Jum'at, 5 Rabiul Akhir 1446 H / 4 Oktober 2019 15:08 wib
7.924 views
AS Uji Coba Rudal Antar Benua Setelah Korea Luncurkan Rudal Balistik Kapal Selam
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Militer Amerika Serikat telah melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) tak lama setelah Korea Utara meluncurkan rudal strategis.
Angkatan Udara AS pada hari Rabu (2/10/2019) menembakkan Minuteman 3 ICBM yang tidak bersenjata dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California.
Rudal itu terbang dari pangkalan barat laut Los Angeles dan mendarat pada sasaran yang ditentukan 6.760 kilometer jauhnya di Atol Kwajalein di Kepulauan Marshall.
Tes itu dilakukan tak lama setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik kapal selam (SLBM) Pukkuksong-3 yang baru diluncurkan.
Pada Kamis pagi, Pyongyang menyambut tes tersebut dan mengatakan itu "sangat penting."
"Uji coba penembakan SLBM tipe baru yang berhasil menjadi sangat penting karena mengantarkan pada fase baru dalam berisi ancaman pasukan luar kepada DPRK dan selanjutnya memperkuat otot militernya untuk pertahanan diri," kata kantor berita negara KCNA. .
Tes ini mendapat tanggapan dari AS, dengan juru bicara Departemen Luar Negeri meminta Pyongyang untuk "menahan diri dari provokasi" dan sebagai gantinya fokus pada pembicaraan denuklirisasi.
Pernyataan Komando Serangan Global Angkatan Udara mengatakan pada hari Rabu bahwa tes ICBM dirancang beberapa bulan yang lalu untuk menunjukkan kemampuan sistem Minuteman dan bukan respons terhadap "peristiwa dunia atau ketegangan regional."
Pyongyang melakukan tes beberapa jam setelah menyatakan keinginan untuk melanjutkan pembicaraan dengan AS dengan mengadakan negosiasi tingkat kerja pada 5 Oktober.
Pembicaraan yang bertujuan mengakhiri program nuklir dan rudal Korea Utara dengan imbalan insentif ekonomi terhenti pada Februari, ketika pertemuan puncak kedua antara pemimpin Korea Selatan Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump runtuh di Vietnam.
Korea Utara telah mengembangkan teknologi SLBM sebelum menghentikan uji coba rudal jarak jauh dan nuklir pada KTT Trump-Kim pertama di Singapura pada 2018.
Para ahli Korea Utara telah menjalankan program mesin roket untuk mengembangkan mesin yang membakar bahan bakar padat. Dibandingkan dengan bahan bakar cair, bahan bakar padat lebih stabil dan fleksibel, dan karenanya dapat disimpan dalam rudal hingga siap diluncurkan. (ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!