Sabtu, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Februari 2021 10:22 wib
4.080 views
Legislator: Sangat Disayangkan Utang Digunakan untuk Bayar Utang
JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota Fraksi PKS DPR RI Komisi XI, Junaidi Auly memberikan pandangan terhadap kenaikan jumlah utang yang dimiliki Indonesia hingga saat ini. Junaidi menilai bahwa utang yang terus menerus meningkat ini akan mengurangi anggaran-anggaran pembangunan dan menghambat jalannya pemulihan ekonomi secara nasional.
“Dengan bertambahnya utang kita, berarti APBN akan terus-menerus terbebani, sehingga semakin menghambat anggaran untuk belanja kebutuhan sosial. Dalam jangka pendek, hal ini akan membuat investasi swasta menjadi crowded dan menghambat jalannya pemulihan ekonomi secara nasional,” jelas Junaidi pada PKS Legislative Corner Jumat (19/02).
Junaidi juga menyayangkan pembelanjaan utang yang selama ini dinilai tidak efektif karena tidak pernah menyentuh sektor produktif dan serapan anggaran pemulihan ekonomi nasional yang hanya 83 persen.
“Sangat disayangkan, anggaran yang berasal dari utang tidak bisa menyentuh sektor-sektor produktif sehingga utang hanya digunakan untuk membayar utang,” ucap Junaidi.
Sebagai penutup, Junaidi menyampaikan saran kepada pemerintah agar utang dapat dibelanjakan secara efektif agar tidak menambah beban APBN. Menurut Junaidi, belanja utang ini dapat diarahkan pada sektor-sektor yang mendorong produktivitas sehingga dapat menjadi modal tambahan bagi pendapatan negara dan bisa meningkatkan perekonomian Indonesia.
“Utang saat ini merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari karena adanya defisit anggaran, saat ini yang kita harapkan pemerintah dapat membelanjakan utang ini secara efektif dan efisien. Langkah yang sudah dilakukan adalah membelanjakan utang ini untuk mengatasi persoalan kesehatan dan juga untuk pemulihan ekonomi nasional, tetapi yang menjadi bahan evaluasi adalah sejauh mana langkah-langkah ini membawa dampak positif untuk Indonesia,” tutup Junaidi.* [Ril/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!