Senin, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 10 April 2017 05:59 wib
7.299 views
Umat Lain Jangan Baper, Ini Bukan Soal Kata 'Kafir', tapi Soal Ketidakadilan
JAKARTA (voa-islam.com)- Bagi kalangan non muslim sebaiknya tidak perlu was-was dengan kata dan konsep 'kafir' di ajaran agama Islam. Dan tidak perlulah seolah-olah mempertanyakannya (kembali).
"Ga usah tegang. Ga usah muter-muter. Biasa saja. Dalam Al-Qur'an ada surat Al-Kafirun, surat nomor 109. Apakah ada yang mempersoalkan ayat ini?" tulis Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, di akun Twitter milik pribadinya.
Termasuk ceramaha-ceramah dalam ruang tempat ibadah pun menurutnya tidak perlu nampak mempersoalkannya, karena itu memang wilayah para penganutnya. Pun jika ada yang hadir lalu sempat merekamnya, bagi Fahri itu ranah privasi.
"Bahwa jika ada yang berbicara dan kemudian rekamannya beredar, menurut saya itu aurat masing-masing. Jika ada yang senang menonton untuk keperluan studi dan akademin, ya, silahkan saja. Santai saja."
Ada hal yang beda dalam ajaran setiap agama juga jangan dijadikan persoalan. Bagi politisi PKS ini, hal itu biasa. "Sudah pasti ada banyak perbedaan. Kalau belum biasa, bisa lahirkan goncangan."
Apabila pada akhirnya ada gesekan atau apapun, bisa jadi hal itu bukan karena agama, melainkan soal lain. "Kita hanya perlu adil. Bahwa semua itu bukan soal agama pada awalnya. Ini soal keadilan." (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
- Iklan Kampanye Ahok Ini Dinilai Biadab oleh Netizen, Berikut Videonya
- Makar Itu dengan Senjata, Bukan dengan Sorban, DPR: Pak Jokowi, Aparaturmu Makin Lucu
- Siapkan Tuntutan untuk Ahok, JPU: Doakan Kami
- Inilah Perbedaan Penanganan Penoda Agama Era Orba hingga Jokowi
- Selain Tuding Aksi Massa untuk Jegal, Relawan Ahok Ini Sebut Pendukung Anies Mengerikan
- Hukum Tidak Lagi Dihargai hanya karena Seorang Terdakwa Penoda Agama, Ahok
- Dicitrakan Seoalah Tidak Pernah Salah, Pengamat: Deklarasikan Kebenaran hanya Milik Ahok Saja
- Wifi dengan Nama Al-Maidah, Ahok Kembali Diduga Kuat Olok-olok Islam, Pengamat: Siapa yang Salah?