Ahad, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 30 Agutus 2009 03:00 wib
4.651 views
PBB: Flu Babi Mulai Tulari Unggas
Ditemukannya flu babi pada unggas di Cile menimbulkan kekhawatiran penyebaran virus ini lebih parah lagi, demikian peringatan PBB.
Pekan lalu virus H1N1 ditemukan pada peternakan kalkun di Cile. PBB mengatakan kini peternakan unggas di seluruh dunia juga bisa tertular virus flu babi.
Ilmuwan mengkhawatirkan, virus ini secara teoritis bercampur dengan jenis yang lebih berbahaya. Sebelumnya virus menular dari manusia ke babi.
Meski demikian, flu babi tetap lebih berbahaya dari flu biasa.
Aman dimakan
Pemerintah Cile pertama kali melaporkan insiden penularan ini minggu lalu. dua daerah peternakan unggas tertular dekat kota pelabuhan Valparaiso.
Juan Lubroth, pejabat kepala kehewanan pada lembaga PBB untuk Pangan dan Pertanian (FAO), mengatakan: "Sekali unggas yang sakit pulih, produksi dan proses pengolahan unggas bisa dilanjutkan. Ini tidak mengancam penyediaan pasokan makanan."
Pemerintah Cile memberlakukan karantina sementara dan memutuskan membiarkan unggas yang terinveksi pulih dengan sendirinya tapi tidak dimusnahkan.
Muncul pendapat insiden ini menunjukkan adanya "tularan" dari pekerja peternakan yang sakit pada ayam kalkun tersebut.
Kanada, Argentina dan Australia sebelumnya melaporkan meluasnya penyebaran virus H1N1 dari pekerja peternakan terhadap ternak babinya.
Jenis berbahaya
Munculnya situasi darurat akibat adanya jenis virus baru yang berbahaya sampai kini masih bersifat teoritis. Jenis virus yang berbeda bisa bercampur dalam sebuah proses yang disebut pemilahan atau rekombinasi genetis.
Sejauh ini tidak ada kasus flu burung H5N1 pada unggas di Cile.
Meski demikian Dr Lubroth mengatakan: "di Asia Tenggara ada banyak jenis virus (H5N1) yang berada di sekeliling peternakan.
"Munculnya virus jenis H1N1 pada peternakan semacam ini akan menimbulkan kekhawatiran lebih dalam."
Colin Butter dari Institute Kesehatan Hewan Inggris berpendapat serupa.
"Harapan kita We ini hanya merupakan kasus langka dan kita haraus terus memonitor apa yang terjadi berikutnya," katanya pada wartawan. (aa/bbc)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!