Ahad, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 18 Agutus 2019 20:01 wib
8.685 views
Muda Foya-foya, Mati Masuk Syurga?
Oleh:
Eriga Agustiningsasi, S.KM
Pemerhati Generasi
MUDA foya foya,tua kaya raya, mati masuk syurga. Mungkin tidak asing di teling akita kalimat tersebut. Ya. Seolah menjadi pembenaran bagi generasimuda yang salah jalan.
Sejarah telah menuliskan bahwa pemuda adalah agen perubahan. Kuat fisiknya, cemerlang idenya, kreatif karyanya. Tak heran jika Bung Karno mengatakan,
“Berilah aku 1000 petua, makaakan aku cabut Semeru beserta akar akarnya, dan berilah aku 10 pemuda, maka akan aku goncang dunia”
Umar bin Khattab pun juga demikian, beliau berkata, “Jika engkau mau mengubah suatu bangsa, maka genggamlah para pemudanya”
Sungguh dahsyat.
Dan Nabi Muhammad SAW juga telah memberi contoh dari banyaknya para sahabat dari golongan pemuda yang sangat besar kontribusinya bagi perjuangan Islam.
Namun label pemuda sebagai agen perubahan hari ini mulai terkikis. Lambat-laun hilang terseret arus globalisasi, ditelan bumi dan sudah tak nampak lagi. Bagiaman tidak? Sebagian besar problem yang ada, diplopori oleh kaum muda. Alih-alih menjadi agen perubahan, yang ada menjadi agen perubahan kehancuran generasi. Tawuran, narkoba hingga seks bebas meraja lela, mematikan potensi pemuda yang sangat luar biasa. Salah satu contohnya ialah data Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listiyarti menunjukkan bahwa pada tahun 2017, angka kasus tawuran hanya 12,9 persen, tapi tahun 2018 menjadi 14 persen (tempo.com).
Tentu hal ini bukanlah suatu ketidak sengajaan atau kebetulan. Serangan masif liberaliasi (kebebasan) berperilaku sebagai akibat kehidupan sekuler (pemisahan agama dari kehidupan) sengaja digencarkan untuk menghancurkan generasi penerus bangsa. Akibatnya para pemuda kehilangan jati dirinya, krisis identitas. Layaknya krisis identitas, pemuda terombang ambing dalam arus liberal ini.
Menjadi generasi pragmatis dan hedonis, cinta dunia dan takut mati. Pemuda dibius dengan banyak kenikmatan semu. Pemuda dimabuk asmara, eksistensi hingga di ninabobokkan dengan berbagai cara. Film, lagu hingga fashion pun menjadi senjata halus untuk menyerang generasi muda. Parahnya para pemuda ini tidak menyadari bahaya serangan ini. Mereka justru mengannggap serangan halus nan memtikan ini hanya bagian dari hiburan semata. Sungguh hal yang demikian dapat mematikan potensi pemuda yang sangat besar. Predikat agen perubahan telah tiada. Yang ada hanya generasi yang haus eksistensi, pencarian jati diri, salah jalan lagi.
Pemuda berbondong bondong mengikuti gaya hidup sekuler ala barat demi eksistensinya. Memenuhi fitrah ala barat dengan terjerat gaul bebas dan narkoba. Sebaliknya alergi dengan ajaran agama. Padahal Rosulullah telah bersabda,
“Tidak akan bergeser langkah kaki manusia dihari kiamat dari sisi Rabbnya hingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya untuk apa ia gunakan, tentang masa mudanya untuk apa ia habiskan, tentang hartanya untu kapa ia belanjakan dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu)” (HR.Tirmidzi)
Islam mengajarkan bahwa tugas manusia di muka bumi adalah untuk beribadah kepada Allah. Allah berfirman,
“Aku tidak akan menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada KU” (TQS. Adz Dzariat: 56).
Artinya, siapapun yang masih menyandang predikat manusia, maka wajib baginya beribadah kepada Allah. Ibadah artinya tunduk dan patuh pada semua syariatNya. Maka pantaslah untuk mendapatkan syurga.
Allah berfirman,
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang Suci dan mereka kekal di dalamnya.” (TQS. AlBaqarah: 25)
So, bukan muda foya-foya, mati masuk surga ya guys, yang benar ialah muda taat ibadah, mati masuk syurgaNya, kekal di dilamnya. Mau?*
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!