Jum'at, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 25 Oktober 2013 17:45 wib
35.485 views
'Sarimin' Dilarang Padahal Tak Sebanyak Wanita PSK & 'BanciTampil'
JAKARTA (voa-islam.com) – Nasib 'Sarimin', Dilarang Meski Tak Sebanyak Pelacur & 'BanciTampil'.
Rupanya "Jakarta Bebas Topeng Monyet 2014" lebih utama daripada Jakarta bebas banci dan prostitusi!
Prostitusi dan topeng monyet sudah ada dari dahulu, bahkan topeng monyet sudah ada sejak 1890 yang menjadi hiburan penjajah Belanda alias kompeni dan hingga kini masih ada seni atraksi skala kecil ini.
Banyak pihak mengaku heran dengan langkah Jokowi yang katanya membela wong cilik? "Gak salah nih topeng monyet dilarang Jokowi? padahal apa yang dilakukan Jokowi ini lebay dan hal ini tidak terlalu urgent. " ujar Agus Jafar, warga yang kerap menyewa sarimin untuk anaknya
Coba kita bandingkan jumlah pelaku eksploitasi topeng monyet tak sebanding dengan maraknya banci di Jakarta. Lebih banyak mana?
Topeng monyet dilarang karena ada unsur eksploitasi, tetapi apakah pelacuran yang lebih parah dampaknya tidak dilarang, sama-sama memiliki mengandung perbudakan dan eksploitasi pesta seks bagai binatang babi.
Lebih merusak mana? Lihat saja, kita hitung ulang jumlah pelaku eksploitasi topeng monyet tak separah daya rusaknya apabila dibandingkan dengan pelacuran dan bisnis esek-esek...
Bak jamur di musim hujan, pelacuran membias kemana-mana. Seluruh pojok Jakarta mudah ditemukan lokasi mesum seperti panti pijat plus-plus, yang menengah ke atas ada jasa spa seks' dan karaoke berbalut 'seks' dan tentunya cafe, bar, club malam hingga hotel-hotel yang menyediakan prostitusi.
Uniknya, si 'banci tampil' ini tak melarang pengamen banci 'betulan' yang mejeng di persimpangan dan lampu merah. Kehadiran banci merusak tatanan masyarakat, merusak gender yang telah Allah tetapkan, pria dan wanita. Wanita mana yang tidak risih dengan kehadirannya banci atau bencong mengamen di jalan.
Banci ini justru lebih berbahaya dan menjijikan, terlebih terkesan ada efek pembiaran dari Pemda DKI. Mereka hidup sejenis alias maho (manusia homo) dan terkadang memangsa anak kecil untuk di lecehkan, seperti kasus pelecehan seksual di sekitar stasiun kereta api.
Lebih parahnya, pelacuran dan seks sudah menjadi industri hiburan berbalut bisnis SPA, refleksi, diskotik, club malam, karaoke dan panti pijat sudah masuk hingga ke hotel bintang 5 dan lokalisasi pinggir jalan raya tidak dilarang.
Tak seperti topeng monyet yang hanya pagi hingga petang, bisnis prostitusi beroperasi setiap hari tanpa libur, dari pagi hingga menjelang subuh.
Wanita telah menjadi objek kekerasan seksual dan budak seks. Mana suara pemerintah? Naudzubillahi mindzalik
Prostitusi Lebih Berbahaya Daripada 'Sarimin'
Anda Tak percaya dengan tulisan di atas?
Fakta dan catatan Lembaga Swadaya Masyarakat Rumah Sedaya membeberkan jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Bekasi, naik 50 persen dalam setahun terakhir. Peningkatan yang cukup signifikan tersebut bersumber dari penularan virus ini melalui hubungan heteroseksual.
Menurut LSM yang intens pada pendampingan Orang Dengan HIV/AIDS ini, tren penularan melalui hubungan heteroseksual tersebut meningkat dalam kurun waktu tahun 2012-2013.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Karawang juga menyebutkan penyebaran HIV/AIDS saat ini bukan lagi terpaku di lokasi prostitusi. Tetapi juga sudah menyebar melalui tempat-tempat hiburan karaoke.
Tempat hiburan malam karaoke sudah berkembang membuka layanan seks. Hal itu dinilainya akan berdampak terhadap penularan HIV/AIDS
Dalam lokalisasi juga kerap menimbulkan dosa-dosa lainnya, yang oleh orang jawa disebut molimo (lima M) yang juga merupakan adab luhur ajaran Islam.
1. MAIN :
Main disini maksudnya adalah perjudian, sabung ayam, berjudi, bertaruh judi bola juga termasuk jenis perjudian
2. MADON
Madon adalah pelacuran, prostitusi, maksiat dan perselingkuhan
3. MALING
Maling adalah mencuri, suap, korupsi dan mengambil yang bukan haknya
4. MADAT
Madat adalah menggunakan candu, zat adiktif atau narkoba seperti ganja, putau, sabu-sabu, extacy dan sejenisnya
5. MINUM
Minum maksudnya minuman keras, minuman yang memabukan, minum alkohol, dll. Minum ini yang paling berbahaya, dan banyak kasus setelah minum mereka lalu berzina dan akhirnya membunuh.
Lihat : Aktivitas Demo para bule di Jakarta, Minggu 18 September 2013
LSM dan para bule sempat demo (18/09) lalu, sejumlah aktivis bule yang mengatasnamakan Jakarta Animal Aid Network melakukan aksi damai di depan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (18/9). Dalam aksinya kali ini Jakarta Animal Aid Network menentang eksploitasi terhadap hewan mamalia, monyet, yang kerap digunakan untuk aksi 'topeng monyet' di pinggir-pinggir jalan ibukota.
Duh, lagi-lagi ada bau penjajahan di jaman moderen seperti sekarang! :)
Pertanyaanya, kenapa prostitusi dan bencong tidak dilarang seperti halnya topeng monyet? Tak lain karena ada LSM dan Ormas sok penjunjung tinggi HAM yang demo dan menjadi backing bisnis, baik aparat dan pengusaha yang bermain. Tak seperti nasib 'sarimin', demo saja sampai bule ikutan turun tangan.
Menanggapi isu penolakan Jokowi pada topeng monyet daripada banci, seorang jurnalis berseloroh, mungkin sama-sama 'banci tampil' jadi tak boleh saling larang, hehehe ^_^ [abdullah/voa-islam]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!