La Nyalla Tuding Prabowo?Gerindra Lakukan Pembuktian, Ridwan Kamil: Prabowo Tidak Minta Mahar

JAKARTA (voa-islam.com)- Tudingan La Nyalla diminta sejumlah uang sebesar Rp. 40 miliar oleh Prabowo Subianto untuk ikuti Pilkada di Jawa Timur nampaknya terbantahkan. Hal ini misalkan saja terlihat dari konfirmasi Ridwan Kamil yang saat itu diusung oleh Gerindra dengan pengakuannya tidak diminta uang oleh partai besutan Prabowo tersebut.

“Twit admin @Gerindra ini benar. Saya bersaksi waktu Pilwakot Bandung, Pak Prabowo dan Gerindra tidak meminta mahar sepeser pun untuk tiket Pilkada. Hatur nuhun,” demikian jawaban Kamil saat di-mention oleh akun resmi milik DPP Gerindra, Kamis (11/01/2018) malam.

Sebelumnya melalui akun tersebut, Gerindra beberapa orang yang pernah diusungnya bahwa tidak benar dimintai sejumlah uang. “Tidak ada mahar di @Gerindra. Apalagi mahar politik. Silahkan konfirmasi langsung kepada Pak @Jokowi, @basuki_btp, @ridwankamil, @aniesbaswedan, dan @sandiuno yang pernah kami dukung dan berhasil menjadi Kepala Daerah.

Bukan hanya La Nyalla kader @Gerindra yang gagal maju menjadi cagub pilihan pak @prabowo.  Masih ada @FerryJuliantono dan @GusIrawanPsb. Dengan jiwa ksatria, pejuang politik @Gerindra menerima dan percaya akan keputusan partai dan pimpinan partai. Kita telah memberikan kesempatan dan peluang kepada yang bersangkutan untuk mengikuti konstelasi pilkada Jatim.

Akan tetapi, seperti yang kita semua ketahui yang bersangkutan tidak mampu membangun koalisi dan mencari pasangan wakilnya. Karena secara realistis, @Gerindra tidak sanggup mengusung cagub di Jatim tanpa berkoalisi dengan partai lain.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Pemimpin Indonesia 2019 Diharapkan Mampu Akhiri Transisi yang Tak Kunjung Selesai
• MK Tetapkan PT 20 Persen, Potensi Pemilu hanya Satu Calon dengan Lawan Kotak Kosong
• Sistem Negara Sudah punya Imun Antikorupsi, Fahri: Saya Muak dengan Dramatisasi
• Pakar Hukum: BSSN Dibentuk, Indonesia Bisa Jadi Negara Otokrasi
• Kandidat yang Muncul Tiba-tiba dan Jauh Dikenal Rakyat hanya akan Sibuk Iklankan Diri
• Pilkada seperti Main Congklak, Tiba-tiba Muncul sebagai Kandidat (Calon)
• BSSN Dibawah Presiden, Pakar Hukum: Tidak Wajar dan Berlebihan
• Video Porno Anak di Bandung, Indonesia Masih Jadi Sasaran Jaringan Paedofil Dunia