Selasa, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Januari 2020 12:49 wib
9.850 views
The Next Muhammad Al Fatih
Oleh:
Qayyum Az'Zahra
Siswi HSG SMP Mutiara Umat Sidoarjo
JIKA Allah sudah menghendaki, pertolngan Allah pasti akan datang, pertolongan itu akan segera turun laksana hujan. Sehingga bumi yang semula kering menjadi basah. Tanaman – tanaman yang semula layu menjadi segar, cuaca yang semula panas akan berubah menjadi sejuk.
Allah berjanji akan menolong Rasulnya dan itu sudah Allah tepati. Dia juga akan menolong orang–orang yang beriman. Allah berfirman dalam surah (Ar–Rum (30) : 47) yang artinya. ”Dan telah menjadi janji kami untuk menolong orang – orang mukmin”
Salah satunya adalah Sulthan Muhammad Al–Fatih. Yups, dia adalah pemimpin ketujuh dari khalifah Ustmaniyah. Sejarah menceritakan bahwa Muhammad Al – Fatih adalah seorang yang sholih. Sejak baligh Al–Fatih tidak pernah meninggalkan kewajibannya. Ia pun memperbanyak amalan sunnah. Seteah diangkat menjadi sulthan, Al–Fatih termotivasi oleh janji Rosulullah.
Salah seorang sahabat Nabi SAW, Abu Qubail, pernah bercerita : ketika kami sedang bersama Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash dia ditanya “ kota manaan yang akan ditakhlukkan terlebih dulu; Konstantinopel atau Roma? “ Abdullah meminta kotak dengan lingkaran, lingkaran milinya. Kemudian ia mengeluarkan kitab. Lalu ia berkata: ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah, beliau ditanya, “Diantara dua kota ini manakah yang akan di takhlukkan terlebih dulu: Konstantinopel ataukah Roma?” Beliau menjawab,“ kota Heraklius ditakhlukan lebih dulu yaitu Konstantinopel “ (HR.Ahmad, Ad – Darimis dan Al–Hakim)
Ya... itulah janji Nabi yang dipegang erat oleh setiap khalifah kaum muslim untuk merealisasikannya. Sejarah mencatat bahwa upaya seriuspenaklukan konstantinopel telah berlangsung sejak masa khalifah Muawiyahbin Abu Sufyan (668-669 M). Namun demikian, karena kuatnya pertahanan musuh, pasukan Islam yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah pada saat itu belum mampu menaklukkan kota tersebut.
Konstantinopel dikenal dengan benteng-benteng yang sangat kokoh.kota itu juga memiliki beneng alam berupa tiga lautan yang mengelilinginya, yaitu : SelatBaspharus, Laut Marmara dan Tanduk Emas. Ketiganya di kelilingi oleh rantai besar sehingga sangat sulit bagi kapal musuh untuk leluasa masuk ke dalamnya.
Daratannya juga dijaga oleh benteng yang kokoh terbentang dari LautMarmara sampai ke Tanduk Emas. Dari segi kekuatan militer, kota ini terhitung sebagai kota yang paling aman dan terlindungi sebab di dalamnya adapagar-pagar tinggi menjulang. Ada menara pengintai yang kokoh serta serdadu Bizantium di setiap penjuru kota. Wajar jika wilayah itu sangat sulit untuk ditakhlukkan.
Meski begitu cita-cita untuk membebaskan Konstantinopel tidak pernah berhenti. Memang sudah seharusnya seorang muslim tampil secara percaya diri dan tidak mudah menyerah untuk tujuan yang mulia, yang menantang zaman dalam dekapan Islam yang membuncah di dalam dada.
Sama halnya dengan Sulthan Muhammad Al–Fatih yang berambisi untuk menaklukkan Konstantinopel walau banyak tantangan dan rintangan menghadang. Muhammad Al – Fatih memperbanyak jumlah pasukannya hingga mencampai 250.000 personil. Angka ini merupakan jumlah sangat besar jika dibandingkan dengan jumlah tentara negara lain pada saat itu. Ia juga memperkuat pelatihan pasukan dengan berbagai seni tempur dan ketangkasan bersenjata. Dengan begitu mereka memiliki kemampuan tempur tingkat tinggi. Sulthan Muhammad Al–Fatih juga menanamkan nilai – nilai tauhid dan keislaman sehingga pasukannya benar–benar memiliki jihad yang kuat.
Hampir dua bulan pasukan Muhammad Al–Fatihmelakukan pengepungan dan serangan ke Konstantinopel. Muhammad Al–Fatih adalah orang yang sangat cerdas, sehingga dia mampu membuat strategi – strategi yang luar biasa. Diantaranya memindahkan kapal – kapal melalui bukit, membuat terowongan–terowongan dan membuat benteng bergerak dari kayu. Akhirnya pada 20 Jumada Al – Ula 859 M (29 Mei 1453 M ) Konstantinopel berhasil di bebaskan oleh pasukan Islam
Terbitnya Kemenangan
Maka kemenangan dan pertolongan itu ditunda sebentar agar kita menyiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu. Sebab, boleh jadi pertolongan itu datang sekarang, ada kemungkinan kita justru belum siap. Makanya Allah menundanya sebentar agar kita bisa berbenah diri dan menyiapkan segala sesuatunya. Sehingga pada saat pertolongan itu datang kita sudah benar–benar siap.
Kawan, tugas kita adalah memperjuangkan agar kota Roma bisa ditakhlukkan sesuai dengan janji Rasulullah. Konstantinpel telah menang oleh Al Fatih, kini giliran kita memenangkan Roma.Kita butuh kekuatan besar yang akan mempersatukan kaum muslim di seluruh penjuru dunia yang saat ini tercerai – berai, yakni kekhilafahan sebagaimana Al Fatih dulu. Kemudian muncullahThe Next Muhammad Al – Fatih, yaitu di tangan kita semua.*
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!