Kelompok Pengguling Tirani Kuasai Rumah Putra Gaddafi di London

 

LONDON (Berita SuaraMedia) – Sebuah rumah yang oleh media lokal disebut-sebut sebagai rumah milik anak laki-laki pemimpin Libya, Moammar Gaddafi, Seif Al-Islam telah diduduki oleh para pelaku kampanye, kepolisian pada Rabu (9/3) mengatakan.

Para anggota sebuah kelompok yang disebut "Topple the Tyrants" (Gulingkan Tirani) mengatakan bahwa mereka telah mengambil alih rumah dengan sembilan kamar di distrik mewah pinggiran kota Hampstead Garden, di bagian utara London.

Para aktivis tersebut menutup dengan sebuah spanduk permukaan atap rumah besar tersebut dan menyerukan untuk Gaddafi "Keluar dari Libya" dan "Keluar dari London."

Mereka menuntut rumah tersebut diserahkan untuk rakyat Libya. Seorang juru bicara Scotland Yard (markas pusat Kepolisian Metro Inggris) mengatakan kepada kantor berita AFP: "Kepolisian dipanggil ke sebuah alamat di Hampstead Garden Suburban kira-kira pukul 12:50 siang untuk melaporkan orang-orang yang tidak dikenal masuk ke kawasan bangunan tersebut.

"Pada saat ini kasus tersebut diperlakukan  sebagai sebuah masalah sipil. Tidak ada penahanan.

"Kepolisian mengawasi situasi dan memastikan patroli untuk lingkungan yang lebih aman sedang dilaksanakan di daerah tersebut."

Saif Al-Islam membeli rumah tersebut di daerah eksklusif Hampstead Garden Suburb pada tahun 2009, laporan media tersebut mengatakan.

Rumah empat tingkat tersebut sedang diiklankan untuk dijual pada sebuah website real estate seharaga 12,5 juta pound. Memiliki sembilan kamar tidur, lima ruang resepsi, sebuah kolam renang, jakuzi dan sinema.

Para aktivis tersebut memanjat atap rumah tersebut dan melambaikan bendera.

"Kami ingin menunjukkan pada rejim Libya bahwa mereka telah dihabisi dan memastikan bahwa Gaddafi tidak memiliki tempat untuk datang ke Inggris," Azeldin El-Sharif mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Salah satu dari aktivis tersebut, yang memberikan namanya sebagai Dariush, mengatakan: "Kami menduduki rumah ini dalam rangka solidaritas dengan orang-orang yang sedang berjuang di Libya dan kami bermaksud untuk menahannya sampai rumah tersebut dapat diserahkan kembali kepada rakyat Libya."

Ia mengatakan bahwa mereka telah menemukan bangunan yang tidak dihuni namun masih berperabot, ditunda untuk penjualannya.

"Kami tidak mempercayai pemerintah Inggris untuk mengembalikan rumah tersebut kepada rakyat Libya karena mereka memiliki sebuah sejarah panjang membantu rejim Gaddafi," juru bicara " Topple the Tyrants", Montgomery Jones mengatakan kepada harian lokal Hampstead dan Highgate Express.

"Ketika kami menemukan salah satu properti milik di utara London diktator paling brutal di dunia, nampaknya sebuah hal yang jelas untuk mendudukinya untuk rakyat Libya. Tujuan kami adalah memastikan bahwa aset yang dicuri Gaddafi dikembalikan ke rakyat Libya dan tidak menghilang ke dalam kantung-kantung pemerintah atau perusahaan."

Saif Al-Islam adalah seorang mantan siswa London School for Economics, yang direktur sekolah tersebut, Howard Davies diturunkan pekan kemarin karena menerima pendanaan dari badan amal yang dijalankan oleh Saif.

Inggris telah membekukan aset-aset yang dipegang dan dikendalikan oleh Gaddafi dan anak-anaknya. Keluarga Gaddafi diberitakan memiliki milayaran dolar investasi di London.

Kantor-kantor London Otoritas Investasi Libya, yang menangani pendapatan minyak multi milyaran dolar negara tersebut, juga ditingalkan pada Rabu. (ppt/dh/reu) www.suaramedia.com

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Suara Media lainnya:

• Pemberontak Libya Minta Dukungan Saudi Tumbangkan Gaddafi
• Facebook Diharapkan Sembuhkan Keretakan Hamas - Fatah
• ''Jangan Bandingkan Timur Tengah dan Pakistan''
• Revolusioner Mesir Ungkap Rahasia Penyiksaan Demonstran
• Teror Penculikan Kepolisian Gaddafi Hantui Pemberontak Libya
• ''Mossad – CIA Mungkin Terlibat Pembunuhan Menteri Pakistan''
• Inggris Cap Strategi Koalisi di Afghanistan ''Kegagalan''
• ''Maroko Takkan Terkena Dampak Kerusuhan Arab''