Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
26.887 views

Depresi dan Aborsi, Pacaran Sehat Bukan Solusi!

 
 
Oleh: Nuraisah Hasibuan S.S.
 
Kasus kematian Novia Widyasari, seorang mahasiswi Universitas Brawijaya Malang, telah menarik perhatian banyak orang baik dari kalangan warganet bahkan politisi. Kematian yang disinyalir karena depresi setelah diperkosa dan dipaksa aborsi tersebut membuat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Bintang Puspayoga, angkat bicara. Bintang menyebut kasus yang menimpa Novia termasuk dalam kategori kekerasan dalam berpacaran atau dating violence. Menurutnya ini adalah pelanggaran HAM.
 
Dukungan warganet juga terus mengalir. Tidak tanggung-tanggung, tagar #savenoviawidyasari  bergema di Twitter. Lebih dari 64 ribu cuitan menunjukkan empati terhadap Novia.
 
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati, juga menyatakan keprihatinannya atas rentetan kasus percobaan bunuh diri dan bunuh diri pada generasi muda bangsa. Ai mengatakan ini harus jadi perhatian serius bagi seluruh elemen masyarakat, yaitu keluarga, masyarat, dan pemerintah.
 
Keprihatinan ini bukan tanpa alasan, sebab kasus bunuh diri Novia ini bukanlah yang pertama di negeri ini. Tahun lalu sempat viral berita bunuh diri oleh seorang mahasiswi di Ambon yang meninggal gantung diri, karena depresi diputusin pacarnya. Juga seorang siswi SMK di Gresik yang bunuh diri setelah bertengkar dengan kekasihnya. Di Toraja, seorang siswi SMK meninggal gantung diri di pohon jambu dengan menggunakan dasi sekolahnya. Yang terbaru di Talaud, seorang siswi bunuh diri meminum racun karena ditegur ibunya saat kedapatan pacaran di dalam kamar.
 
Dan masih banyak lagi deretan kasus bunuh diri lain yang tidak terekspos media, yang itu diakibatkan depresi masalah pacar.
 
Angka kematian akibat bunuh diri memang telah menjadi perhatian dunia sejak dulu hingga kini. Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, jumlah angka kematian akibat bunuh diri di dunia mencapai 800 ribu per tahun. Itu artinya  ada yang mati bunuh diri setiap 40 detik. Di Indonesia sendiri, salah satu penyebab utama bunuh diri adalah karena konflik dengan pacar.
 
Itulah sebabnya, Komisioner KPAI mengimbau agar orang-orang terdekat memiliki deteksi terhadap perasaan yang dialami anak. Misalnya saat anak galau karena putus cinta. Pendapat yang senada juga datang dari Praktisi Psikolog Anak, Endy Widyorini. Endy menjelaskan bahwa masalah utama seorang anak berani melakukan bunuh diri adalah karena faktor usia yang memang rentan mengalami depresi.  Tambahnya lagi, pada masa-masa ini orang tua harus memberi edukasi dalam hal berpacaran sehat. Menurutnya sumber depresi remaja adalah karena pemahaman yang tidak realistis tentang pacaran.
 
Memprihatinkan memang. Remaja yang diharapkan jadi generasi penerus bangsa malah sangat rapuh bahkan oleh masalah sepele seperti pacaran. 
 
Sangat disayangkan pula, baik MenPPPA, Komisioner KPAI dan praktisi Psikolog Anak, tidak ada yang menyoroti kasus bunuh diri ini sebagai dampak dari minimnya pendidikan agama dan tidak diberlakukannya aturan yang tegas terkait interaksi antara pria dan wanita.
 
Betul, pernyataan Komisioner KPAI bahwa seluruh elemen masyarakat harus serius menangani masalah ini. Namun menjadi blunder saat dikatakannya lagi bahwa contoh keseriusan itu adalah dengan memahamkan anak tentang pacaran sehat. 
 
Sebab faktanya, tidak ada yang namanya pacaran sehat. Sebaliknya, pacaran adalah pintu menuju kerusakan yang besar, seperti zina, aborsi, usia yang tidak produktif, dan lain sebagainya. 
 
Dengan mengizinkan anak berpacaran, meski dibarengi wejangan pacaran sehat, sama artinya orang tua mengantarkan anaknya pada maksiat, menuju kerusakan. Jadi salah besar jika ada imbauan agar para orang tua mengajarkan anak-anak mereka tentang pacaran sehat. Karena satu-satunya yang harus dilakukan justru dengan melarang anak-anak mereka berinteraksi yang tidak penting dengan yang bukan mahramnya.
 
Aturan Allah Swt tidak pernah salah. Ketika mendekati zina dilarang, maka segala akses menuju ke sana wajib dijauhi. Jika tidak, akibatnya adalah gaya hidup bebas dan rusak seperti yang saat ini melanda generasi muda.
 
Penanganan yang serius haruslah dengan cara yang benar. Pertama, dari pihak keluarga wajib memahamkan akidah Islam sejak dini. Agar tertanam ketaatan pada Allah Swt dan agar anak memiliki rem saat berhadapan dengan dunia luar yang penuh godaan. 
 
Ke dua, dari pihak masyarakat harus memiliki kepedulian terhadap sesama warga. Saling menjaga dan tidak terkesan membiarkan saat menyaksikan kemaksiatan. Misalnya saat di lingkungannya terlihat perempuan dan laki-laki yang berkhalwat tanpa uzur syar'i. Masyarakat juga harus sepakat untuk tegas melarang saat ada kegiatan yang mengharuskan ikhtilat seperti.
 
Dan ketiga yang sangat penting, harus ada peraturan tegas tentang larangan mendekati zina yang diberlakukan pada seluruh warga negara. Peraturan ini harus tertuang dalam undang-undang negara. Termasuk juga harus ada sanksi yang sama tegasnya jika aturan ini dilanggar. 
 
Artinya, pemerintah harus memiliki kontrol terhadap aktivitas seluruh rakyatnya, demi menjaga mereka dari keburukan maksiat. Dengan begini, kasus bunuh diri akibat masalah pacaran bukan hanya dapat diminimalisir, tapi juga dicegah. 
 
Demikianlah solusi tuntas terhadap kasus bunuh diri yang sedang marak saat ini. Ternyata penyebab utamanya bukan karena usia remaja yang rentan depresi, bukan pula karena minim edukasi pacaran sehat. Namun semata-mata karena tidak diterapkannya aturan Allah Swt dalam bingkai keluarga, masyarakat, dan negara. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
 
Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X