Kamis, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 3 November 2016 20:59 wib
7.560 views
Politik Memanas Bukan Berarti Curigai Aksi Bela Islam, Mantan Presiden: Intelijen Jangan Ngawur
BOGOR (voa-islam.com)- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh pihak tidak mencurigai pertemuan politik yang dilakukan oleh orang atau kelompok di luar kekuasaan.
Hal itu disampaikan SBY menyangkut rencana unjuk rasa 4 November 2016 di Jakarta oleh sejumlah kelompok organisasi massa yang menuntut Basuki Tjahaja Purnama diproses secara hukum lantaran pernyataannya yang mengutip sebuah ayat dalam kitab suci Alquran.
"Jangan kalau ada pertemuan politik yang di luar kekuasaan lantas dicurigai," ujar SBY dalam konferensi pers di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016). Presiden keenam RI itu menjelaskan sepekan terakhir situasi politik di negeri ini menghangat, bukan hanya di Jakarta tapi juga di seluruh tanah air.
"Dan banyak lagi pertemuan politik, termasuk statement yang dikeluarkan para tokoh politik," ujar SBY seperti yang dikutip Antara.
Dia menekankan intelijen harus akurat dalam menyikapi setiap situasi termasuk pertemuan politik. Intelijen tidak boleh menjadi "ngawur" dan main tuduh.
Bagi SBY, unjuk rasa pada era demokrasi adalah unjuk rasa damai dan tidak anarkistis.
Dia mengatakan pada 10 tahun era kepemimpinannya juga banyak unjuk rasa, tetapi pemerintahan tidak jatuh, bahkan ekonomi tetap tumbuh dan pemerintah tetap bisa bekerja.
"Saya tidak alergi dengan unjuk rasa, saya telah buktikan selama 10 tahun," jelas dia.
Namun demikian SBY menegaskan di jamannya, intelijen tidak mudah melaporkan sesuatu yang tidak akurat. Dia sebagai pemimpin juga tidak mudah menuduh dan mencurigai ada orang-orang besar yang mendanai unjuk rasa.
"Kalau dikaitkan situasi sekarang, jika ada analisis intelijen seperti itu (menuduh) saya kira berbahaya. Berbahaya menuduh seseorang atau kalangan atau partai politik melakukan seperti itu (mendanai unjuk rasa). Itu fitnah, i tell you fitnah lebih kejam dari pembunuhan dan sekaligus itu penghinaan," kata SBY.
Dia mengingatkan peristiwa Arab Spring saja tidak ada yang mengomandoi. Semua terjadi karena perkembangan teknologi dan media sosial yang viral.
SBY kemudian memberikan pandangannya terkait rencana unjuk rasa 4 November 2016. Dia menyarankan seluruh pihak menyerahkannya kepada penegak hukum.
"Mari bertanya sebenarnya apa masalah yang kita hadapi ini, dan kenapa di seluruh tanah air rakyat melakukan protes dan unjuk rasa. Tidak mungkin tidak ada sebab, maka mari lihat dari sebab-akibat," ujar dia. (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!