Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.706 views

Saat Diri Miskin Empati, Tengoklah Kondisi Hati

Saat masih kuliah, komputer satu-satunya rusak padahal tugas sedang banyak-banyaknya. Sedih? Lebih tepatnya deg-degan. Beberapa data masih di dalam dan entah bisa diselamatkan atau tidak. Hanya ada 2 kemungkinan agar aktivitas tidak terganggu: memanggil jasa servis atau beli baru. Keduanya sama-sama membutuhkan dana. Budget untuk alokasi ini sama sekali tidak terpikir. Ada sih uang, tapi itu untuk membayar SPP semesteran. Duh!

Di tengah kalut memikirkan nasib komputer, tugas-tugas yang terbengkalai, dan berusaha mencari solusi di tengah terbatasnya dana, HP berbunyi. Seorang teman yang tinggal di kota lain dan juga sama-sama kuliah sedang ingin ‘say hi’. Setelah saling bertanya kabar, masing-masing pun bercerita apa yang ingin diceritakan. Meluncurlah cerita tentang nasib komputer yang tiba-tiba mati tanpa ucapan selamat tinggal itu.

Alih-alih berempati, si teman ini malah bercerita sebaliknya. Dengan nada bangga dan riang gembira, dia bercerita bahwa baru saja ia mendapat hadiah dari ayahnya berupa laptop terbaru yang paling canggih. Jadi saat itu dia punya komputer bagus yang masih sangat bisa dipakai dan laptop baru meskipun tanpa diminta. Entah mengapa, sempat terbersit rasa iri ‘mengapa bukan aku yang mendapat hadiah laptop itu di saat kondisi benar-benar sangat membutuhkan ini?’

Setelahnya langsung istighfar. Ahh...’dunia’ tak perlu diiri. Insya Allah akan ada jalan keluar bagi nasib komputer saya. Poin tulisan ini bukanlah tentang nasib komputer ataupun solusi bagi penyelamatan data penting dalam komputer rusak tersebut. Inti tulisan ini adalah miskinnya empati pada diri saat ada teman atau saudara kita sedang kesusahan.

...Bisa jadi, di saat yang berbeda...kita menjadi sosok yang miskin empati sebagaimana kisah seorang teman di atas. Bisa jadi saat ada teman sedang sedih, alih-alih berempati, kita malah pamer sesuatu dengan berbangga diri...

Bisa jadi, di saat yang berbeda...kita menjadi sosok yang miskin empati sebagaimana kisah seorang teman di atas. Bisa jadi saat ada teman sedang sedih, alih-alih berempati, kita malah pamer sesuatu dengan berbangga diri. Naudzubillah.

Ketika itu, muncul rasa ‘menyesal’ sudah bercerita tentang kondisi komputer pada si teman. Tidak berharap dikasihani, tapi paling tidak bisa menahan diri sebentar untuk tidak bercerita yang seolah bahagia di atas penderitaan teman adalah satu langkah bijak.

Hal ini mengingatkan diri akan kisah yang beredar luas di medsos. Alkisah ada seorang pedagang muslim yang tokonya selamat di saat toko lainnya habis dilahap api. Dia sempat berujar dalam hati ‘Alhamdulillah’ sebagai ekspresi lega karena hartanya selamat. Tapi di saat yang sama, dia langsung sadar dan istighfar. Itu artinya dia merasa bahagia di atas kesedihan saudara-saudaranya yang tokonya ludes terbakar.

Dia menyesal dan sebagai gantinya, seluruh tokonya langsung dia sedekahkan. Seumur hidupnya setelah itu, dia merasa bersalah dan berdosa karena sempat memiliki perasaan lega tersebut. Dia pun terus memohon ampunan pada Allah akan sikapnya hingga akhir hayatnya.

Valid tidaknya kisah tersebut, wallahu alam. Hanya saja ada hikmah yang bisa kita ambil di dalamnya. Betapa kualitas diri sangat jauh dari sosok dalam kisah tersebut. Tapi paling tidak, kita tahu bahwa merasa senang dengan kesedihan yang menimpa saudara sesama muslim sungguh sangat tidak etis. Apalagi bila di dalam hati terbersit rasa sombong dan bangga karena seolah diri paling benar sendiri karena hidupnya seolah baik-baik saja, maka sudah sewajarnya introspeksi. Semoga saja kita bukan menjadi pihak yang merasa senang dan asik saja bercerita  dengan riang di saat teman membutuhkan sedikit saja rasa empati kita. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X