Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.767 views

Misykat yang Memikat, Menjadi Muslim Tanpa Liberal

Judul Buku : Misykat (Refleksi tentang Islam, Westernisasi &Liberalisasi)

Penulis       : Hamid Fahmy Zarkasyi

Penerbit    : INSIST, 2012

Tebal         : 320 halaman

Harga        : *Belum dikonfirmasi

***

Westernisasi dengan program utamanya sekularisasi dan liberalisasi telah memecah belah umat Islam. Sikap umat Islam terhadap Barat terbagi tiga kubu: Pertama, mereka yang kembali ke masa lalu. Kedua, merek yang menghadapinya dengan berani, tapi penuh resiko. Ketigam mereka yang menolak mentah-mentah segala sesuatu yang datang dari Barat.

Perbedaan sikap itu dipicu oleh ketiadaan kajian filosofis. Akibatnya adalah sikap yang memuji Barat secara berlebihan, yang oleh Fazlur Rahman dianggap telah terbaratkan (westernized), atau sikap yang terlalu anti terhadap segala yang datang dari Barat.

Buku ini mengupas tuntas tentang berbagai aspek westernisasi dan liberalisasi. Di satu sisi, Gus Hamid – begitu sang penulis biasa disapa – mencoba menjelaskan bagaimana umat Islam memahami Barat, namun di sisi lain juga membeberkan bagaimana menghadapi kebobrokan Barat, berawal dari filsafat agama, mendudukan orientalis, mengupas humanisme hingga memaparkan toleransi tanpa pluralism.

Melalui buku ini, pembaca diajak “terbang melayang” untuk menyusuri peradaban timur dan barat dan mencermatinya secara objektif, dengan tetap mempertahankan identitas dan cara pandang yang khas, yaitu Islam. Buku disaji dengan gaya tulisan jurnalistik popular yang ringan, namun dengan referensi yang cukup berbobot. Selain enak dibaca, juga dapat dinikmati oleh siapapun yang ingin menemukan identitas dirinya sebagai Muslim.

Menurut Hamid, para cendekiawan Muslim seperti berbondong-bondong merespon isu kebebasan, persamaan, hak asasi, demokratisasi segala bidang dengan dalil-dalil Qur’an dan hadits. Tentu dengan konsekuensi merubah framework, metodelogi dan mindset sesuai dengan ilmu-ilmu humaniora Barat. Akhirnya, tanpa terasa cendekiawan Muslim itu berfikir dengan pendekatan humanistis, liberalistis, dekonstruksionis dan bahkan relativistis. Meskipun mereka itu penampilannya religius dan mengutip ayat-ayat al-Qur’an dan hadits dengan fasih.

Parahnya lagi, kekritisan itu justru mendekonstruksi ilmu-ilmu tradisional dalam Islam, seperti ilmu Tafsir, ilmu hadits, ilmu Fiqih, ilmu Kalam, ilmu Syariah, bahkan Al Qur’an. Bersamaan dengan itu, dibuatlah keraguan, sikap tendensius, bahkan menjadi sangat phobi terhadap ajaran Islam itu sendiri dengan dalih tidak humanis.

Pada aspek ideologis Westernisasi telah memprovokasi anak muda Muslim melawan institusi keagamaan. Dari wacana pluralisme tiba-tiba muncul kelompok anak muda yang protes pada syariat pernikahan dalam Islam. Karena wacana kesetaraan gender dan feminism sekelompok mahasiswa Muslim memprotes undang-undang pernikahan dan membela nikah sesama jenis. Dari wacana liberalisme pula muncul cendekiawan Muslim yang anti fatwa ulama.

Sudut pandang Barat (west worldview) menyebabkan anak muda dan cendekiawan muslim menjadi tersesat jalan dalam memahami Islam. Wacana liberalisasi dan pluralisasi menghantarkan mereka ke lorong gelap. Sehingga tidak sedikit “cendekiawan muslim” yang menyatakan “ilmu itu bebas nilai”, “Negara tidak boleh mengurusi agama”, “nilai-nilai agama tidak boleh menjadi peraturan atau undang-undang”, dan sebagainya. Bahkan lontaran-lontaran ekstrim seperti “bubarkan kementerian agama dan Majelis Ulama Indonesia” sempat keluar dari mulut kelompok ini.

Respon terhadap wacana-wacana itu dalam bentuk yang tidak sepenuhnya akademis, tapi populis, jurnalistik sangat diperlukan. Respon dalam bentuk opini dalam kolom-kolom media massa ternyata juga efektif berperan. Buku ini merupakan kumpulan beberapa kolom yang pernah dipublish media masa, seperti: Majalah Gatra, Suara Hidayatullah,  Sabili, Islamia, Azzikra, Gontor, Harian Republika, Duta Masyarakat, Jawa Pos dan media lainnya.

Peneliti INSIST Adian Husaini menilai buku ini sungguh spektakuler. Kolom Misykat Gus Hamid di Jurnal Islamia Republika selama tiga tahun (2009-2012) menjadi kolom yang paling banyak dibaca orang.Buku ini sangat lugas, cerdas dan bernas. Kumpulan tulisan yang kemudian dibukukan tersebut membuktikan, bahwa Gus Hamid adalah salah satu sederet kolumnis terbaik di Indonsia.

Selamat membaca. Jika ada yang ingin membeli buku, silahkan hubungi Voa-Islam atau langsung dengan penerbit INSIST langsung. Desastian

 

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Resensi Buku lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X