Sabtu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Oktober 2010 12:55 wib
3.278 views
Aksi Diam di Depan Gedung Putih
Dia tersenyum lembut, tanpa rasa penasaran atau protes, terlihat seorang pria sudah berumur, tampak berdiri tegar tepat di depan Gedung Putih dengan satu spanduk putih besar di tangannya : Apa itu Islam ?
Mohammad Ali Salih sebenarnya menunggu mereka yang mendekati dia mencari jawaban atas dua pertanyaan tertulis hitam tebal pada banner putih : "Apa itu Islam" dan "Apa itu Terorisme".
"Saya hanya ingin rakyat Amerika untuk berpikir," kata Saleh. "Saya ingin orang melihat banner saya untuk berpikir sebelum ia pergi tidur apakah Islam itu , dan apa sesunguhnya iman itu?"
Setiap akhir pekan, ia berdiri dengan banner dengan satu tujuan: memacu Amerika untuk berpikir tentang esensi sejati imannya banyak-stereotip dan makna dari istilah terorisme yang kontroversial :"Saya tidak yakin rakyat Amerika tahu apa Islam itu," ujar Saleh, yang telah menjadi koresponden Washington untuk beberapa surat kabar dan majalah di Timur Tengah sejak tahun 1980.
"Hal lain yang saya ingin orang Amerika pikirkan adalah tentang istilah terorisme. Tidak ada definisi tertentu dari terorisme. Sampai saat ini PBB belum mampu menetapkan definisi dan terminologi terorisme. "
Seperti yang Shalih katakan, banyak orang membaca apa yang tertulis pada banner sambil berjalan. Beberapa dari mereka berhenti untuk melihat dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik. Salah satu dari mereka datang lebih dekat dan menjabat tangan Shalih.
"Nama saya Eric. Saya Yahudi. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih atas apa yang Anda lakukan. " Salih tersenyum dan mengatakan ia bertemu dengan banyak orang seperti Eric yang menghargai usahanya.
"Baru-baru ini, saya didekati oleh kelompok-kelompok gereja di Virginia yang ingin bertemu saya. Mereka hanya berdiri di dekat saya dan berdoa untuk saya. Kelompok agamalain juga dari Virginia, melakukan hal yang sama. "
Perang Terhadap Islam dan Kaum Muslim
Salih pertama kali meluncurkan kampanye ‘sendirian’, di akhir 2008, hari-hari terakhir George W. Bush :"Sejak 9 / 11 saya mulai sangat sedih, kecewa dan marah karena apa yang disebut perang melawan teror (War On Terrorism) mulai terjadi " ujarnya. "Aku percaya kemudian bahwa perang melawan terorisme adalah perang terhadap Islam dan kaum Muslim."
Dia terus melakukan aksi diamnya setiap akhir pekan, sampai Barack Obama datang ke Gedung Putih dengan pesan perubahan dan melakukan perjalanan ke Kairo menjanjikan sebuah harapan baru dalam hubungan AS-Muslim.
"Ada banyak harapan dan harapan untuk berubah," kata Saleh. "Tapi akhirnya aku percaya pada akhir tahun lalu bahwa Obama hanya seorang politikus”.
"Hari-hari ini, media dan politisi sedang berbicara lagi tentang terorisme dan itulah sebabnya saya kembali lagi untuk meminta rakyat Amerika nenikirkan apa itu Islam dan apa itu terorisme?"
Salih mengatakan penangkapan lima orang Amerika muda di Pakistan Desember lalu atas tuduhan teror, menjadi alasan lain yang membuatnya menyadari sudah waktunya untuk kembali melakukakan aksi diamnya ke Gedung Putih dengan spanduk itu.
Kelimanya mengatakan kepada pengadilan Pakistan mereka bukan teroris melainkan Jihad yang ingin berjuang bersama rakyat Afghanistan melawan pasukan Barat.
Salih melihat kampanye damai one-man (sendirian) sebagai demonstrasi. "Semua orang telah melakukan apa yang dia bisa lakukan. Dan ini adalah yang paling bisa saya lakukan. (msa/OnIslam)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!