Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
DENPASAR (voa-islam.com)--Anggota Badan Pengkajian MPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Johan Rosihan mengungkapkan bahwa wacana amandemen UUD 1945 harus dikembalikan kepada rakyat.
“Amandemen UUD itu harus dikembalikan kepada rakyat, agar tidak menjadi isu elit saja atau hanya menjadi wacana politik dari sebagian kecil kelompok saja,” kata Johan pada acara serap aspirasi yang diselenggarakan Badan Pengkajian MPR di Denpasar Jumat (6/12/2019) lalu.
Dikatakan Johan, dalam perjalanannya amandemen UUD 1945 selalu melibatkan keinginan rakyat banyak. Seperti yang terjadi pada amandemen UUD NRI 1945 I,II,III dan IV pada periode 1999-2002 pasca reformasi 1998.
Acara serap aspirasi ini dimaksudkan untuk meminta masukan masyarakat atas salah satu rekomendasi badan pengkajian tentang Pokok Pokok Haluan Negara.
Pada kegiatan serap aspirasi ini, Johan didampingi akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Udayana Made Gde Karma Resen yang menyampaikan materi berjudul Refeleksi Rasionalitas Mencapai Kesejahteraan Umum (Meramu Agenda Masa Depan).
Karma memulai dengan menegaskan bahwa pada pembukaan UUD1945 alinea ke 4 menyatakan, prinsip kesejahteraan terdapat dua kata kunci yaitu, memajukan kesejahteraan umum dan keadilan sosial.
Menurut Karma, pilihan rasional tujuan bernegara sangat jelas. Para founding fathers Indonesia telah menyepakati bahwa salah satu tujuan didirikannya negara Indonesia adalah agar keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan sosial bisa terwujud. Karena itu cita-cita akan kesejahteraan inilah kemudian tersirat dan tersurat ke dalam Pembukaan UUD NRI 1945.
Masih menurut Karma, tujuan bernegara dapat dikonsepkan sebagai persesuaian kehendak (kristalisasi-kristalisasi kehendak) bersama dari pilihan rasional setiap warga negara yang terformulasi dalam staat fundamental norm dan aturan hukum, serta dipertahankan, diperjuangkan oleh kekuasaan negara.
Karma kemudian menutup presentasinya dengan memberikan tiga catatan sebagai tantangan kedepan. Pertama, kontestasi, konstelasi politik (perubahan yang revolusioner), perubahan visi-misi, perbedaan motif, pengaruh, dan pilihan kepentingan akan menimbulkan diferensiasi-diferensiasi baru.
Kedua, negara seluas Indonesia memerlukan perencanaan negara sebagai pemandu arah pelaksanaan pembangunan nasional yang berkesinambungan. Dan yang ketiga, dibutuhkan suatu perencanaan matang, terarah, terstruktur, berfokus pada hasil dan tujuan yaitu kesejahteraan umum.* [Syaf/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |