Rabu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 1 April 2020 08:27 wib
3.081 views
Mardani: Kebijakan Darurat Sipil Bukti Pemerintah Tidak Peka
JAKARTA (voa-islam.com)--Inisiator gerakan #KamiOposisi, Mardani Ali Sera mengkritik kesalahan logika Presiden Joko Widodo yang menerapkan kebijakan darurat sipil ketimbang lockdown parsial atau karantina wilayah. Ia mengatakan Indonesia itu darurat kesehatan nasional.
“Kebijakan penerapan darurat sipil adalah logical fallacy fatal Pemerintah. Kita itu sedang dalam keadaan darurat kesehatan nasional dan global bahkan. Kebijakan menunjukan ketidak pekaan dan keperikemanusiaan pemerintah,” kata Mardani, Jakarta, (31/3/2020).
Lebih lanjut, legislator Fraksi PKS ini sedari awal pemrintah sudah abai dan menganggap enteng pandemik global ini. “Sekarang malah lebih buruk lagi pilihan kebijakannya, ada pilihan lebih rasional dan humanis mumpung belum yang tertera dalam UU No 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan,” ujar Mardani.
Mardani yang terpilih mewakili Dapil Jakarta Timur itu heran dengan keengganan pemerintah. "Jujur saja, saya betul-betul tidak habis pikir apa yang dipikirkan Pemerintah memilih darurat sipil ketimbang karantina wilayah? Apa harga nyawa itu lebih murah dari pada nyawa 1 orang manusia?,” katanya.
Mardani minta segera mempertimbangkan alternatif kebijakan yang lebih humanis, karena kita sedang berlomba dengan virus masalah waktu. “Mumpung belum telat, atas nama rakyat saya mendesak Presiden merivisi kebijakan dengan lebih memilih kebijakan humanis!” ujarnya.
Ia berpendapat Karantina wilayah lebih baik namun tidak cukup hanya dengan pembatasan sosial bersekala besar. “Perlu juga dilakukan karantina rumah, karantina wilayah dan karantina rumah sakit untuk zona merah,” kata Mardani.
Ia menghimbau agar Pemerintah tidak perlu enggan menetapkan status Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan menerapkan langkah Karantina Rumah, Wilayah, dan Rumah Sakit serta menanggung kebutuhan hidup dasar rakyat.
“Ini amanat konstitusi, pemerintah bisa bekerjasama dengan pengusaha, pemerintah daerah gotong royong menanggung hidup orang yang paling besar terkena imbas pandemik ini, Insya Allah bisa, Indonesia Bisa bangkit,” pungkasnya.* [Ril/Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!