Sabtu, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Mei 2010 12:54 wib
7.690 views
Jadi Muslimah, Jangan Boros!
Boros biasanya jadi trade mark-nya cewek. Suka belanja, beli ini-itu, jalan-jala.n ngabisin duit, khas banget ditimpakan pada karakter kaum Hawa. Memang nggak semua tapi bisa dibilang mayoritas kalo kaum para cewek suka gelap mata bila melihat barang bagus. Sedikit saja ketemu jepit cantik, langsung kalap pingin beli. Belum lagi bila tahu ada kerudung model baru, jilbab keren yang oke, atau pernik cewek lainnya, maka bisa jadi jatah uang saku sebulan bakal habis sekejab mata saja.
Apakah kamu tipe cewek seperti ini? Bila iya, kamu kudu waspada. Tak selamanya kondisi keuangan kamu sebanyak sekarang. Mama papa memberi uang jajan lebih. Akibatnya kamu suka teledor dalam membelanjakan keuanganmu. Akan ada satu masa ketika kamu jauh dari orang tua dan harus hidup mandiri, kepiawaian dalam mengelola keuangan menjadi hal yang sangat penting. Jangan sampai hidup di rantau orang kehabisan bekal hanya karena kamu parah dalam hal pengelolaan.
Di atas semua itu, hidup boros menjadikan seseorang kurang mensyukuri apa yang ada. Gimana enggak, kalau berapa pun uang yang kamu punya selalu habis dan seolah-olah kurang terus. Karena perasaan kurang inilah, akhirnya muncul rasa dalam hati kamu bahwa orang tua kurang banyak dalam memberi uang saku. Kemudian muncul rasa tidak puas dan gelisah karena ingin beli ini itu jadi terhambat. Bila iman sedang menipis, bukan tidak mungkin seseorang akan menghalalkan segala cara demi mendapat segepok uang.
Sobat muslimah, kamu tentu gak pingin kan hal tersebut terjadi dalam kehidupanmu? Oleh karenanya, aturlah keuangan sedini mungkin. Jangan menunggu-nunggu lagi hanya karena saat ini uang saku kamu cukup bahkan berlebih. Sisihkan selalu jatah uang saku yang kamu dapat agar sewaktu-waktu bila membutuhkan uang, kamu gak akan kebingungan. Tidak usah belanja barang-barang yang tak terlalu penting. Bila kamu sudah punya pita rambut untuk dipakai di rumah (ingat, keluar rumah harus memakai jilbab dan kerudung ya), maka tak perlu memaksakan diri untuk membeli lagi.
Begitu juga bila jumlah jilbab dan kerudung sudah banyak, tahan dirimu dari keinginan untuk membeli lagi dan lagi. Uang saku yang ada mending disisihkan untuk membeli buku bacaan yang bermutu. Selain memberi nutrisi pada otak, buku bermutu juga bisa menambah keimanan. Dan satu hal lagi yang juga tak kalah penting, perhatikan sekeliling. Bila ada temanmu yang butuh uluran tangan, sebagian uang yang kamu sisihkan bisa disedekahkan sebagai amal kebaikan.
… Hidup tak selamanya berkecukupan. Bila satu ketika nanti Allah ingin memutar roda kehidupan, kamu tak akan kaget karena sudah terbiasa hidup hemat …
Hidup tak selamanya di atas. Bila satu ketika nanti Allah ingin memutar roda kehidupan, kamu tak akan kaget karena sudah terbiasa hidup hemat. Lagipula ke depannya, kamu tak selamanya menjadi anak yang diberi uang saku oleh orang tua terus. Satu ketika nanti kamu bertambah besar dan dewasa, kemudian menikah. Bila tidak berbenah mulai sekarang, kamu akan kedodoran ketika menjadi istri dan ibu nantinya. Kebutuhan rumah tangga setelah pernikahan menjadi kompleks. Banyak rumah tangga hancur berawal dari ketidakbecusan istri mengelola keuangan keluarga. Efeknya, berapa pun gaji suami, si istri selalu merasa tidak cukup. Hal ini pula yang seringkali mendorong para suami untuk melakukan korupsi karena tuntutan si istri yang selalu merasa kurang.
Jangan sampai deh kamu menjadi salah satu orang yang turut andil dalam hal ini. Sedikit atau banyak uang saku, bukan menjadi masalah bila kamu bisa mengelola dengan baik. Sedikit atau banyak, kamu akan merasa bersyukur. Sedikit atau banyak, dua-duanya adalah kondisi yang mengajak kamu untuk menjadi muslimah yang pandai bersabar dan bersyukur. Karena itu wahai para muslimah, biasakan mulai sekarang jangan menghambur-hamburkan uang untuk hal yang kurang atau tak penting. Jangan hidup boros! Okay? Muslimah shalihah, pasti setuju. Sip deh! ^_^ [riafariana/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!