiah).

Selain itu, 41 kelompok lapisan kedua (outer core) tidak dirancang secara eksplisit untuk advokasi anti-Muslim, tetapi mereka bekerja secara reguler memasukkan tema-tema Islamophobia. Jajak pendapat oleh The Review of Religion, 41% penyebab meningkatnya Islamophobia adalah bias dan kesalahan penggambaran yang dilakukan oleh media massa. Disusul 24% karena perilaku negatif individu yang disebut muslim. Hanya 15% responden yang tidak setuju adanya (peningkatan) Islamophobia.

Kedua, ambruknya supremasi kebenaran Barat. Dalam dua tulisan yang berbeda, Drone Emprit mengawal respon dunia maya atas insiden di New Zealand. Tulisan tanggal 15 Maret, People said "Terrorist", Most Media said "Shooting"  terlihat jelas gap antara media mainstream (Barat) dan netizen.Tanggal 16 Maret, dinamika dunia maya merujuk ke satu opini, “We found that 70% of the conversation said "terrorist" attack, while 30% of it said "shooting" attack. It seems globally we agree about the term, that it was an act of a terrorist.”. Disaat media Barat mati-matian mempertahankan label “shooting”, masyarakat dunia sama sekali tidak bergeming.

Ini jelas pengkhianatan kode etik jurnalistik. Meski sebenarnya sikap ini sangatlah tidak mengherankan. Barat dan hipokrit adalah satu paket tak terpisahkan. “Truth, it seem. Is too complicated for us to pursue. Or perhaps it doesn’t exist, since we  are all subjective individuals. There are interesting arguments, maybe, on some philosophical level, even valid..” terang Bill Kovach dalam artikel berjudul Journalism’s First Obligation is to Tell the Truth pada laman niemanreport.org. Hal ini sesuai dengan yang diungkap Louay Safi dalam papernya berjudul Blaming Islam, dengan poin utama labelling game adalah senjata efektif memecah belah kekuatan umat Islam.

Ketiga, seruan kesatuan kaum muslimin lebih di atas simbol, terlepas sempurna dari kesemuan nation state adalah relevan dan kebutuhan mendesak. Tidak bisa dipungkiri, sejak keruntuhan kekuasaan Islam pada tahun 1924, tak ada lagi kekuatan politis berarti. Didukung dengan bungkamnya penguasa muslim di hampir seluruh wilayah, ummat Islam kehilangan perisainya.

Di area mayoritas, intimidasi masuk hinga ke ranah fisik. Sebutlah muslim Rohingya, Uighur, Pattani, Suriah, Yaman, Palestina dan masih banyak lagi. Di area mayoritas, oleh kebijakan Islamophobia membungkam kaum muslimin, dipaksa menerima ‘sentimen negatif’ atas agamanya sendiri bersamaan dengan proses internalisasi Islamophobia (menjadi bagian yang mengawasi diri). Maka seruan kesatuan ini bukan hanya relevan tapi mendesak untuk disegerakan dan menjadi prioritas kaum muslimin di seluruh dunia.

“Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya.” [HR Muslim]

Dengan kembalinya kekuatan kaum muslimin baik secara fisik dan politis, tidak hanya dapat membebaskan kaum muslimin dari kondisi yang keji, namun juga menerangi dunia. Meruntuhkan hegemoni peradaban Barat yang rusak dan menggantinya dengan peradaban agung, Islam rahmatal lil ‘alamin. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

 

 

 

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Selasa, 19 Aug 2025 17:23

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Ahad, 17 Aug 2025 00:15

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Sabtu, 16 Aug 2025 21:26

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

Sabtu, 16 Aug 2025 20:15

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Sabtu, 16 Aug 2025 19:30

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Sabtu, 16 Aug 2025 19:00

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Sabtu, 16 Aug 2025 11:34

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sabtu, 16 Aug 2025 10:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X