![]() |
Baca Al-Qur’an dari Ponsel Berpahala?Kamis, 13 Mar 2025 12:06 |
UBN Ajak Umat Manfaatkan Momen Hari Internasional Melawan IslamofobiaRabu, 12 Mar 2025 22:51 |

JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS Anis Byarwati, mengungkapkan keprihatinan akan tingginya pelaku usaha ultra mikro yang masih mengandalkan rentenir untuk memperoleh pinjaman modal, dalam rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan Direksi Bank Mandiri dan Bank BNI pada Kamis (04/02/2021).
Legislator dari daerah pemilihan Jakarta Timur ini mengungkapkan hasil survey yang dilakukan oleh BRI kepada 30 juta pelaku usaha ultra mikro. “Data yang dipublis dari survey ini sangat memprihatinkan,” katanya.
Sebanyak 5 juta pelaku usaha ultra mikro masih mengandalkan rentenir untuk memperoleh pinjaman modal.
“Sementara, 15 juta pelaku usaha ultra mikro mendapatkan pendanaan dari sektor formal, yaitu dari Bank 3 juta pelaku usaha , dari Pegadaian 3 juta pelaku usaha, dari Group Lending 6 juta pelaku usaha, dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1,5 juta pelaku usaha, dan dari Fintech 1,5 juta pelaku usaha,” terang Anis.
Adapun 18 juta (pelaku usaha ultra mikro), lanjutnya, sama sekalu tidak terlayani oleh sektor formal maupun nonformal.
“Data ini menjadi tantangan bagi bank Mandiri dan Bank BNI untuk dapat memberikan pinjaman kepada pelaku UMKM yang lebih murah dan lebih cepat, sehingga 5 juta (pelaku usaha ultra mikro) yang pinjam ke rentenir itu bisa pindah ke bank,” pesan Anis.
Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini juga memberi catatan kepada Direksi Bank Mandiri terkait dengan rasio kinerja Bank Mandiri.
Anis menyoroti Lonjakan NPL tahun 2020 menjadi 3,29%; dan Efisiensi menurun (BOPO) yang meningkat menjadi 80,03%. Bank Mandiri sendiri mencatatkan laba bersih Rp17,119 triliun pada 2020 turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp27,482 triliun di 2019.
“Bank Mandiri harus memiliki strategi khusus untuk menjaga laba di tengah-tengah kondisi ekonomi yang masih terpengaruh oleh pandemi covid-19,” tegas Anis.
Adapun catatan Anis untuk Direksi Bank BNI, diantaranya mengenai peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang disertai dengan peningkatan kredit yang terjadi pada tahun 2020. BNI mencatat, DPK mengalami peningkatan dari Rp614 triliun pada 2019 menjadi Rp679 trillun pada 2020.
“Hal ini dapat menunjukan kinerja yang positif oleh BNI selama pandemi,” tutur Anis.
Namun Total Kredit yang mengalami peningkatan 5,3 persen dari Rp557 triliun menjadi Rp 586 triliun di tahun 2020 selama pandemi, mesti diwaspadai tingkat kesehatannya.
“Peningkatan total kredit ini harus tetap diwaspadai. Walaupun di sisi lain ketika terjadi krisis bank menahan penyaluran kredit, dapat memperburuk perbaikan ekonomi (kontra siklikal), namun jangan sampai terjadi kredit macet dalam proses selanjutnya,” tutup Anis.* [Syaf/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
![]() |
Baca Al-Qur’an dari Ponsel Berpahala?Kamis, 13 Mar 2025 12:06 |
UBN Ajak Umat Manfaatkan Momen Hari Internasional Melawan IslamofobiaRabu, 12 Mar 2025 22:51 |