Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
JAKARTA (VoA-Islam) – Selama dua hari (16-18 November 2012), Forum Islamic Centre Indonesia menggelar Musyawarah Nasional II di Jakarta Islamic Centre ( Jl. Kramat Jaya, Tugu – Koja, Jakarta Utara) dan Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan.
“Bersama Islamic Centre Membangun Karakter Bangsa” adalah tema kegiatan Munas II Forum Islamic Centre Indonesia. Hadir Ketua atau wakil dari Islamic Centre/Masjid Raya dan Masjid Agung se-Indonesia.
Ketua Panitia Penyelenggara Dr. Mafri Amir, MA, mengatakan, kegiatan Musyawarah Nasional II Forum Islamic Centre Indonesia ini bertujuan untuk menjadikan Islamic center dan masjid raya sebagai basis gerakan pembangunan (amar ma’ruf nahi mungkar), dan membangun karakter bangsa.
Ada beberapa agenda penting dalam Munas II Forum Islamic Center kali ini, yakni: menyampaikan laporan pertanggungjawaban Pengurus Forum Islamic Centre masa bakti 2007-2012, membuat rancangan perubahan pedoman dasar, program kerja, action plan, pelantikan Pengurus DPP Forum Islamic Centre periode 2012-2017, dan rekomendasi.
Wafatnya Ketua Umum DPP. dr. H. Djailani di masa kepengurusan yang kemudian dilanjutkan oleh KH. Mahrus Amin dengan jabatan Ketua Umum antar waktu dan dengan non aktifnya Ketua Umum Dewan Pembina, Dr.H. Sutiyoso, karena statusnya sebagai ketua umum sebuah partai politik.
Maka kini, menginjak tahun kelima, sudah saatnya pengurus DPP Forum Islamic Centre mempertanggungjawabkan amanah tersebut kepada anggotanya melalui Musyawarah Nasional (Munas) II Forum Komunikasi Kerjasama Islamic Centre Indonesia (Forum Islamic Centre), agar organisasi dapat kembali berjalan untuk capaian lima tahun ke depan.
Sekilas Forum Islamic Center
Forum Komunikasi Kerjasama Islamic Centre Indonesia yang disingkat dengan Forum Islamic Centre atau FIC merupakan respon atas realitas yang ada terhadap kurang berdayanya masjid di Indonesia, terutama dalam memaksimalkan fungsi-fungsinya di luar fungsi ketakmiran. Selain itu, dengan bermunculan Islamic Centre-Islamic Centre di beberapa daerah di Indonesia belum diiringi dengan jalinan komunikasi dan kerjasama di antara Islamic Centre sehingga program dan kegiatan dari Islamic Centre tersebut sering tumpang tindih dan tidak tepat sasaran yang mengakibatkan infefisiensi dan inefektivitas.
Kemudian muncul keinginan untuk melakukan komunikasi dan kerjasama melalui sebuah wadah. Awal terbentuknya wadah ini melalui kegiatan silaturahmi dengan nama Silaturahim Islamic Centre dan Masjid Raya se-Indonesia di Jakarta dari tanggal 29 s/d 31 Maret 2007.
Dalam Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Forum Islamic Centre Indonesia masa bakti 2007-2012, KH. Mahrus Amin mengatakan, program tahunan dan Action Plan yang disepakati pada Munas I, capaian organisasi masih jauh dari yang harapkan. Namun demikian, gagasan tentang Islamic Centre sebagai " genre" baru gerakan dakwah Islam telah diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal itu terbukti dengan dibangunnya Islamic Centre di banyak provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Sekedar mengingatkan peristiwa lima tahun yang lalu, Forum Islamic Centre atau lengkapnya Forum Komunikasi dan Kerjasama Islamic Centre se-Indonesia adalah organisasi yang lahir dari pikiran beberapa orang ulama, cendekiawan dan wakil-wakil organisasi Islam pada silaturahmi nasional Islamic Centre, Masjid Raya dan Masjid Agung se-Indonesia pada tanggal 29-31 Maret 2007/10-12 Rabiul Awal 1428 H di Jakarta Islamic Centre.
Adalah Gubernur DKI Jakarta, Letjen (Purn.) Sutiyoso, yang membebaskan pusat prostitusi terbesar di Asia Tenggara, Kramat Tunggak, dan di bekas lahan tersebut dibangun Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam (Jakarta Islamic Centre).
Visi yang dikembangkan adalah menjadi pusat pengembangan peradaban Islam di Jakarta, di Nusantara dan insya Allah menjadi bagian dari pengembangan peradaban Islam dunia. Demi mewujudkan visi tersebut, Jakarta Islamic Centre memiliki empat misi yaitu mewujudkan JIC sebagai pusat peribadatan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, mengembangkan kejamaahan dan kebudayaan (sosial budaya), menyelenggarakan aktivitas bisnis, dan melengkapi aktivitas Islamic Centre dengan pengembangan informasi dan komunikasi.
Blue print JIC yang demikian didukung sepenuhnya oleh Gubernur Sutiyoso dengan disediakannya sarana dan prasarana dan anggaran untuk operasional yang memadai. Pengelola JIC juga terdiri para profesional yang penuh waktu dan akhirnya, JIC benar-benar menjadi model atau genre baru gerakan Islam. Sayang, sarana dan prasarana belum selesai dibangun, gubernur Sutiyoso habis masa jabatannya dan akhirnya Jakarta Islamic Centre dalam kurun waktu 2004-2012 ini belum dapat melaksanakan semu fungsi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam blue print yang telah ditetapkan. Desastian
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |