Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
2.156 views

Siapa Antri di Belakang Usamah?

مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُم مَّن قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلاً


"Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu (giliran gugur) tanpa sedikitpun mengubah (janjinya) itu." (Al-Ahzab : 23).

 

Usamah bin Ladin telah pergi. Ia pergi setelah membuktikan janji setia yang telah ia ikrarkan kepada Allah, Rabbul 'Alamin. Janji untuk mengorbankan segala sesuatu yang ia miliki demi Allah dan Rasulnya. Ialah, sosok yang Allah hadirkan bagi umat Islam abad ini sebagai model seseorang yang berjihad secara komprehensif. Tak hanya nyawa, tapi juga harta, keluarga dan segala-galanya, ia habiskan seluruhnya di jalan Allah. Sebuah model dari kalangan manusia, agar kita mudah menirunya.

 

Janji itu ia buktikan dengan wujud amal nyata yang sempurna. Rijalun shadaqu ma ahadul-Lah alaih. Lelaki perwira yang sanggup membuktikan janji setianya kepada Allah. Karenanya, dari sekian banyak mujahidin yang membuktikan janji setia itu, ia kemudian dipilih oleh Allah sebagai man qadha nahbahu, orang yang menjadi korban atas pelaksanaan dari janji tersebut.

 

Ya, janji setia ini bukan baiat kosong tanpa risiko. Ia meminta kesanggupan bagi siapapun yang mengikrarkannya untuk sewaktu-waktu kehilangan nyawa, setelah sebelumnya kehilangan segala-galanya. Karenanya, ia hanya mampu dipikul oleh para rijal, bukan sembarang orang. Ia hanya sanggup dilakukan oleh minal mukminin, hanya sebagian kecil, bukan seluruh kaum mukminin.

 

Sekelompok kecil dari kaum mukminin itu, atas hidayah Allah Ta'ala, telah memilih jalan terjal jihad fi sabilillah sebagai pilihan hidupnya—di antara banyaknya pilihan jalan lain yang lebih "nyaman." Bukan karena kepicikan berfikir, sempitnya ekonomi, atau kurang sempurnanya pemahaman Islam mereka. Justru merekalah orang-orang yang jujur dalam berilmu dan beramal. Meng-ilmui sebelum beramal, dan mengamalkan setelah mengilmui.

 

Kondisi mereka, sebagaimana ayat di atas, hanya ada dua: gugur karena menunaikan janji tersebut, atau sabar menunggu dalam antrian orang-orang yang hendak gugur berikutnya. Dalam masa penantian itu, hitam-putih gemerlap dan hiruk pikuknya dunia tidak mampu memalingkan mereka dari janji setia itu. Mereka tetap sabar dan mukhbit kepada Rabbnya, demi menunggu panggilan untuk menjadi tumbal berikutnya. Mereka mengisi antrian tersebut dengan amal-amal jihad fi sabilillah sebagai bukti kesetiaan kepada Allah dan Rasul-Nya.

 

Maka, gugurnya Usamah ibarat terpangkasnya satu dahan yang akan membuat tunas pohon tersebut maju menggantikan. Seperti satu gerbong kereta yang maju untuk menarik gerbong lain menggantikan posisinya. Dan, sungguh, Islam sangat kaya dengan tunas dan gerbong-gerbong yang akan menggantikan Usamah. Al-Qaidah bertabur orang-orang yang memiliki kualifikasi setara bahkan lebih baik dari Usamah bin Ladin untuk menggantikan estafet kepemimpinannya.

 

Biarkan Al-Qaidah berkonsentrasi mencari orang yang paling cocok dengan tuntutan pekerjaan hari ini—di antara kader-kadernya yang berkualitas—untuk menggantikan Usamah. Mungkin Az-Zawahiri, mungkin pula Al-Awlaki… atau nama lain yang barangkali masih asing bagi kita. Siapapun dia, biarlah Al-Qaidah menentukannya sendiri. Justru yang paling penting bagi kita adalah; di mana posisi kita dari rentetan gerbong yang berjalan setelah Usamah—dan para mujahidin lain—yang telah Allah pilih untuk gugur?

 

Rangkaian gerbong itu adalah umat Islam. Al-Qaidah, Taliban, JI, JAT atau organisasi kaum Muslimin lainnya berada dalam rangkaian tersebut. Karenanya, siapapun kita, pertanyaannya adalah: sudahkah kita masuk ke dalam antrian gerbong, mendaftarkan diri untuk siap menjadi korban dan tumbal berikutnya? Boleh jadi, setelah Usamah mangkat, pergeseran gerbong ini akan semakin cepat dari sebelumnya. Daftar tunggunya semakin pendek, namun peminatnya juga bakal melonjak. Siapkah Anda mendaftar? Syaratnya sederhana: jujur dan setia kepada Allah, jangan main-main! Karena itulah yang akan membuat kita sabar dalam antrian menunggu datangnya giliran.

 

Abu Abdurrahman

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslim Daily lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X